Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Bastian Bertemu Alexa

Share

Bastian Bertemu Alexa

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-21 18:57:57

Inilah yang diharapkan oleh Melinda ketika dia nekat untuk datang menemui Bastian. Amarah dan tekad dari pria itu untuk melindungi dan menyelamatkan nama baik Alexa sangat diperlukan dalam situasi ini.

Melinda tersenyum seraya berkata, "Kamu harus bisa menyelamatkan nama baik Alexa. Walaupun aku baru kenal dengannya, tapi aku sadar kalau Alexa adalah orang yang baik. Bahkan dia sangat percaya kepadaku untuk menjadi asisten pribadinya. Padahal aku banyak sekali kekurangannya."

Bastian membalikkan badannya menghadap Melinda seraya berkata, "Kamu nggak perlu khawatir. Aku akan menyelamatkan nama baiknya istriku dengan menangkap orang yang sudah memfitnah istriku."

***

Ponsel Alexa berdering. Ketika sang pemilik melihat siapa orang yang menghubunginya, ekspresi sedih Alexa mendadak berubah menjadi ekspresi kebingungan.

Tentu saja Alexa langsung bingung karena orang yang menghubunginya adalah Margareth.

Namun kebingungan itu hanya berlangsung beberapa detik saja, sebab dia sudah dapat mene
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Kalah Dalam 3 Serangan

    Neil begitu murka, padahal apa yang terjadi padanya karena ulah dirinya sendiri.Tante saja melihat bosnya terjatuh hingga marah, pria bertubuh tinggi besar langsung menarik kaos yang dikenakan oleh Bastian."Kamu benar-benar mencari mati! Beraninya kamu mendorong tuan Neil!" geram pria tinggi besar itu.Kemudian pria itu melepaskan sebuah pukulan yang mengarah ke wajah Bastian. Tetapi dengan cepat Bastian menghindarinya dengan membungkuk.Pria bertubuh tinggi besar itu ternyata memiliki refleks yang bagus. Melihat ada kesempatan untuk menyerang saat posisi Bastian membungkuk, pria itu mengangkat lututnya dengan keras mencoba untuk menendang Bastian dengan menggunakan untuknya.Tetap lagi-lagi serangan itu bisa dipatahkan oleh Bastian. Pria itu menangkis tendangan lutut dari lawannya dengan kedua tangan yang ditaruh di depan wajahnya.Saat ini Bastian yang memanfaatkan situasi. Pria itu pun menggunakan kaki kanannya untuk menendang kaki kiri anak buahnya Neil.Karena saking kerasnya t

  • Menantu Tak Ternilai   Pertarungan Bawah Tanah

    "Kamu juga percaya kalau aku adalah pemilik Red Light Club?" tanya Bastian tanpa melihat wajah Alexa.Wanita itu melangkah, mencoba untuk mengambil kupu-kupu yang sedang hinggap di tanah, entah kenapa kupu-kupu itu tiba-tiba diam di tanah seperti itu. Mungkin kupu-kupu itu ingin menyaksikan perbincangan di antara kedua insan ini.Namun ketika Alexa berjongkok hendak menangkap kupu-kupu berwarna kuning corak hitam itu, kupu-kupu itu terbang pergi.Lalu, Alexa pun kembali berdiri dan berkata, "Ya, aku curiga kepadamu pada kali pertama. Itu karena kamu memiliki nama yang sama dengan pemilik Red Light Club. Tapi setelah aku pikir-pikir, kalau kamu adalah pemilik Red Light Club, nggak mungkin kamu tinggal diam saja saat dihina oleh orang. Kamu juga pasti sudah memberikan apapun kepadaku, atau jika tidak, seenggaknya kamu sudah memiliki banyak wanita muda.""Hahaha … kamu bisa melihat sesuatu dengan lebih realistis, ya." Bastian berkata seraya tertawa."Aku hanya menilai apa yang aku lihat,

  • Menantu Tak Ternilai   Kejujuran

    Alexa tidak menyangka kalau Bastian sudah percaya dengan berita yang menyebar itu. Hatinya langsung terluka mendengar itu.Jika memang Bastian memercayai kalau Alexa adalah simpanannya Sang Pelindung dan Alexa merasa kecewa, apa kabar dengan ketidak percayaannya atas hubungan Bastian dengan Sintia? Bukankah Bastian sudah menjelaskan kalau tidak ada hubungan apapun selain hubungan adik ipar? Kenapa dia tidak mau percaya?"Tidak. Bukan itu maksudku." Bastian mencoba untuk menjelaskan."Kamu bukan hanya berpikir seperti itu saja, tapi kamu juga mengatakannya dengan jelas. Aku nggak nyangka ternyata begitu caramu memandangku. Aku sudah benar-benar kecewa padamu!"Dia menggelengkan kepalanya dengan sangat keras dan cepat. Lalu dia berkata, "Mana ada aku mengatakan itu? Bahkan aku berhenti bicara sebelum aku mengeluarkan sebuah kata. Bagaimana mungkin kamu bisa bilang kalau aku mengatakannya dengan jelas?""Halah alasan! Memang itu kan yang mau kamu katakan? Ngaku aja deh!" Alexa berkata de

  • Menantu Tak Ternilai   Bastian Bertemu Alexa

    Inilah yang diharapkan oleh Melinda ketika dia nekat untuk datang menemui Bastian. Amarah dan tekad dari pria itu untuk melindungi dan menyelamatkan nama baik Alexa sangat diperlukan dalam situasi ini.Melinda tersenyum seraya berkata, "Kamu harus bisa menyelamatkan nama baik Alexa. Walaupun aku baru kenal dengannya, tapi aku sadar kalau Alexa adalah orang yang baik. Bahkan dia sangat percaya kepadaku untuk menjadi asisten pribadinya. Padahal aku banyak sekali kekurangannya."Bastian membalikkan badannya menghadap Melinda seraya berkata, "Kamu nggak perlu khawatir. Aku akan menyelamatkan nama baiknya istriku dengan menangkap orang yang sudah memfitnah istriku."***Ponsel Alexa berdering. Ketika sang pemilik melihat siapa orang yang menghubunginya, ekspresi sedih Alexa mendadak berubah menjadi ekspresi kebingungan.Tentu saja Alexa langsung bingung karena orang yang menghubunginya adalah Margareth.Namun kebingungan itu hanya berlangsung beberapa detik saja, sebab dia sudah dapat mene

  • Menantu Tak Ternilai   Mengubur Hidup-hidup

    Di luar ruangan CEO, Melinda mencoba untuk menghubungi Bastian. Namun panggilan suara itu tidak dijawab dijawab oleh Bastian padahal dia sudah lebih dari 10 kali mencoba untuk menghubungi.Karena Melinda berpikir jika hanya Bastian saja yang dapat membantu Alexa dalam menyelesaikan masalahnya, Melinda pun memilih untuk menemui Bastian di kantor perusahaan Mondlicht Branchen.Namun ketika Melinda tiba di sana, ternyata dia mendapat kabar kalau Bastian belum masuk kerja karena masih sakit.Setelah mendapat alamat tempat tinggal Bastian, Melinda pun langsung menuju ke Hotel Aurora tanpa membuang-buang waktu.Tidak butuh waktu lama Melinda kini sudah berada di depan lobby Hotel Aurora.Ketika dia masuk hotel, dia melihat sosok Alby sedang duduk di sofa lobby hotel sambil bermain ponsel.Melinda mengenal pria itu karena dulu Alby adalah penjaga keamanan di Red Light Club dan dia cukup mengenal dengan baik."Kak Alby, apa kabar?" sapa Melinda.Alby langsung menoleh ke arah Melinda. Dia terk

  • Menantu Tak Ternilai   Fitnah Yang Menyebar Dengan Cepat

    Tidak ada yang mengerti maksud dari Ethan.Untuk apa mereka harus menghukum Alexa jika mereka ingin memanfaatkan?Setidaknya itulah yang ada di isi kepala Margareth dan Candra."Jadi maksudku adalah kita sebarkan berita tentang perselingkuhan ini ke publik. Setelah tersebar, pasti banyak cibiran dari masyarakat yang tentunya akan membuat Alexa menjadi malu dan tertekan. Hubungannya dengan Bastian pun pasti akan runyam. Nah, di saat itulah kita hadir untuk memberikan dukungan kepada Alexa. Dengan begitu Alexa pasti akan tersentuh dengan kita. Dan setelah itu terjadi, dia pasti akan membalas budi," jelas Ethan.Pria yang digadang-gadang akan menjadi pemimpin keluarga Winata itu tersenyum dengan sangat lebar setelah menjelaskan rencananya yang dia rasa cukup cemerlang."Oh, jadi maksudmu kita akan memanfaatkan Alexa tetapi Alexa tidak merasa dimanfaatkan dan dibebani oleh kita, gitu?" tanya Margareth.Ethan menganggukkan kepala seraya berkata, "Nah itu dia, bahkan dia akan sukarela memba

  • Menantu Tak Ternilai   Rencana Keluarga Winata

    Hasrat yang ada di dalam diri mereka berdua semakin meningkat. Bahkan keduanya sudah sulit mengendalikan hasratnya masing-masing.Bastian seakan lupa dengan janji yang dia buat kepada dirinya sendiri untuk tidak menyentuh wanita lain selain Alexa. Semua itu karena hasratnya yang memuncak.Anastasia pun ikut larut dengan apa yang dilakukan oleh Bastian. Dia menerima saja tubuhnya disentuh oleh rekan bisnisnya itu tanpa ada upaya untuk menolak. Ya, sama halnya dengan Bastian, karena hasratnya yang memuncak.Dengan perlahan Anastasia menurunkan wajahnya semakin dekat kepada Bastian. Saat bibir mereka akan bersentuhan, tanpa sengaja kaki Anastasia menyentuh kaki Bastian yang terluka."Aaww!" Bastian berteriak karena kesakitan.Anastasia langsung bangun seraya berkata, "Eh, kenapa?""Betisku ketekan sama kaki kamu. Aduh, sakit!" ucap Bastian seraya menunjuk ke arah betisnya yang diperban."Eh, maaf, aku nggak tahu. Sakit, ya?" Anastasia memegang kaki Bastian sembari melihat luka pada betis

  • Menantu Tak Ternilai   Apa Yang Kamu Lakukan?

    Kekhawatiran yang ditunjukkan oleh Hanz bisa dipahami oleh Bernard. Sebab sebenarnya dia juga mengkhawatirkan hal yang sama. Terutama tentang pemimpin keluarga.Bernard sangat terobsesi sekali untuk menjadi seorang pemimpin keluarga Dominic. Tentu saja, siapa yang tidak mau menjadi pemimpin keluarga seperti Keluarga Dominic yang mampu membeli seisi dunia?Bahkan Hanz dan Philips pun menginginkan posisi itu. Tetapi mereka berdua bersikap realistis saja karena saat ini masih ada Bernard yang memiliki dukungan kedua terbanyak setelah Sectio, di Keluarga Dominic."Hanz, ada sesuatu yang tidak bisa kamu lihat dan aku dapat melihatnya dengan jelas. Jadi menurutku, alangkah baiknya kamu mengikuti saja apa yang aku katakan. Pada saat yang tepat, keluarga Dominic akan jatuh ke tangan kita. Tapi sebelum sampai ke sana, kamu harus bersabar terlebih dahulu," ucap Bernard dengan begitu bijaksana.Setelah mendengarkan ucapan dari Bernard itu, Hanz tidak bisa berbicara apa-apa lagi. Dia tahu kalau k

  • Menantu Tak Ternilai   Desakan Untuk Bertindak

    Arman begitu syok ketika mendengar seseorang yang membunuh Austin adalah tuan Dominic. Dia sangat tahu siapa orang itu. Perseteruannya dengan Bastian di Hotel Aurora, membongkar jati diri pria itu sebagai seorang tuan Dominic.Dan saat ini, dengan sangat berani dia menyenggol tuan Dominic dengan membuat produk hasil dari mencuri bahan rahasia Pommes Frites. Dan kini tuan Dominic sudah bergerak. Kematian Austin adalah sebuah alarm bahaya bagi Arman."Kamu jangan bohong, Andrew! Enggak mungkin tuan Dominic bisa membunuh seorang Austin!" Arman menolak untuk percaya.Andrew mengangkat kedua tangannya seraya berkata, "Terserah kamu mau percaya atau enggak. Tapi yang jelas, aku percaya itu. Anak buahku nggak mungkin bicara dusta kepadaku.""Tapi …." Arman teringat sesuatu. Dia sadar kalau apa yang dikatakan oleh Andrew tentang Austin yang dibunuh oleh tuan Dominic, bisa saja terjadi. Sebab, ketika dia dan ayahnya berseteru dengan Bastian beberapa waktu lalu, tuan Dominic dibela oleh Rey dan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status