Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Konsekuensi Yang Harus Dibayar

Share

Konsekuensi Yang Harus Dibayar

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-04 17:35:52

Bastian berusaha untuk bangkit. Tapi dia masih harus mengontrol pandangannya dan mikirin dia setengah berjongkok dengan kaki kiri yang bersandar pada aspal.

"Kamu hanyalah seorang bocah tengik yang bernyali besar. Tapi kamu terlalu naif dengan menganggap dirimu bisa mengalahkanku. Kekuatanku denganmu bagaikan bumi dan langit. Aku adalah petarung yang satu langkah lagi menjadi tarung level S. Sedangkan kamu? Kerjamu hanya memasak di dapur," kata Jeremy, tertawa kecil.

Bastian kini sudah bisa melihat dengan jelas. Dia pun kemudian berdiri dan menatap Jeremy dengan tatapan yang tajam.

"Kamu sudah selesai mendongengnya? Kalau begitu ayo kita lanjutkan pertarungan kita!" ucap Bastian.

Jeremy terkejut dengan ucapan dari Bastian yang begitu percaya diri.

Namun pada akhirnya dia menggelengkan kepala karena menganggap keputusan Bastian adalah keputusan yang konyol.

"Jangan salahkan aku kalau kamu nggak bisa lagi melihat matahari terbit esok hari!" ucap Jeremy.

"Nggak ada kata penyesalan dalam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menantu Tak Ternilai   Tuan Dominic Itu Bastian?

    Setelah memerintahkan kepada anak buahnya untuk memanggil pasukan, Charlie memalingkan wajahnya kepada Bastian."Tuan Dominic, mari saya antar ke rumah sakit. Luka yang ada di tubuh Tuan harus segera diobati," ucap Charlie.Bastian berdiri sambil berkata, "Kamu mau pergi ke tempat Esther untuk membalas apa yang sudah dia lakukan. Memangnya kamu pikir dia berurusan denganmu? Yang jadi target pembunuhannya adalahaku. Jadi, aku yang haru memimpin untuk menghabisinya!"Esther menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Mohon maaf Tuan Dominic. Bukan begitu maksud saya, tapi —""Aku tahu. Kamu nggak usah mengkhawatirkanku!" ucap Bastian memotong perkataan Esther."Baik Tuan!" ucap Esther.Setelah melihat Jeremy bonyok oleh Bastian, dia sadar kalau Bastian memiliki kekuatan yang lebih besar dibanding dengan apa yang dia duga sebelumnya. Luka yang dia alami sekarang, pastinya bukan menjadi masalah besar baginya."Kamu siapkan 10 buldoser. Aku ingin menghancurkan markas dia sampai rata dengan ta

    Last Updated : 2025-05-04
  • Menantu Tak Ternilai   Kondisi Darurat

    Dalam keadaan terdesak seperti ini, Esther masih saja bisa berkata ketus kepada Bastian.Tentu saja ego yang dia miliki sebagai seorang mafia masih sangat besar. Terlebih dia juga menarik pasukan yang cukup kuat.Bagaimana mungkin dia bisa tunduk dan patuh kepada seorang anak muda berusia 26 tahun?Tetapi seharusnya Esther lebih bijak dalam menilai situasi. Saat ini Charlie berada di pihak Bastian. Jika dia berani melawan Bastian, siap-siap dia harus menerima amarah Charlie."Mauku adalah membuatmu hancur seperti seekor anjing jalanan!" ucap Bastian.Esther tidak bisa membendung tawanya. Dia pun kini tertawa dengan keras."Kamu ingin membuatku hancur? Dengan apa? Bantuan bos Charlie?" tanya Esther. "tapi aku pikir, dia nggak akan mau mengambil resiko dengan melawanku.""Aku ada salah satu anggota jaringan mafia Jakarta yang memegang peranan penting. Aku berada di jalur emas. Jika Charlie memilih untuk menyerangku, aku rasa dia akan kehilangan dukungan," lanjutnya.Memang Esther merupa

    Last Updated : 2025-05-04
  • Menantu Tak Ternilai   Sumpah Setia

    Semua orang waspada dengan apa yang dilakukan oleh Esther. Jika pria itu menembakkan senjata apinya, maka kemungkinan salah satu atau mungkin lebih, dari mereka akan terluka.Bastian yang berdiri paling depan tentu saja menjadi target tembak yang sangat baik."Mati kau Bastian!" pekik Esther.Davis berinisiatif langsung berlari ke depan untuk melindungi Bastian.Cklek!Cklek!Apa yang terjadi?Senjata api itu tidak ada pelurunya."Bagaimana mungkin di pistolku tidak ada pelurunya?" tanya Esther pada dirinya sendiri.Alby tersenyum. Dia tahu apa yang terjadi."Bos Esther tadi sore berlatih tembak di halaman belakang. Ketika kamu sudah menghabiskan seluruh seluruh di dalam revolver itu, kamu langsung menghentikan latihan dan masuk ke dalam markas, tidak seperti biasanya yang berlatih berulang kali dan langsung mengisi kembali peluru di dalam revolver-mu itu," ucap Alby, mengingatkan Esther akan apa yang terjadi."Mungkin alam memang sudah mengizinkan kamu untuk jatuh. Pilihanku ternyata

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menantu Tak Ternilai   Bapak Suka Diapakan?

    "Cepat ke ruang manager. Ada orang yang masuk tanpa izin. Tolong kamu bawa dia keluar!" seru Oscar.Setelah itu Oscar langsung menutup teleponnya. Dan tidak mengatakan apa-apa lagi.Dia, seperti semua temannya mengenakan pakaian mereka kembali."Sebentar lagi kamu akan ku tendang dari sini kalau kamu masih diam di situ!" ucap Samuel.Bastian hanya tersenyum saja mendengar ucapan dari Samuel. Dan hal ini membuat Samuel tersinggung."Kenapa kamu tertawa? Memangnya ada yang lucu?" tanya Samuel.Namun kemudian pria paruh baya itu seakan teringat sesuatu, "Ah, apa jangan-jangan kamu maling? Wajahmu bonyok begitu, asti kamu maling, 'kan? Aku akan laporkan kamu ke polisi!"Akhirnya dua orang satpam yang datang ke ruangan itu."Permisi, Pak! Saya akan membawa orang ini keluar!" ucap seorang satpam yang berkulit sawo matang.Tanpa menunggu perintah dari Samuel, satpam itu langsung menarik tangan Bastian.Apa? Kenapa keras sekali?Sekuat tenaga petugas keamanan itu menarik tangan Bastian, tapi

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menantu Tak Ternilai   Temani Aku

    Anggi berusaha untuk menggoda Bastian. Dia tahu kalau dia bisa menggoda Bastian dan mendapatkan perhatiannya, maka masa depannya akan terjamin. Walau tidak menjadi yang resmi, setidaknya dia akan mendapatkan keuntungan yang banyak.Seorang seperti Bastian dapat melakukan apapun sesuka hatinya di dunia ini.Bastian menarik tangannya. Dia tidak mau disentuh oleh Anggi."Aku sudah menikah. Jangan sentuh-sentuh. Bukankah aku menyuruhmu untuk bermain dengan Oscar dan Lisa? Kalau begitu cepat bergabung dengan mereka berdua!" seru Bastian seraya menunjuk ke arah Oscar dan Lisa yang sedang berpagut.Walaupun dia tidak pernah menyentuh istrinya dan tidak dianggap keberadaannya selama 3 tahun pernikahan, tapi Bastian tidak mau mengingkari sumpahnya pada saat pernikahan.Berkhianat adalah sesuatu yang paling dia hindari. Walau hanya untuk bersenang-senang dan tidak membawa hati, tetap saja Bastian tidak menginginkannya.Anggi menganggukan kepalanya. Wajahnya memerah karena merasa sangat malu.Se

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menantu Tak Ternilai   Jebakan Sintia

    Di dalam ruang kerja sang penanggung jawab, Laura merasa sangat bingung. Jika dia melakukan apa yang diperintahkan oleh Bastian, dia khawatir kalau masalah besar akan terjadi.Tetapi di satu sisi, jika dia tidak melaksanakan apa yang diperintahkan oleh Bastian, pekerjaannya terancam.Walau bagaimanapun atasan harus didengar dan dilaksanakan setiap perintahnya, bukan?Laura mengacak-acak rambutnya sambil berkata, "Arggh! Pak Bastian memang keras kepala. Bikin pusing saja!"***Bastian mengendarai motornya menuju ke Red Light Club.Waktu baru menunjukkan pukul 5 sore, namun dia sudah menuju club terbesar di Jakarta itu.Bukan tanpa alasan, tetapi dia ingin memastikan jika pertemuannya dengan Jennie nanti malam akan aman.Sesampainya di Red Light Club, Bastian disambut oleh karyawan di sana dengan begitu hormat. Semua membungkukkan badannya ketika bertemu dengan Bastian.Club yang baru dibuka, membuat kondisi club itu masih sedikit berantakan.Larry berlari dengan tergesa-gesa. Kemudian

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menantu Tak Ternilai   Aku Akan Membuatnya Sengsara!

    Jennie menatap kedua mata Bastian dalam-dalam. Dan kemudian dia mau kepala ruangan atas kakak iparnya itu seraya berkata, "Kenapa kamu jadi tegang begitu? Santai saja. Ayo kita cari tempat duduk."Wanita yang mengenakan mini dress berwarna putih itu, dengan percaya dirinya melangkahkan kakinya seperti dia sudah sangat familiar dengan club malam ini. Padahal, ini adalah pertama kalinya dia memasuki tempat paling prestisius yang digandrungi oleh para konglomerat dari berbagai umur.Bastian kemudian melangkahkan kakinya mengikuti Jennie dengan perasaan yang tidak enak.Seorang pelayan menghampiri lalu dia mengarahkan Jennie dan Bastian ke tempat VIP di diskotik.Bastian masih tidak bisa tenang dengan identitasnya yang terkuat oleh sang adik ipar. Dia terus mencari alasan yang tepat agar dia bisa membantah kebenaran yang sudah diketahui oleh Jennie.Ketika baru duduk di sofa panjang yang berbentuk setengah lingkaran, Bastian menoleh ke arah Jennie yang sedang memasak menu."Jennie." Basti

    Last Updated : 2025-05-05
  • Menantu Tak Ternilai   Berlindung Di Balik Kekuasaan Ayah

    "Aaw!" Jennie berteriak ketika pria besar di hadapannya menampar pipi kanan Bastian dengan tangan kirinya.Hal ini membuat Jennie sangat takut.Orang-orang yang ada di dekat mereka perhatikan perhatiannya kepada Bastian dan dua pria di hadapannya."Ada apa?" tanya seorang wanita kepada kekasihnya yang duduk di meja sebelah."Dia pria itu menginginkan wanita itu. aku dengar katanya seorang anak walikota menginginkan wanita itu, tapi dibawa oleh wanita dan pacarnya berkata kasar kepada kedua pria itu," jawab si pacar."Ah, seharusnya wanita itu mau saja. Ada seorang walikota pasti memiliki kualitas yang lebih tinggi dan lebih baik. Kalau aku jadinya, aku nggak perlu berpikir banyak. Aku langsung menghampiri anak walikota itu," kata si wanita."Kamu! Kurang ajar! Kamu menganggapku apa?* si pria marah.Pria berbadan besar itu kini menarik kemeja yang dikenakan oleh Bastian. Sebuah kemeja putih yang tidak lagi terlihat putih karena sudah kusam.Namun tarikannya itu tidak bisa membuat Basti

    Last Updated : 2025-05-05

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Pencurian

    Arman mendekatkan wajahnya ke arah Jodi. Lalu dia berbisik kepada pria paruh baya itu.Tampak dari gerakan mulutnya kalau Arman berbisik dengan perlahan. Sepertinya dia ingin setiap kata yang diucapkan dapat dimengerti oleh Jodi.Mimik wajah pria itu langsung berubah seperti orang yang baru saja mendapatkan kabar besar. Kedua mata dan mulutnya terbuka lebar."Hanya seperti itu dan kamu akan mendapatkan 100 Juta dari saya. Bagaimana, kamu mau? Kalau kamu nggak mau, saya bisa mencari orang lain," tanya Arman dengan senyum misterius di wajahnya.Jodi tidak langsung menjawab pertanyaan itu melainkan dia berpikir terlebih dahulu. Pekerjaan yang diberikan oleh Arman memiliki resiko yang sangat tinggi tetapi sebanding dengan uang yang diberikan."Uang yang sangat banyak, loh, kamu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk mendapatkannya jika kamu tidak mau makan sepeserpun gaji perbulanmu di sini," kata Arman, merayu.Uang adalah sesuatu yang sulit untuk ditolak, apalagi dengan nominal yang san

  • Menantu Tak Ternilai   Pekerjaan Dengan Bayaran 100 Juta

    Anastasia sangat kesal sekali kepada sang adik yang sudah menuduhnya macam-macam kehidupan Bastian dan di depan tim dari perusahaannya dan juga perusahaan Mondlicht Branchen."Arman kuperingatkan sekali lagi padamu untuk menjaga mulutmu. Pak Dominic adalah penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen di Indonesia. Dengan kamu menuduh aku memiliki hubungan spesial dengannya, itu sama saja kamu menuduh pak Dominic berselingkuh," kata Anastasia dengan suara yang tinggi.Ketika Anastasia menjelaskan posisi Bastian, Arman seketika terkejut. Dia tidak menyangka, pria tidak berguna yang mendapatkan julukan menantu sampah Keluarga Winata dapat menjadi seorang penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen."Apa? Pria nggak berguna itu adalah penanggung jawab proyek? Apa Kakak nggak salah orang?" tanya Arman dengan mata dan mulut yang terbuka lagi karena saking terkejutnya.Anastasia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Aku sama sekali

  • Menantu Tak Ternilai   Teman Spesial

    Arman memang memiliki emosi yang mudah tersulut. Dia juga tampak tidak segan untuk berbicara tinggi kepada kakaknya Anastasia menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Kakak nggak meremehkanmu, hanya saja kakak nggak mau kamu mengambil alih pengadaan mesin baru karena kakak nggak mau kejadian kemarin-kemarin terulang. Bukannya menguntungkan perusahaan tapi kamu malah menilep uang yang membuat perusahaan menjadi rugi."Arman berpikir cepat untuk membantah apa yang dikatakan oleh Anastasia agar membuat tindakannya terkesan wajar."Loh, itu bukannya aku menilep atau korupsi. Tapi aku cuma ngambil upahku saja karena sudah mengurus segala keperluannya sampai selesai. Wajar dong kalau aku minta bayaran? Kakak juga menjabat sebagai direktur utama di perusahaan Besta dapet gaji, kan?" Arman berkelit, dia tidak ingin disalahkan.Anastasia berkata, "Kalau kamu ngambilnya dengan nilai yang wajar, kakak juga nggak akan mempermasalahkan. Tapi dua proyek terakhir, kamu ngambil hampir separuh dari n

  • Menantu Tak Ternilai   Tidak Berani Menyinggung

    Bastian tidak bisa mengontrol emosinya. Motor tua itu bukan sekedar sebuah kendaraan untuk mengantarnya ke tempat-tempat tujuan, melainkan motor itu sudah seperti separuh jiwanya.Segala macam keadaan dia lewati bersama dengan motor itu yang kebanyakan adalah keadaan pahit yang membuatnya memiliki ikatan emosional.Oleh sebab itu dia sangat marah saat mendapati motornya hancur seperti itu dan orang yang seharusnya menjaga motornya, malah bersikap masa bodoh."Wah ... apa-apaan nih? Mau main kekerasan?" tanya petugas parkir itu seraya mengangkat kedua tangannya.Tanpa banyak bicara Bastian membanting pria itu dengan sekali gerakan.Bug!Petugas parkir itu menghantam aspal dengan bagian punggung terlebih dahulu. Hal ini membuatnya langsung kesulitan bernapas."Kamu adalah orang yang bertanggung jawab di area parkir. Mustahil kamu gak tahu kejadian itu. Jadi sekarang lebih baik kamu beritahu aku siapa orang yang sudah merusak motorku. Atau kalau tidak aku akan memukulmu hingga kamu mau m

  • Menantu Tak Ternilai   Arman Berulah

    Arman memukul pundak Denis seraya berkata, "Lebih baik kita duduk."Kemudian kedua pria itu pun duduk di kursi dan saling bersebelahan. Alexa dan Bastian pun kini ikut duduk juga.Alexa berusaha untuk tetap sopan dan memberikan rasa hormatnya kepada Arman. Walau bagaimanapun pria itu memang memiliki derajat yang lebih tinggi."Kamu itu kalau bicara terlalu jujur dan cepat ceplas-ceplos saja tanpa memikirkan perasaan orang lain. Walaupun suaminya Alexa hanya bertugas untuk membersihkan rumah tetapi kamu tidak boleh mengucapkan itu di depan umum seperti ini. Kamu bisa mencederai kepercayaan diri dan juga harga dirinya," kata Arman.Denis mengangkat kedua bahunya seraya berkata, "Aku hanya mengatakan yang sesungguhnya. Apa itu salah?""Sebuah kebenaran walaupun pahit seharusnya dapat diterima. dalam kenyataan kalau Alexa bisa jauh lebih bahagia bersama denganmu karena kamu adalah anggota keluarga Bailey, aku pikir semua orang pun setuju termasuk Alexa dan Bastian," lanjut Denis.Arman me

  • Menantu Tak Ternilai   Teman Kampus Alexa

    Bastian sangat terkejut mendengar Melinda meminta uang sebanyak itu."Apa kamu gila? Uang sebanyak itu hanya untuk membuatmu tutup mulut?" tanya Bastian.Melinda menganggukan kepalanya. Lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, berikan kepadaku. Tapi kalau kamu enggak mau, ya sudah nggak usah ngasih ke aku. Hanya sesimple itu."Bastian menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa memberikan uang sebanyak itu kepada Melinda."Aku nggak akan ngasih uang itu ke kamu!" ucap Bastian. Lalu melangkahkan kaki keluar kantor istrinya itu.Alexa sedang memeriksa ponselnya ketika Bastian datang."Yuk, kita berangkat!" ucap Bastian."Kamu dari mana aja, kok lama banget." tanya Alexa sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas pundaknya.Bastian bingung akan menjawab apa. Dan tiba-tiba suara Melinda terdengar dari arah belakang, "Itu Bu, tadi pak Bastian nanya nanya sama aku dulu."Sontak saja Bastian langsung membalikan badannya dan memelototi Melinda.Namun wanita itu hanya tersenyum saja dan tampak tid

  • Menantu Tak Ternilai   Biaya Tutup Mulut

    Tentu saja semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Nicholas.“Nggak mungkin! Kamu bohong!” ucap Ervin, menolak yang dikatakan oleh adiknya.“Pria miskin, petugas keamanan itu adalah orang asing. Mana boleh dia mendapatkan Cincin Bintang yang sangat berharga di keluarga kita? Aku yakin kalau seluruh anggota Keluarga Chan nggak akan ada yang setuju dengan ini.”“‘Ayahku nggak bohong. Di sini ada aku yang menyaksikannya. Kakek berlutut untuk meminta Edward menerima Cincin Bintang dan memimpin keluarga kita. Kakek juga mengatakan kalau hanya Edward seorang yang mampu melindungi dan menyelamatkan Keluarga Chan,” jelas Kimberly.Sebagian anggota keluarga memercayai apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lagipula perintah yang dikeluarkan oleh Lucas tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dan kondisi Lucas yang bersimpuh, menunjukkan apa yang dikatakan oleh Nicholas maupun KImberly benar adanya.Tetapi Ervin tetap tidak mau menerimanya. Status dia sebagai kandidat terkuat dan paling dijago

  • Menantu Tak Ternilai   Hubungan Yang Tidak Sehat

    Mendapat pertanyaan itu membuat Charlie bingung bagaimana dia menjawabnya.Jujur saja, seorang Dominic, siapapun itu adalah seseorang yang tidak bisa disentuh oleh Charlie, bagaimanapun caranya.Dan untuk Bernard, bagi Charlie sama seperti mendaki gunung batu yang terjal tanpa sebuah tali pengaman."Sejujurnya yang bisa membuat kemungkinan itu berbalik adalah Tuan Dominic sendiri. Walaupun Anda akan mengambil alih Keluarga Dominic dalam waktu dekat ini, tapi tidak bisa dikatakan mudah. Tuan Bernard akan melawan Anda cepat atau lambat. Oleh sebab itu, Tuan harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan membuat citra diri Anda menjadi besar sesegera mungkin. Dengan begitu Anda akan mendapatkan dukungan Keluarga Dominic yang lain," ucap Charlie."Apa hanya itu caranya?" tanya Bastian."Ya, tentu. Hanya dengan membuat citra Anda besar dan mendapatkan dukungan dari keluarga, Anda dapat mengalahkannya," ungkap Charlie.Setelah dipikirkan dengan baik, perkataan Charlie tidak ada yang sal

  • Menantu Tak Ternilai   Seseorang Yang Menyingkirkan Bastian

    Arya masih berusaha untuk bertemu dengan Bastian walau sudah dihalangi oleh para petugas keamanan.Anastasia yang melihatnya sangat terkejut. Bagaimana mungkin seorang walikota memohon hingga bersujud di kaki seorang Bastian.Ini menjadi tanda tanya besar bagi wanita itu.Pengawal Arya kini mulai menantang petugas keamanan perusahaan Mondlicht Branchen. Dan ada seorang pengawal yang memukul salah satu petugas keamanan.Namun semua kekacauan itu berhenti ketika Davis datang dan melempar semua pengawal Arya keluar gedung perusahaan."Kurang ajar kalian! Berani-beraninya membuat keributan di sini!" geram Davis sambil memandangi para pengawal.Kemudian pria itu menoleh ke arah walikota dan berkata, "Kamu seharusnya merasa beruntung masih diberikan kesempatan hidup oleh tuan Dominic. Jika bukan karena kebaikan hatinya, aku sudah membunuhmu dari kemarin."Deg!Tentu saja mendengar itu membuat sang walikota ketakutan. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik. Aku akan pergi dari si

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status