Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Mendatangi Kandang Macan

Share

Mendatangi Kandang Macan

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-05-30 20:49:39

Charlie terdiam mendapat pertanyaan itu dari Davis. Dia juga menjadi ragu akan keputusan yang baru saja dia keluarkan.

Tetapi Charlie tidak mungkin menarik apa yang sudah dikatakannya, sebab memang yang terbaik saat ini adalah memberikan efek kejutan kepada Gilang dan Neil Young.

Setelah berpikir selama beberapa saat, Charlie berkata, "Kalau seperti itu kamu harus lebih tahan emosi. Kamu hanya bertindak jika mereka sudah melakukan tindakan fisik. Aku memberikanmu kesempatan untuk membela diri dan pasukanmu."

"Untuk masalah itu aku sudah paham. Tapi, apakah kita kita harus membicarakan masalah ini kepada tuan Dominic? Bagaimana kalau dia tidak setuju dengan tindakan yang kita lakukan sekarang?" tanya Davis. Dari mimik wajahnya terlihat sekali kalau dia sangat takut jika Bastian akan marah besar kepadanya.

Charlie berkata, "Saat ini tuan Dominic tidak bisa dihubungi. Sudah beberapa hari dia pulang pergi Puncak-Jakarta, aku nggak tahu apa yang dia lakukan tapi sepertinya sangat penting b
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Hanya Anastasia Yang Bisa Menjawabnya

    Setelah melihat kedekatan Bastian dengan anak-anak di sana, Laura pun keluar dari mobil. Tepat ketika Laura keluar, Farah keluar juga dari dalam panti asuhan.Wanita paruh baya itu sempat melirik ke arah Laura namun kemudian dia melanjutkan langkahnya menghampiri Bastian."Kamu baru datang, Bas?" tanya Farah, menyapa.Bastian langsung membalikkan badannya ke sumber suara. Raut wajahnya menjadi sangat ceria ketika melihat Farah yang tampak sehat dan segar."Iya Bu, aku baru sampai. Ibu mukanya segar banget, senang melihatnya," ucap Bastian yang kemudian mencium punggung tangan Farah.Wanita paruh baya itu mengusap rambut Bastian dengan penuh kasih sambil berkata, "Iya, Ibu merasa semakin sehat setiap harinya."Selain karena obat-obatan yang diminum olehnya, faktor psikologisnya yang sangat baik karena bisa melihat Bastian menjadi seorang pria yang hebat dan sukses, juga menjadi pendukung dalam kesehatan Farah. Terlebih, kiriman uang tiap bulan dari Bastian yang sangat banyak sehingga m

  • Menantu Tak Ternilai   Bangga Bekerja Dengan Tuan Dominic

    Semenjak beberapa hari yang lalu, Bastian sudah sangat menginginkan untuk datang di acara pameran barang-barang dari master perhiasan dunia, Master Cedro. Keinginannya untuk memberikan hadiah berharga, mewah dan tidak ada duanya di dunia untuk Alexa terancam gagal."Seharusnya Bapak kasih tahu aku kemarin, mungkin saja aku bisa mendapatkannya. Kalau saat ini ke mana aku harus mencarinya?" Laura berkata seraya mengangkat kedua pundaknya.Di dalam pikiran Bastian tertuju kepada Charlie. Selama ini pria itu selalu bisa diandalkan di saat pasti membutuhkan.Namun, ketika dia ingin menghubungi Charlie, tiba-tiba dia mengurungkan. Dia merasa malu kepada Charlie karena terlalu tergantung kepada pria itu.'Masa hal sekecil ini harus minta tolong sama Charlie?' batin Bastian."Ya sudah kalau begitu. Nanti setelah ini kamu langsung pulang aja ke rumah. Aku mau keluar dulu sebentar," ucap Bastian.Laura berkata, "Bapak mau ke mana? Jangan bilang kalau bapak mau nangkap datang ke tempat pameran

  • Menantu Tak Ternilai   Akhir Dari Permasalahan

    Permintaan terakhir dari Lee sulit diterima oleh Xavier. Jika hanya meminta maaf di sini di hadapan Felicia, Xavier tidak akan keberatan. Mungkin saja dia yang akan menyeret Neil untuk bersujud meminta maaf kepada Felicia. Namun juga harus meminta maaf di media, itu sangat sulit bagi Xavier untuk mengizinkannya.Yang menjadi pertimbangan tentu saja nama baik Keluarga Young yang akan tercoreng. Dan juga nama pribadinya pasti juga akan ikut tercemar karena publik pasti akan mengatakan kalau dia sudah gagal dalam mendidik anak."Master Lee, jika anakku harus meminta maaf sekarang di kaki Felicia aku akan menariknya untuk melakukan itu. Namun jika Neil harus meminta maaf di media, aku tidak bisa membiarkannya," ucap Xavier sembari menggelengkan kepalanya dengan pelan."Nama baik Keluarga Young akan tercoreng jika dia melakukannya. Aku mohon, Master Lee untuk memahaminya." Xavier berkata dengan nada suara yang pelan. Pria itu sungguh menjaga nada suaranya kepada Lee agar tidak naik. Lee b

  • Menantu Tak Ternilai   Latar Belakang Lee Yang Mencengangkan l

    Kedua orang itu adalah orang yang paling panik saat melihat pemandangan mengerikan di depan matanya itu.Saat ini debu yang beterbangan akibat pukulan yang saling beradu itu.Di pikiran semua orang yang ada di sana, Bastian adalah orang yang paling tidak diuntungkan dalam serangan itu.Sebenarnya masuk akal karena melihat kenyataan kalau Marcos adalah seorang petarung martial arts level S bintang 5 sedangkan Bastian tidak tahu berasal dari mana. Kemudian dari fisik, kepalan tangan Marcos sama besarnya dengan kepala Bastian, jadi sudah tentu itu sangat menguntungkan bagi Marcos.Namun semua itu hanyalah teori di atas kertas. Nyatanya saat ini …Debu yang bertebaran sudah mulai hilang dan secara perlahan pandangan orang-orang di sana bisa melihat apa yang terjadi antara Bastian dan Marcos.Sungguh mereka semua terkejut sekaligus tercengang ketika melihat Bastian masih berdiri dengan kokoh sedangkan Marcos telah tergeletak dengan tangan yang patah. Tulang tangannya terlepas dari sendi si

  • Menantu Tak Ternilai   Pertarungan Sengit

    Mata dan mulut Bastian terbuka lebar. Dia tidak mengira kalau serangan itu bisa dipatahkan oleh Marcos dan orang itu masih berada di posisi semula tanpa bergeser sedikitpun.Belum sempat keterkejutannya menghilang, dia kembali dikejutkan dengan sebuah pukulan yang mendarat di perutnya dengan keras. Bukan hanya di perut tetapi kemudian wajahnya pun dipukul Marcos. Dan akibat pukulan inilah dia terjatuh.Lee yang melihatnya langsung memejamkan mata. Kekhawatirannya kini menjadi kenyataan. Andai saja Bastian lebih tenang, dia tidak akan menyerang dengan asal seperti itu.Karena saat ini sudah dipenuhi emosi, jadi yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana dia bisa memukul lawannya untuk mengalahkannya, tanpa dia berpikir dan melihat di mana celah dia untuk menyerang."Semoga Bastian bisa mengendalikan dirinya!" gumam Lee.Ya. Hanya itu harapan Lee, sebab dia melihat kalau sosok Marcos adalah seseorang yang sangat kuat, jauh lebih kuat dibanding Gilang.Marcos menyeringai melihat Bastian t

  • Menantu Tak Ternilai   Kekuatan Yang Timpang

    Emosional bukanlah sifat Bastian. Namun saat ini, dia sangat sulit untuk mengendalikan emosinya itu.Lantas dia pun langsung melesatkan serangan pertamanya ketika melihat Neil masuk ke dalam Octagon. Dia tidak peduli dengan Octagon yang sudah rusak, dia melompat untuk bisa menghajar Neil.Ketika melihat Bastian menyerangnya, Neil langsung keluar Octagon lagi dan menutup pintunya itu sehingga membuat Bastian memukul pintu Octagon yang terbuat dari kawat baja."Weit … santai! Aku baru masuk ke dalam tapi kamu udah menyerang." Neil berkata sambil mengangkat kedua tangannya dan menuruni tangga Octagon."Bajingan! Maju kamu! Aku nggak akan membiarkan seorang pelaku pelecehan untuk hidup tenang!" ucap Bastian dengan nada suara tinggi.Neil menggelengkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Bagaimana mungkin aku masuk ke dalam kalau baru saja aku masuk kamu sudah mau menghajarku.""Lantas bagaimana? Kamu nggak mau dipukul olehku? Kalau begitu, sederhana saja, kamu tinggal bersujud di kaki Felicia d

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status