Arman memang memiliki emosi yang mudah tersulut. Dia juga tampak tidak segan untuk berbicara tinggi kepada kakaknya Anastasia menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Kakak nggak meremehkanmu, hanya saja kakak nggak mau kamu mengambil alih pengadaan mesin baru karena kakak nggak mau kejadian kemarin-kemarin terulang. Bukannya menguntungkan perusahaan tapi kamu malah menilep uang yang membuat perusahaan menjadi rugi."Arman berpikir cepat untuk membantah apa yang dikatakan oleh Anastasia agar membuat tindakannya terkesan wajar."Loh, itu bukannya aku menilep atau korupsi. Tapi aku cuma ngambil upahku saja karena sudah mengurus segala keperluannya sampai selesai. Wajar dong kalau aku minta bayaran? Kakak juga menjabat sebagai direktur utama di perusahaan Besta dapet gaji, kan?" Arman berkelit, dia tidak ingin disalahkan.Anastasia berkata, "Kalau kamu ngambilnya dengan nilai yang wajar, kakak juga nggak akan mempermasalahkan. Tapi dua proyek terakhir, kamu ngambil hampir separuh dari n
Anastasia sangat kesal sekali kepada sang adik yang sudah menuduhnya macam-macam kehidupan Bastian dan di depan tim dari perusahaannya dan juga perusahaan Mondlicht Branchen."Arman kuperingatkan sekali lagi padamu untuk menjaga mulutmu. Pak Dominic adalah penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen di Indonesia. Dengan kamu menuduh aku memiliki hubungan spesial dengannya, itu sama saja kamu menuduh pak Dominic berselingkuh," kata Anastasia dengan suara yang tinggi.Ketika Anastasia menjelaskan posisi Bastian, Arman seketika terkejut. Dia tidak menyangka, pria tidak berguna yang mendapatkan julukan menantu sampah Keluarga Winata dapat menjadi seorang penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen."Apa? Pria nggak berguna itu adalah penanggung jawab proyek? Apa Kakak nggak salah orang?" tanya Arman dengan mata dan mulut yang terbuka lagi karena saking terkejutnya.Anastasia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Aku sama sekali
Arman mendekatkan wajahnya ke arah Jodi. Lalu dia berbisik kepada pria paruh baya itu.Tampak dari gerakan mulutnya kalau Arman berbisik dengan perlahan. Sepertinya dia ingin setiap kata yang diucapkan dapat dimengerti oleh Jodi.Mimik wajah pria itu langsung berubah seperti orang yang baru saja mendapatkan kabar besar. Kedua mata dan mulutnya terbuka lebar."Hanya seperti itu dan kamu akan mendapatkan 100 Juta dari saya. Bagaimana, kamu mau? Kalau kamu nggak mau, saya bisa mencari orang lain," tanya Arman dengan senyum misterius di wajahnya.Jodi tidak langsung menjawab pertanyaan itu melainkan dia berpikir terlebih dahulu. Pekerjaan yang diberikan oleh Arman memiliki resiko yang sangat tinggi tetapi sebanding dengan uang yang diberikan."Uang yang sangat banyak, loh, kamu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk mendapatkannya jika kamu tidak mau makan sepeserpun gaji perbulanmu di sini," kata Arman, merayu.Uang adalah sesuatu yang sulit untuk ditolak, apalagi dengan nominal yang san
"Halo, Bastian Dominic, aku adalah ayah kandungmu, Sectio Dominic. Maafkan ayahmu ini karena baru sekarang menghubungimu..." "Aku dulu meninggalkanmu dan ibumu, karena saat itu aku masih naif dan bodoh. Sekarang, waktuku tidak banyak lagi. Aku tidak pernah menikah dengan seorang perempuan lain dalam hidupku, dan aku tidak memiliki anak lain selain kamu. Jadi, aku memutuskan untuk mewariskan semua aset milikku kepadamu, dan kamu juga akan dipercaya sebagai Presdir dan Komisaris Utama BIG Dom Corp." "Asetku yang berjumlah 2500 triliun, semuanya akan kuwariskan kepadamu!" "Aku sudah menyiapkan seseorang yang akan membantu segala kebutuhanmu. Jika nanti kamu membutuhkan bantuan atau menemui masalah apa pun, kamu bisa menghubungi Charlie. Nomor teleponnya sudah terlampir di sini. Bastian, sampai jumpa di Jerman." Tatapan mata Bastian membeku menyaksikan sosok pria yang berdiri tegak setelah putaran video itu selesai. Dia tiba-tiba merasa sulit bernapas, hingga mulutnya harus megap-m
Bastian tak kuasa menahan pikirannya yang carut-marut memikirkan ini dan itu."Buka pintu? Jangan kebanyakan mimpi! Kamu keluar dari sini sekarang!" seru Alexandra ketus.Bak baru saja disiram oleh seember air dingin, fantasi panas Bastian langsung padam. Dia menghela napas kemudian berkata, "Oke, aku keluar sekarang. Aku sudah letakkan pakaian dalammu di pintu."Setelah keluar dari kamar, Bastian masih saja terus memikirkan surel yang aneh tadi.Setelah menimbang beberapa saat, akhirnya dia menghubungi orang yang telah ditugaskan oleh ayahnya untuk membantu."Halo, dengan Charlie di sini!" sapa seorang pria dari ujung telepon.Bastian terdiam sejenak, terkejut karena nomor itu benar milik Charlie."Jadi kamu benar Charlie?""Ya."Bastian menghela napas panjang. Lalu, dia berkata, "Aku adalah Bastian Dominic. Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan. Apa boleh?""Akhirnya Anda menghubungi juga," kata Charlie dengan embusan napas yang menunjukkan kalau dia sangat lega."Silakan, Tuan Domini
Meski telah diancam oleh ibu mertuanya, Bastian tetap pergi. Baginya keselamatan Alexa adalah yang paling utama.Ketika dia tiba di parkiran motor, ternyata dia tidak begitu terlambat. Sebab, James dan Alexa baru saja melewati penjagaan dan masuk ke dalam klub dengan mulus.Langsung saja Bastian berlari menuju pintu masuk. Namun, ketika berada di depan pintu masuk, dia ditahan oleh seorang petugas keamanan.“Tolong perlihatkan membernya!” seru petugas keamanan yang berbadan besar.Bastian bingung. Jelas dia tidak memiliki member.“Aku nggak punya. Tapi aku mau masuk ke dalam karena istriku sedang bersama dengan pria. Aku khawatir terjadi apa-apa dengannya,” terang Bastian.“Hanya yang memiliki member yang boleh masuk ke dalam! Ini adalah klub malam yang paling eksklusif di Jakarta. Tidak semua orang bisa masuk ke dalam. Hanya yang punya member saja yang diizinkan masuk. Jadi karena kamu nggak punya member, kamu nggak bisa masuk,” kata petugas keamanan itu. “sudah sana pergi!”“Tapi P
Seorang general manager, sekaligus orang yang cukup dihormati oleh seantero kota, membungkukkan badannya di hadapan seorang Bastian?Siapa sebenarnya pria itu.“Kamu tidak perlu minta maaf. Ini bukan salahmu!” ucap Bastian.Lantas Larry langsung berdiri dengan tegak sembari berkata, “Terima kasih banyak, Pak Bastian.”Kemudian Larry menoleh ke arah petugas keamanan dan juga Tommy. Tatapannya begitu tajam sehingga kedua pria itu takut untuk menatap balik.“Apa yang kalian lakukan kepada, Pak Basian? Berani-beraninya kamu memukul Pak Bastian!” geram Larry.Bastian sebenarnya juga bingung dengan sikap yang ditunjukkan oleh general manager Red Light Club. Sebab, dia tidak tahu kalau klub malam itu adalah miliknya.Daftar nama perusahaan yang menjadi bagian Big Dom corp. belum dia baca.“Pak Larry, kami berdua hanya menjalankan peraturan saja. Orang yang nggak punya member dilarang masuk,” terang Tommy, membela diri.Plaak!Larry, tanpa aba-aba sebelumnya, langsung meninju pipi kiri Tomm
Pria berbadan tinggi besar itu datang dari luar ruangan. Dia adalah kepala pengawal Michael yang baru saja kembali dari toilet.“Bagaimana? Mudah untuk menyentuhku? Aku pikir jauh lebih mudah untuk menyentuh istrimu yang cantik ini," kata Michael seraya mengelus tangan Alexa.“Bajingan! Akan kupatahkan kakimu dan kubuang ke jalan agar dimakan oleh anjing liar. Dasar manusia hina!” pekik Bastian seraya memberontak.Mendengar itu, membuat Michael menjadi panas. Wajahnya pun kini memerah.“Kamu ingin mematahkan kakiku? Aku yang akan mematahkan kakimu terlebih dahulu!”Michael kini hanya berjarak 30 centimeter saja dari Bastian. Kemudian dia menjambak rambut Bastian.“Kamu ini terlalu banyak bicara, tapi hasilnya nol besar. Sama dengan kehidupanmu yang menyedihkan. Hidup sebagai menantu tak berguna yang hanya bisa mengerjakan pekerjaan rumah bagai seorang pembantu, nggak layak untuk berbicara denganku,” kata Michael.Plaak!Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Bastian.“Hahaha … sampah!
Arman mendekatkan wajahnya ke arah Jodi. Lalu dia berbisik kepada pria paruh baya itu.Tampak dari gerakan mulutnya kalau Arman berbisik dengan perlahan. Sepertinya dia ingin setiap kata yang diucapkan dapat dimengerti oleh Jodi.Mimik wajah pria itu langsung berubah seperti orang yang baru saja mendapatkan kabar besar. Kedua mata dan mulutnya terbuka lebar."Hanya seperti itu dan kamu akan mendapatkan 100 Juta dari saya. Bagaimana, kamu mau? Kalau kamu nggak mau, saya bisa mencari orang lain," tanya Arman dengan senyum misterius di wajahnya.Jodi tidak langsung menjawab pertanyaan itu melainkan dia berpikir terlebih dahulu. Pekerjaan yang diberikan oleh Arman memiliki resiko yang sangat tinggi tetapi sebanding dengan uang yang diberikan."Uang yang sangat banyak, loh, kamu memerlukan waktu sekitar 2 tahun untuk mendapatkannya jika kamu tidak mau makan sepeserpun gaji perbulanmu di sini," kata Arman, merayu.Uang adalah sesuatu yang sulit untuk ditolak, apalagi dengan nominal yang san
Anastasia sangat kesal sekali kepada sang adik yang sudah menuduhnya macam-macam kehidupan Bastian dan di depan tim dari perusahaannya dan juga perusahaan Mondlicht Branchen."Arman kuperingatkan sekali lagi padamu untuk menjaga mulutmu. Pak Dominic adalah penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen di Indonesia. Dengan kamu menuduh aku memiliki hubungan spesial dengannya, itu sama saja kamu menuduh pak Dominic berselingkuh," kata Anastasia dengan suara yang tinggi.Ketika Anastasia menjelaskan posisi Bastian, Arman seketika terkejut. Dia tidak menyangka, pria tidak berguna yang mendapatkan julukan menantu sampah Keluarga Winata dapat menjadi seorang penanggung jawab proyek sekaligus pemimpin perusahaan Mondlicht Branchen."Apa? Pria nggak berguna itu adalah penanggung jawab proyek? Apa Kakak nggak salah orang?" tanya Arman dengan mata dan mulut yang terbuka lagi karena saking terkejutnya.Anastasia menggelengkan kepalanya sembari berkata, "Aku sama sekali
Arman memang memiliki emosi yang mudah tersulut. Dia juga tampak tidak segan untuk berbicara tinggi kepada kakaknya Anastasia menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Kakak nggak meremehkanmu, hanya saja kakak nggak mau kamu mengambil alih pengadaan mesin baru karena kakak nggak mau kejadian kemarin-kemarin terulang. Bukannya menguntungkan perusahaan tapi kamu malah menilep uang yang membuat perusahaan menjadi rugi."Arman berpikir cepat untuk membantah apa yang dikatakan oleh Anastasia agar membuat tindakannya terkesan wajar."Loh, itu bukannya aku menilep atau korupsi. Tapi aku cuma ngambil upahku saja karena sudah mengurus segala keperluannya sampai selesai. Wajar dong kalau aku minta bayaran? Kakak juga menjabat sebagai direktur utama di perusahaan Besta dapet gaji, kan?" Arman berkelit, dia tidak ingin disalahkan.Anastasia berkata, "Kalau kamu ngambilnya dengan nilai yang wajar, kakak juga nggak akan mempermasalahkan. Tapi dua proyek terakhir, kamu ngambil hampir separuh dari n
Bastian tidak bisa mengontrol emosinya. Motor tua itu bukan sekedar sebuah kendaraan untuk mengantarnya ke tempat-tempat tujuan, melainkan motor itu sudah seperti separuh jiwanya.Segala macam keadaan dia lewati bersama dengan motor itu yang kebanyakan adalah keadaan pahit yang membuatnya memiliki ikatan emosional.Oleh sebab itu dia sangat marah saat mendapati motornya hancur seperti itu dan orang yang seharusnya menjaga motornya, malah bersikap masa bodoh."Wah ... apa-apaan nih? Mau main kekerasan?" tanya petugas parkir itu seraya mengangkat kedua tangannya.Tanpa banyak bicara Bastian membanting pria itu dengan sekali gerakan.Bug!Petugas parkir itu menghantam aspal dengan bagian punggung terlebih dahulu. Hal ini membuatnya langsung kesulitan bernapas."Kamu adalah orang yang bertanggung jawab di area parkir. Mustahil kamu gak tahu kejadian itu. Jadi sekarang lebih baik kamu beritahu aku siapa orang yang sudah merusak motorku. Atau kalau tidak aku akan memukulmu hingga kamu mau m
Arman memukul pundak Denis seraya berkata, "Lebih baik kita duduk."Kemudian kedua pria itu pun duduk di kursi dan saling bersebelahan. Alexa dan Bastian pun kini ikut duduk juga.Alexa berusaha untuk tetap sopan dan memberikan rasa hormatnya kepada Arman. Walau bagaimanapun pria itu memang memiliki derajat yang lebih tinggi."Kamu itu kalau bicara terlalu jujur dan cepat ceplas-ceplos saja tanpa memikirkan perasaan orang lain. Walaupun suaminya Alexa hanya bertugas untuk membersihkan rumah tetapi kamu tidak boleh mengucapkan itu di depan umum seperti ini. Kamu bisa mencederai kepercayaan diri dan juga harga dirinya," kata Arman.Denis mengangkat kedua bahunya seraya berkata, "Aku hanya mengatakan yang sesungguhnya. Apa itu salah?""Sebuah kebenaran walaupun pahit seharusnya dapat diterima. dalam kenyataan kalau Alexa bisa jauh lebih bahagia bersama denganmu karena kamu adalah anggota keluarga Bailey, aku pikir semua orang pun setuju termasuk Alexa dan Bastian," lanjut Denis.Arman me
Bastian sangat terkejut mendengar Melinda meminta uang sebanyak itu."Apa kamu gila? Uang sebanyak itu hanya untuk membuatmu tutup mulut?" tanya Bastian.Melinda menganggukan kepalanya. Lalu dia berkata, "Kalau kamu mau, berikan kepadaku. Tapi kalau kamu enggak mau, ya sudah nggak usah ngasih ke aku. Hanya sesimple itu."Bastian menggelengkan kepalanya. Dia tidak bisa memberikan uang sebanyak itu kepada Melinda."Aku nggak akan ngasih uang itu ke kamu!" ucap Bastian. Lalu melangkahkan kaki keluar kantor istrinya itu.Alexa sedang memeriksa ponselnya ketika Bastian datang."Yuk, kita berangkat!" ucap Bastian."Kamu dari mana aja, kok lama banget." tanya Alexa sambil memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas pundaknya.Bastian bingung akan menjawab apa. Dan tiba-tiba suara Melinda terdengar dari arah belakang, "Itu Bu, tadi pak Bastian nanya nanya sama aku dulu."Sontak saja Bastian langsung membalikan badannya dan memelototi Melinda.Namun wanita itu hanya tersenyum saja dan tampak tid
Tentu saja semua orang terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Nicholas.“Nggak mungkin! Kamu bohong!” ucap Ervin, menolak yang dikatakan oleh adiknya.“Pria miskin, petugas keamanan itu adalah orang asing. Mana boleh dia mendapatkan Cincin Bintang yang sangat berharga di keluarga kita? Aku yakin kalau seluruh anggota Keluarga Chan nggak akan ada yang setuju dengan ini.”“‘Ayahku nggak bohong. Di sini ada aku yang menyaksikannya. Kakek berlutut untuk meminta Edward menerima Cincin Bintang dan memimpin keluarga kita. Kakek juga mengatakan kalau hanya Edward seorang yang mampu melindungi dan menyelamatkan Keluarga Chan,” jelas Kimberly.Sebagian anggota keluarga memercayai apa yang dikatakan oleh Kimberly. Lagipula perintah yang dikeluarkan oleh Lucas tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dan kondisi Lucas yang bersimpuh, menunjukkan apa yang dikatakan oleh Nicholas maupun KImberly benar adanya.Tetapi Ervin tetap tidak mau menerimanya. Status dia sebagai kandidat terkuat dan paling dijago
Mendapat pertanyaan itu membuat Charlie bingung bagaimana dia menjawabnya.Jujur saja, seorang Dominic, siapapun itu adalah seseorang yang tidak bisa disentuh oleh Charlie, bagaimanapun caranya.Dan untuk Bernard, bagi Charlie sama seperti mendaki gunung batu yang terjal tanpa sebuah tali pengaman."Sejujurnya yang bisa membuat kemungkinan itu berbalik adalah Tuan Dominic sendiri. Walaupun Anda akan mengambil alih Keluarga Dominic dalam waktu dekat ini, tapi tidak bisa dikatakan mudah. Tuan Bernard akan melawan Anda cepat atau lambat. Oleh sebab itu, Tuan harus memiliki kemampuan untuk melindungi diri dan membuat citra diri Anda menjadi besar sesegera mungkin. Dengan begitu Anda akan mendapatkan dukungan Keluarga Dominic yang lain," ucap Charlie."Apa hanya itu caranya?" tanya Bastian."Ya, tentu. Hanya dengan membuat citra Anda besar dan mendapatkan dukungan dari keluarga, Anda dapat mengalahkannya," ungkap Charlie.Setelah dipikirkan dengan baik, perkataan Charlie tidak ada yang sal
Arya masih berusaha untuk bertemu dengan Bastian walau sudah dihalangi oleh para petugas keamanan.Anastasia yang melihatnya sangat terkejut. Bagaimana mungkin seorang walikota memohon hingga bersujud di kaki seorang Bastian.Ini menjadi tanda tanya besar bagi wanita itu.Pengawal Arya kini mulai menantang petugas keamanan perusahaan Mondlicht Branchen. Dan ada seorang pengawal yang memukul salah satu petugas keamanan.Namun semua kekacauan itu berhenti ketika Davis datang dan melempar semua pengawal Arya keluar gedung perusahaan."Kurang ajar kalian! Berani-beraninya membuat keributan di sini!" geram Davis sambil memandangi para pengawal.Kemudian pria itu menoleh ke arah walikota dan berkata, "Kamu seharusnya merasa beruntung masih diberikan kesempatan hidup oleh tuan Dominic. Jika bukan karena kebaikan hatinya, aku sudah membunuhmu dari kemarin."Deg!Tentu saja mendengar itu membuat sang walikota ketakutan. Dia pun menganggukkan kepalanya dan berkata, "Baik. Aku akan pergi dari si