“Kau tahu, Tuan ... Hans sudah berencana membunuhmu, tapi menjadikan kakakku sebagai alat.” Davin mendongak ke arah Robin.“Sebentar, Robin, kau tidak boleh menuduh orang sembarangan tanpa bukti.”“Semua bukti ada pada naskah terakhir kakak sebelum dia menyamar sebagai Melvin palsu dan menjemput Anda di The Lyceum 2 di Musselburgh untuk merayakan ulang tahun kekasih Anda.”Davin tercengang, ternyata Robin mengingat semuanya, bahkan kegiatan yang dijalaninya juga diingat pemuda itu.“Esoknya, kakak sempat mengabari sekilas jika dirinya sudah berada di istana dan misi peledakan sedang berlangsung.”Setelah mendengar aba-aba dari Greg selaku pimpinan penyerangan, Colin mendapat perintah untuk terus menempel Davin dimanapun dia berada.Tepat sesuai dugaan, ada jalan baru yang tidak diketahui kakak.“Pesan terakhir yang dikirimkannya padaku adalah permohonan maaf karena dia akan membunuh seseorang.“Aku auto kaget dan bertanya siapa gerangan orang tersebut. Tapi sayang, pesanku hanya berta
Dataran tinggi Edinburgh, 1992Hans menyamar sebagai seorang yang berpakaian serba hitam agar bisa menyatu dengan alam gelap hutan di dekat reruntuhan kastil.Setelah memastikan jam eksekusi Paul, ia berangkat bersama seorang rekannya di Raeburn Place.Persiapan yang dilakukan sudah sangat matang dan peluru dalam pistol diganti dengan suntikan bius yang bisa memberhentikan detak jantung untuk beberapa jam.Dokter Frans, seorang ahli sekaligus lulusan terbaik Cambridge University pada zamannya, membantu misi penyelematan itu dengan membuatkan serum khusus.Setelah dirasa cukup, mereka berangkat dengan mengendap-endap melewati hutan.Melewati jalan biasa bukanlah pilihan terbaik karena akan diinterogasi oleh polisi militer kerajaan dulu.Belum lagi, mata-mata Nayama bertebaran di sekitar dataran tinggi, apalagi waktu kepemimpinan Prince William.“Paul dieksekusi pukul tiga pagi, kita harus sudah sampai pukul satu, atau bahkan saat tengah malam.”“Baik, Hans, kita lakukan rencana A.”Sep
“Siapa kawanmu yang membantu misi penyelamatan Paul?”Davin menyilangkan tangannya di dada dan menyibakkan pandangan ke seluruh ruangan.Tidak ada sesuatu yang mencurigakan di kamar ini. Semua aman.Ia hanya curiga jika Hans memasang kamera tersembunyi atau ada alat penyadap suara yang dapat memancing kemarahan Paul untuk kali kedua.“Dia sudah meninggal karena penyakit jantung. Aku tidak tahu kalau dia alergi terhadap asap beracun yang aku lemparkan.”“Aku turut berduka, Hans. Tapi aksimu patut kuacungi jempol. Sangat nekat dan sungguh membahayakan.”Davin memerintah seluruh anggotanya untuk membawa Hans kembali ke istana dan diletakkan di penjara bawah tanah khusus.Sekarang, Hans sudah masuk kategori sebagai penjahat kelas tinggi.“Beruntung, aku hanya menyuruhmu masuk penjara istana. Apabila majelis hakim mengetuk palu, mungkin kau sudah bernasib sama seperti Paul yang dulu.”Keamanan anggota Nayama selalu menjadi prioritas pemerintah Edinburgh.Orang-orangnya memiliki previllege
“Melvin, kau kenal dengan perempuan ini?”Melvin yang baru bangun dari tidurnya, mengesap vodka dan menyalakan rokok sebentar.Matanya menyelidik inchi tiap inchi perempuan yang dibawa Davin, seperti tidak asing dan pernah bertemu.Matanya hitam pekat, rambut sebahu dan sedikit bergelombang di bagian ujungnya, hidung mancung sekaligus bibir tipis, hmm, Melvin makin penasaran.“Seperti sebuah bayangan tiba-tiba muncul di pikiranku, tapi entah siapa?”“Kau ingat sarapan pagi kita di kafe The Dome waktu itu?”“Sebentar, Tuan ... ahh, dia adalah Rainy!”Muka Melvin langsung sumringah padahal badannya seperti remuk akibat bertarung dengan Paul kemarin malam.Sebelum kedatangan Davin di Blackford, Reyhan sudah menceritakan tentang sosok perempuan muda cantik yang dimanfaatkan oleh Hans.Dan perempuan itu adalah Rainy.Keterkejutan tidak bisa ditutupi dari mimik muka Melvin.“Bagaimana perempuan secantik dan seanggun dirimu mau dimanfaatkan? Bukannya bekerja di kafe The Dome sudah lebih dari
Siang ini, Davin berangkat dengan pakaian serba rapi.Kemeja putih dengan tuxedo yang merangkap. Tak lupa, jas hitam super mewah bahan katun juga dipakai Davin.Setelah sekian lama tidak memakai pakaian mewah, kini Tuan Muda menggunakannya karena membawa martabat seorang Prince Eiduart di tanah London.“Melvin, aku sudah siap untuk berangkat. Bagiamana denganmu?”“Sebentar, Tuan, tunggulah disana. Sebentar lagi aku akan menjemput Anda.”“Bukankah aku berangkat sendiri menuju bandara Munchen? Kenapa kau menjemputku di istana?”“Rainy tadi sempat mengabariku jika ada utusan dari Paul sedang menuju istana. Aku sendiri takut terjadi apa-apa pada Anda.”“Oke, Melvin, aku menunggu di dekat parkiran.”Beberapa menit kemudian, Melvin datang dengan membawa mobil Dacia abu-abu tanpa pengawasan siapapun.Di dalamnya ada Rainy dan Reyhan yang sudah saling mengawasi satu sama lain.Reyhan belum sepenuhnya percaya pada keberpihakan Rainy kepada Nayama dan masih menuduhnya musuh.Berbeda dengan Melv
Mobil sedan melaju kencang menembus salju yang kembali turun hari ini.Di dekat bandara, ada Greg yang sudah menunggu kedatangan Davin.“Dari mana dia mengetahuinya, Melvin?”“Entah, aku tidak pernah mengabari siapapun tentang rencana ini.”“Mustahil, orang Lone Werewolf sepertinya mengetahui keberangkatan kita menuju London Utara.”Benar saja, begitu mobil akan memasuki bandara, Greg berhenti dan menghentikan mereka.“Hey, Greg, kenapa kau bisa ada disini?”Davin langsung keluar dari mobil dan memandang Greg dengan tatapan yang tidak mengenakkan.“Siapa yang memberitahumu jika aku akan berangkat menggunakan pesawat?”“Ada satu orang yang berkhianat dan dia sedang berpura-pura agar memihakmu.”“Maksudmu apa? Jangan mengancam dan menakut-nakutiku, Greg.”Cengkeraman yang dilakukan Davin pada kerah baju Greg tidak membuat orang nomor dua si Suzuran itu bergeming.Dia sudah mengatakan yang sebenarnya, tidak berbohong dan sesuai fakta.Ada seseorang yang ternyata menyamar dan mengelabuhi
Pesawat terasa seperti terganjal oleh awan-awan hitam.“Semua diharap tenang. Kita sedang melewati badai yang tidak bisa diperkirakan. Pelampung ada di bawah kursi dan harap berdoa dalam hati masing-masing.”Suara pramugari memenuhi ruang pesawat.Davin hanya memejamkan mata dan mengikuti semua saran dari pramugari.Berbeda dengan Melvin, ia nampak tenang dan sudah siap ketika pesawat tiba-tiba jatuh.Hampir sepuluh menit sejak pesawat seperti sedang digoyang-goyang karena awan tebal hitam dan badai langit, matahari mulai tampak dari kejauhan.“Syukurlah, kita sudah aman.”“Apa aku kata, tidak perlu takut. Ini hanya awan hitam biasa dan pilot pasti sudah lihai melewati masalah seperti ini.”Sekitar satu jam perjalanan sudah dilewati.Mereka bertiga duduk-duduk santai di lounge bandara sembari menunggu jemputan dari anak buah Harry.Di samping mereka, berjejer banyak toko makanan ringan berupa roti dan minuman panas.Melvin memandang ke arah kanan, perutnya berbunyi karena sejak tadi s
Harry memutar lagu seorang musisi terkenal Inggris zaman 90-an dan membuat Melvin tertidur pulas.Perut yang kenyang adalah sumber kantuk paling utama.Dibalik itu, rasa capek yang dialami Melvin karena sejak pagi melakukan aktivitas juga menjadi pemicu lanjutan dari rasa kantuknya.Harry duduk di depan bersama Davin.“Bagaimana udara di London, Tuan?”“Hmm, sedikit lebih hangat daripada Edinburgh. Tapi kalau dibandingkan Glasgow dan sungai Clyde-nya, aku rasa disana lebih baik.”“Suhu perkotaan di Glasgow yang letaknya ada di kiri-kanan sungai Clyde tidak bisa dikalahkan, bahkan bisa dibilang yang terbaik di Inggris.”Perbincangan membuat perjalanan tidak terlalu berasa.Mereka sudah memasuki batas kota dan disambut dengan arsitektur kuno di plakat ucapan selamat datang.Dari struktur kayu yang sedikit rapuh, sudah jelas sekali kalau plakat ini berdiri dari puluhan tahun yang lalu.Saat mobil sedan sudah memasuki kawasan Cambridge, Davin teringat ada hal penting yang harus ia sampaik