Diabaikan seperti itu, membuat Cerise naik pitam. Wanita itu pun kemudian melotot kepada Charlie sembari berkata, "Kamu tidak punya telinga hingga mengabaikan perkataanku? Sudah, sekarang kamu pergi dan bawah hadiahmu itu, kami nggak membutuhkannya!"Kemudian Ceride celingukan untuk mencari keberadaan petugas keamanan. Namun kemudian tangannya ditarik oleh Antoine agar sedikit mundur ke belakang.Cerise mengerti dengan isyarat yang diberikan oleh Antoine. Dirinya pun terdiam dan hanya menunggu apa yang akan dilakukan oleh sepupunya itu Bagaimanapun dia harus menghormati Antoine karena pria itu adalah calon pemimpin keluarga. Jika dia tidak menghormati dan mendengarkan apa yang diperintahkan oleh Antoine, maka habislah sudah masa depannya."Hadiah apa ini?" tanya Antoine tentang isi dari kado yang dibawa oleh Charlie."Hadiah itu diberikan oleh tuan Dominic dan dirinya sendirilah yang memilih hadiah itu. Jadi marah mana tahu tentang ke sininya? Kalau Pak Antoine ingin mengetahui isi d
Sesuai dengan arahan dari pemilik acara jika seluruh hadiah yang diberikan harus diletakkan di luar sehingga bisa langsung diperiksa isi di dalamnya karena khawatir ada hadiah yang berbahaya."Kado yang kubawa adalah kado dari tuan Dominic, pimpinan Mondlicht Branchen Indonesia. Jadi aku harus membawanya langsung ke dalam sesuai dengan mandat yang diberikan kepadaku," kata Charlie dengan nada suara yang tegas."Tapi Pak —""Kamu nggak perlu khawatir! Keluarga Wibowo pasti memakluminya, mereka berhubungan baik satu sama lain. Kalau mau diperiksa dulu silakan! Kamu punya pendeteksi barang berbahaya, bukan?" Charlie memotong perkataan dari wanita petugas penyambut tamu.Tiba-tiba seorang pria datang menghampiri si wanita dan berkata, "Biarkan dia masuk dengan membawa kadonya karena Keluarga Wibowo sudah mengamanatkanku akan hal itu."Mendengar perkataan dari petugas keamanan yang menjaga dengan membawa nama Keluarga Wibowo membuat wanita itu akhirnya menyerah dan membiarkan Charlie masuk
Antoine memanggil Aurier untuk meminta adiknya itu untuk mengikutinya. Walaupun dia sedang marah pada sang adik, namun dia masih memikirkan tentang harga diri adiknya itu dihadapan Alexa. Dia tidak mau memarahi Aurier di hadapan Alexa dan seluruh tamu yang hadir.Sang calon pemimpin keluarga berjalan menuju ke sebuah koridor kosong di atas sebelah kiri hotel yang berseberangan dengan hall yang disewa untuk perayaan pesta, diikuti oleh Aurier.Cirese tetap diam di samping Alexa, tidak ikut dalam perbincangan kedua pria itu.Wanita yang mengenakan gaun merah dengan berlian yang menghiasi gaun itu, menatap wajah Alexa. Lalu dia berkata, "Aku akui kalau kamu cantik. Namun cantik saja tidak cukup untuk membuat dirimu diterima di Keluarga Wibowo. Apalagi dengan kesuksesan palsu yang kamu dapatkan sekarang, semua anggota Keluarga Wibowo pasti akan mengatakan tidak pada dirimu."Mendengar perkataan dari Cirese begitu merobek hati Alexa. Bukan karena dia kecewa dan sakit hati karena tidak dite
Udara kini semakin terasa dingin seperti sudah memasuki tengah malam.Ketiga orang yang diutus oleh Bastian berjalan keluar gedung hotel dan memasuki mobil mereka masing-masing dengan kawan penuh sebanyak 20 mobil.Seharusnya Bastian bisa datang ke sana untuk menunjukkan diri kepada semua orang seberapa besar dirinya. Namun apalah daya, tangan yang belum sembuh membuat Bastian tidak bisa datang.Acara perayaan ini berjalan dengan sangat meriah. Bahkan sebelum dimulai pun sudah terasa hype-nya.Alexa datang dengan mengenakan gaun putih dengan belahan panjang yang menunjukkan keindahan dirinya.Semua mata tertuju kepada Alexa, seorang wanita yang begitu cantik laksana bidadari berjalan di karpet merah untuk menuju ke dalam Hotel Millenium tempat diadakannya pesta.Aurier yang sudah menunggu kedatangan Alexa, langsung saja berlari menuju keluar hotel ketika mendapat kabar jika Alexa telah tiba. Dia ingin menyambut Alexa dan mengajaknya masuk ke dalam, berdua."Selamat datang, Alexa!" uca
Tentunya mendengar kalau anaknya berpikiran yang macam-macam membuat Lee sedikit emosi. Dia pun kemudian memukul kening sang anak namun dengan pelan."Jangan mikir yang macam-macam! Ayah ini sudah tua, bagaimana mungkin masih tergoda dengan hal seperti itu? Ngaco aja kamu mah!" omel Lee."Ya habisnya dia pakai begituan doang, gimana aku nggak curiga?" kata sang anak yang menyalakan pakaian Alexa."Itu karena dia nggak bawa pakaian yang lain. Sudahlah kamu nggak usah mempermasalahkannya! Ingatan dia itu datangnya dari Jakarta, di sana sudah jadi hal yang wajar jika seseorang wanita berolahraga mengenakan pakaian seperti itu. Kita nggak boleh berpikiran jelek!" ucap Lee. Kemudian dia melangkahkan kakinya ke belakang rumah dengan tangan yang menyerang ke belakang punggung Setelah sampai di belakang, terlihat Alexa sedang melakukan pemanasan seadanya seperti yang ia pelajari di sekolah dulu."Bagaimana kamu sudah siap?" tanya Lee.Alexa menghentikan gerakannya. Lalu dia menghadap pria tu
Lee sungguh terkejut mendengar alasan Alexa datang menemuinya. Yaitu untuk menjadi seorang murid.Bukan hal yang baru bagi Lee untuk melatih seorang wanita belajar ilmu bela diri. Walaupun sangat jarang dan bisa dihitung dengan jari berapa jumlah wanita yang pernah berlatih dengannya, tetapi pengalamannya sudah cukup.Namun yang membuatnya terkejut adalah sosok Alexa. Seorang wanita pebisnis yang sukses dan juga merupakan istri dari Bastian Dominic, untuk apalagi berlatih ilmu bela diri? Bukankah dia bisa menyewa puluhan bahkan ratusan pengawal? Atau dia meminta Bastian untuk mengerahkan pasukannya untuk menjadi pelindung baginya?Ini sangat membingungkan."Kamu mau jadi muridku? Apa kamu serius?" tanya Lee dengan ekspresi wajah terkejut.Dengan wajah yang ceria dan bersemangat, Alexa mengangguk-anggukkan kepalanya dengan cepat."Aku serius ingin menjadi muridmu!" ucap Alexa dengan senyuman yang tersungging di wajahnya.Alexa terlihat begitu gembira seperti seseorang yang baru saja me