Share

570. Nostalgia

Pesawat terasa seperti terganjal oleh awan-awan hitam.

“Semua diharap tenang. Kita sedang melewati badai yang tidak bisa diperkirakan. Pelampung ada di bawah kursi dan harap berdoa dalam hati masing-masing.”

Suara pramugari memenuhi ruang pesawat.

Davin hanya memejamkan mata dan mengikuti semua saran dari pramugari.

Berbeda dengan Melvin, ia nampak tenang dan sudah siap ketika pesawat tiba-tiba jatuh.

Hampir sepuluh menit sejak pesawat seperti sedang digoyang-goyang karena awan tebal hitam dan badai langit, matahari mulai tampak dari kejauhan.

“Syukurlah, kita sudah aman.”

“Apa aku kata, tidak perlu takut. Ini hanya awan hitam biasa dan pilot pasti sudah lihai melewati masalah seperti ini.”

Sekitar satu jam perjalanan sudah dilewati.

Mereka bertiga duduk-duduk santai di lounge bandara sembari menunggu jemputan dari anak buah Harry.

Di samping mereka, berjejer banyak toko makanan ringan berupa roti dan minuman panas.

Melvin memandang ke arah kanan, perutnya berbunyi karena sejak tadi s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status