Share

50. Keputusan Ada Di Tangan

Author: lyns_marlyn
last update Huling Na-update: 2025-07-19 15:13:42

Di dalam mansion yang sekarang menjadi tempat tinggal Adeline, semua anggota keluarga sedang duduk santai kecuali Tuan Evander.

"Ma," panggil Adeline.

"Iya, nak," jawab Nyonya Adras menoleh sebentar pada putrinya kemudian melihat kembali pada majalah yang sedang dilihatnya.

Sementara Adrian sibuk dengan ponsel di tangan, membalas chat dari temannya.

"Aku sudah lama tinggal di sini," lanjut Adeline.

"Lalu?" tanya Nyonya Adras.

"Aku ...." Adeline tidak melanjutkan kalimatnya.

"Kamu ingin kembali ke rumah mertuamu yang tidak pernah menghargai kamu itu?"

"Bukan begitu, ma," jawab Adeline.

"Lalu?"

"Aku harus menyelesaikan masalahku dengan Ronald," jawab Adeline pelan.

"Kakak mau bertemu dengan kak Ronald?" celetuk Adrian.

"Sepertinya begitu," jawab Adeline. "Masalahku dengan Ronald harus diselesaikan."

"Kalau kakak mau bertemu dengan kak Ronald, aku ikut! Nanti terjadi apa-apa dengan kakak bagaimana?!" ujar Adrian.

Mama menutup majalah yang sedang dilihatnya. "Memangnya kamu siap berte
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    50. Keputusan Ada Di Tangan

    Di dalam mansion yang sekarang menjadi tempat tinggal Adeline, semua anggota keluarga sedang duduk santai kecuali Tuan Evander."Ma," panggil Adeline."Iya, nak," jawab Nyonya Adras menoleh sebentar pada putrinya kemudian melihat kembali pada majalah yang sedang dilihatnya.Sementara Adrian sibuk dengan ponsel di tangan, membalas chat dari temannya."Aku sudah lama tinggal di sini," lanjut Adeline."Lalu?" tanya Nyonya Adras. "Aku ...." Adeline tidak melanjutkan kalimatnya."Kamu ingin kembali ke rumah mertuamu yang tidak pernah menghargai kamu itu?""Bukan begitu, ma," jawab Adeline."Lalu?""Aku harus menyelesaikan masalahku dengan Ronald," jawab Adeline pelan."Kakak mau bertemu dengan kak Ronald?" celetuk Adrian. "Sepertinya begitu," jawab Adeline. "Masalahku dengan Ronald harus diselesaikan.""Kalau kakak mau bertemu dengan kak Ronald, aku ikut! Nanti terjadi apa-apa dengan kakak bagaimana?!" ujar Adrian. Mama menutup majalah yang sedang dilihatnya. "Memangnya kamu siap berte

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    49. Akhirnya Ku Menemukan Mu

    "Detektif?" "Iya," Jihan mengangguk. "Seorang detektif untuk mencari keberadaan Nyonya Adeline.""Kenapa aku tidak terpikirkan sampai ke situ?" gumam Ronald."Karena bapak terlalu fokus mencari nyonya Adeline dengan cara bapak sendiri," jawab Jihan. "Kalau begitu, aku akan mencoba minta bantuan temanku, siap tahu dia punya koneksi orang yang bisa membantuku mencari Adeline," ujar Ronald."Iya, pak. Semoga nyonya bisa cepat ditemukan."Jihan kemudian meletakkan beberapa map di atas meja. "Apa ini?" tanya Ronald."Berkas yang harus bapak tanda tangan, tapi sebelumnya bapak harus lihat lagi. Mungkin saja, saya ada kesalahan.""Iya, baiklah. Biar saya periksa lagi nanti," jelas Ronald. Setelah itu, Jihan langsung pergi meninggalkan ruangan Ronald. Kembali duduk di meja sekretarisnya. "Pak Ronald sekarang terlihat kusut dan tua. Kasihan banget," gumamnya."Siapa yang tua dan kusut?!"Jihan melonjak kaget. "Astaga!" Pria berpostur tubuh tinggi berdiri di belakang Jihan. "Hehehe. Kaget

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    48. Kesedihan Membawa Perubahan

    "Kak Adeline sudah pergi," jawab Irene. "Tadi bertemu di luar, ditempat parkir.""Kenapa tadi tidak bilang kamu ada di mall ini," sergah Ronald kesal. "Aku kan tidak tahu kakak ada di mall ini! Tadi waktu ditelpon cuma bilang lagi makan siang dengan Jihan!" sanggah Irene tidak mau disalahkan.Ronald mengedarkan pandangan ke sekeliling. "Tadi Adeline dengan siapa?""Dengan seorang wanita!""Wanita?"Irene mengangguk. "Iya dan kak Adeline memanggil wanita itu mama," jelasnya lagi. "Betulkan Kevin?! Kau tadi mendengarnya bukan?" "Iya," jawab Kevin."Kamu mengenal wanita yang bersama Adeline?!" tanya Ronald. Irene menggeleng. "Tidak. Dilihat dari penampilannya, wanita itu bukan orang biasa. Wanita itu sangat anggun dan berkelas."Ronald terdiam."Mereka berdua terlihat sangat akrab," lanjut Irene. "Mungkin saja ,,, ""Apa?!" "Mungkin saja wanita itu calon mertuanya," sambung IreneDeg!Jantung Ronald berdetak kencang. Seketika hawa panas langsung menyelimuti seluruh tubuhnya. "Mungki

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    47. Pertemuan Tidak Disengaja

    "Bapak memang Bos yang sangat pengertian," puji Jihan. "Memuji kalau ada maunya." Ronald langsung masuk ke restoran."Yes!" Jihan tersenyum lebar mengikuti Ronald dari belakang. Ronald mencari meja yang nyaman dan strategis. "Kita duduk di mana?""Di sana saja!" tunjuk Jihan pada meja di sudut ruangan. Setelah mendapat meja yang cocok, Ronald pesan menu begitu juga dengan Jihan yang tidak hentinya tersenyum senang karena makan siangnya gratis.Tidak jauh dari meja Ronald, Adeline sedang asik mengobrol dengan Nyonya Adras, menceritakan tentang perjalanan hidupnya selama ini."Mama lega ternyata kamu di adopsi orang baik, tapi sayang sekali umur mereka tidak panjang. Mama tidak bisa mengucapkan terima kasih kepada orangtua angkat mu.""Iya. Mereka meninggal saat aku masih muda. Tapi aku tetap bersyukur telah mengenal mereka dan melindungiku dari panas dan hujan," jelas Adeline. "Mereka sangat menyayangi aku.""Andai mereka masih ada, mama pasti akan mengucapkan banyak terima kasih."

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    46. Wanita Itu Mertua Ku

    Seorang pegawai butik datang dengan membawa nampan kecil. "Ini juice pesanannya. Silahkan.""Terima kasih," jawab Nyonya Adras tersenyum ramah."Sama-sama, nyonya." Tak lama kemudian datang pegawai yang lain. "Maaf, nyonya, Nyonya Kati meminta anda datang ke ruangannya.""Saya?" Nyonya Adras menunjuk dirinya sendiri karena di situ juga ada Nyonya Melani."Iya. Mari ikut dengan saya, nyonya," jawab pegawai tersebut."Iya, baiklah." Nyonya Adras mengambil tas brandednya. "Maaf Nyonya Melanie, saya masuk dulu.""Iya, silahkan." Nyonya Adras pergi mengikuti pegawai butik masuk ke salah satu ruangan meninggalkan Melanie yang menatapnya tanpa berkedip."Benar-benar wanita berkelas, dari ujung kaki sampai ujung rambut semua barang yang dipakainya branded. Apalagi kalung diamond yang berkilauan itu, aku yakin harganya ratusan juta," gumam Melanie.Di dalam ruangan, Adeline sudah memilih beberapa pakaian yang cocok dengannya. "Ma, lihat ini. Apa cocok untukku?""Ini pakaian yang kamu pili

  • Menantu Tak Dihormati Ternyata Putri Konglomerat!    45. Sok Akrab

    "Sudahlah, lupakan dulu masalahmu itu. Sekarang, kamu bersiap-siap.""Bersiap-siap untuk apa?" tanya Adeline."Kita akan pergi belanja.""Mama mau beli apa?!" tanya Adeline. "Kita akan beli semua keperluan mu. Banyak yang harus kita beli. Kamu butuh baju dan perhiasan.""Aku tidak perlu semua itu. Bajuku juga banyak dan masih layak dipakai," jelas Adeline. "Ikuti saja apa yang mama katakan." "Tapi ma ,,,,"Nyonya Adras bangun dari duduk. "Tidak ada tapi-tapian."Adeline menghela napas, melihat wajah mamanya. "Baiklah, ma."Tidak membutuhkan waktu lama bagi keduanya untuk bersiap dan dalam waktu yang singkat telah sampai di mall. "Pak sopir, ini uang untuk beli kopi. Tunggu di dimanapun yang kau mau, tapi jangan terlalu jauh. Aktifkan selalu ponselnya," ucap Nyonya Adras pada sopir pribadinya."Baik, nyonya.""Ayo, Adeline. Kita akan membeli semua keperluanmu."Nyonya Adras dan Adeline ke luar dari dalam mobil. Adeline hanya mengikuti apa yang dikatakan mamanya. Walau terasa mas

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status