Beranda / Urban / Menantu Terkuat Sang Presiden / Bab 9. Berperang Lewat Pengadilan 

Share

Bab 9. Berperang Lewat Pengadilan 

last update Terakhir Diperbarui: 2024-02-02 17:09:55

Kal mengangguk. “Tentu bisa,” jawabnya. “Tapi untuk sementara waktu biarkan seperti ini. Aku punya rencana, kita akan buat terkejut mereka yang sudah menindas kalian. Akan ku kembalikan semua, bukan hanya hak kalian, tapi juga kesehatan para kepala keluarga.”

“Terima kasih kak!”

Tiba-tiba saja Caithlyn memeluk Kal sambil mengucapkan kata terima kasih. Sesaat pemuda itu diam. Jiwa seorang legenda dahulu terusik. Ini untuk pertama kalinya ia dipeluk seorang perempuan, di kehidupan dahulu maupun kehidupannya yang sekarang.

Perlahan Kal melepaskan pelukan gadis itu. “Belum saatnya mengucapkan terima kasih,” bisiknya dengan suara sedikit dingin.

Caithlyn mundur setapak. Ia baru sadar telah memeluk orang. Gadis itu khawatir Kal berpikiran yang tidak-tidak tentangnya.

Kal tidak peduli dengan keadaan itu. Ia tersenyum lalu beranjak pergi. Sempat ia berpesan agar jangan pernah mengatakan apa-apa terhadap siapapun. Sampai rencananya berhasil ia jalankan.

Pemuda itu menggunakan motor sport yang baru ia beli. Ia melaju di jalan utama kota menuju ke arah luar. Tepat di perbatasan kota, di tempat yang agak sepi ia menepi.

Di sana terlihat seseorang berdiri di samping mobil mewah. Dilihat dari cara berpakaiannya ia bukan orang sembarangan. Pandangannya tertuju pada Kal yang mengenakan setelan pembalap dengan wajah tertutup dan kacamata hitamnya. Sedikitpun tidak terlihat wajah pemuda itu.

Kal langsung memposisikan diri di samping orang itu. Keduanya pun diam sesaat melihat kearah depan dimana terdapat danau kecil di tempat itu.

“Bagaimana aku bisa mempercayaimu, bila kau masih menyembunyikan identitas seperti itu.”

“Identitasku tidak penting untukmu Jenderal, tapi kemampuanku lah yang kau butuhkan. Bukankah kau mengatakan ingin menyelamatkan negeri ini? Maka kau cukup ikuti caraku. Aku sudah membuktikan beberapa hal padamu bukan?” 

Orang yang menunggu nampak tidak puas dengan penampilan yang digunakan Kal saat itu. Ia merasa pemuda itu tidak menunjukkan sikap mau bekerjasama dengan penampilan semesterius itu.

Namun Kal dapat memberikan alasan yang membuat orang yang dipanggilnya Jenderal itu mau tidak mau mempercayainya.

“Lalu apa yang kau inginkan kali ini?”

Kal tidak menjawab. Ia hanya memberikan selembar kertas catatan tangan. Lelaki itu pun menerimanya dan langsung membaca isi tulisan.

“Untuk apa kau laptop secanggih dan semahal ini? Bagaimana aku bisa memesankannya tanpa diketahui negara?” tanya lelaki itu.

“Jenderal, mudah saja kau melakukannya. Cukup kau bilang tidak perlu dimasukan dalam data pembelian manapun beres. Aku sendiri sebenarnya bisa membeli dengan harga itu. Tapi untuk membawanya dan melewati pemeriksaan dengan aman hanya kau yang bisa melakukannya.”

Orang yang dipanggil Jenderal itu diam. Tak lama kemudian ia mengangguk-anggukkan kepalanya. “Hmmm.. baiklah aku akan membantumu. Aku harap kau juga melakukan janjimu menyingkirkan musuh-musuh negara itu!”

“Kau tidak perlu khawatir. Kebanyakan musuh negara ini adalah musuh pribadiku. Kau akan melihat mereka satu persatu tumbang!” sahut Kal sembari berbalik arah lalu kembali ke motor sportnya.

Mantan menantu penguasa tertinggi pemerintahan itu pun melaju meninggalkan tempat. Lelaki yang ia ajak bicara tadi hanya melihatnya mengantarkan kepergian Kal.

“Sulit sekali mencari orang yang bisa dipercaya di negeri ini. Sampai-sampai aku harus menyerahkan tugas ini kepada dia yang aku tidak tahu jati dirinya,” gumam lelaki itu.

Beberapa hari kemudian, di kediaman Hector, ia mendapat tamu yang terlihat sangat khawatir penampakan wajahnya.

“Bagaimana ini Tuan Hector? Kau bilang lima rumah besar itu sudah selesai urusannya? Lalu bagaimana ini, pengadilan membuka kasus itu? Apakah ada jejak bukti yang anak buah tuan tinggalkan sehingga bisa terjadi seperti ini,” ucap lelaki itu.

Hector yang diajak bicara hanya diam. Wajahnya diam kaku. Pandangan matanya tajam ke depan, sementara sesekali gurat wajahnya menunjukkan rasa gusar.

“Tidak ada jejak yang mereka tinggalkan. Semua ini salahmu yang terlalu lambat mengeksekusi bangunan itu dan menjalankan proyek yang direncanakan. Kau terlalu khawatir, padahal Presiden saja berada dipihak kita,” sahut Hector akhirnya dengan nada tidak puas.

Lelaki yang menemui Hector itu tidak lain adalah Gladwin pemilik Perusahaan Elino, developer pengembang perumahan, dan bangunan itu. Hari ini ia mendapatkan surat panggilan dari pengadilan terkait sengketa lahan. Perusahaan Gladwin dituntut atas pengusiran dan penggusuran paksa lima buah rumah mewah yang berada di sebelah kanan pusat kota Golden City.

“Buktinya aku mendapatkan surat panggilan pengadilan!” sahut tuan Gladwin sambil menyodorkan selembar kertas pada Hector.

Hector tak menyambutnya. Gladwin pun terpaksa hanya melempar kertas itu diatas meja yang bera di hadapan Hector.

“Apa yang perlu kau takuti di pengadilan itu? Semua Jaksa, Hakim yang ada di sana merupakan orang-orangku. Kau tidak perlu khawatir!” Hector masih duduk dengan santai di kursi kebesarannya.

“Kau belum melihat siapa yang menjadi Hakim di persidangan itu. Dan kau perlu juga melihat video yang aku kirim ke nomormu itu!”

Hector mengerutkan dahi. Ia melihat kekhawatiran dan rasa takut Gladwin. Pimpinan mafia yang terkenal sangat kejam itu pun menurunkan dua kakinya yang sedari tadi berada di atas meja yang ada di depannya.

“Bangsat!!”

Hector memaki. Ia terlihat gusar dan marah membaca surat panggilan yang diberikan Tuan Gladwin.

“Baru membaca surat kau sudah semarah itu. Coba kau lihat video yang aku kirim!” ucap Gladwin.

Dorrrr! Brannnkkk!

Hector menembak meja di depannya dengan marah. Kemarahannya memuncak ketika membuka pesan yang dikirimkan Gladwin di telpon genggamnya.

“Apakah dia lagi orangnya, yang sudah berani menantangku!” geram Hector dengan mata melotot marah.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mat Ijam Ijam
pening kepala
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 54. Serangan Ke Istana Presiden

    Wesly memasuki gerbang besar menuju Istana Kepresidenan dengan hati yang berdebar kencang. Dia mengenakan pakaian rapi dan membawa selembar surat palsu yang menyatakan bahwa dia adalah seorang penggiat hak asasi manusia yang juga layak mendapatkan penghargaan yang sama dengan Caithlyn.Saat memasuki area Istana, Wesly dicegat oleh petugas keamanan yang menanyakan tujuannya. Dengan tenang dan percaya diri, Wesly menjelaskan bahwa dia datang untuk menyampaikan protes karena hanya Caithlyn yang mendapatkan penghargaan. Dia meyakinkan petugas bahwa tindakannya adalah bentuk kepeduliannya terhadap kesetaraan gender.Setelah beberapa saat diskusi, petugas keamanan akhirnya memberikan Wesly kesempatan untuk bertemu dengan Presiden. Wesly ditemani oleh seorang staf istana yang mengantar dia menuju ruangan Presiden.Di dalam ruangan, suasana tegang terasa begitu kental. Wesly duduk di hadapan Presiden Keith yang tampak serius dan tegas. Namun, Wesly tetap tenang dan mengemukakan argumennya den

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 53. Caithlyn Dijemput Ke Istana

    "Saya akan mencoba menghilangkan mereka di sini. Jaga komunikasi tetap terbuka," kata Kal sambil mempercepat laju motornya.Saat masuk ke dalam gang sempit, Kal melihat helikopter yang mengawasinya harus mengubah posisinya untuk terus memantau. Itu memberinya sedikit waktu untuk menyusun rencana.Kal dengan hati-hati mengendarai motor sportnya melalui gang-gang kecil, mengambil belokan tajam dan jalan buntu untuk mengacaukan helikopter yang mengikutinya. Dia juga memperhatikan setiap gerakan mobil-mobil yang mengikuti dari belakang.Setelah beberapa menit melakukan manuver yang rumit, Kal melihat peluang untuk menghilangkan pengawasan helikopter. Dia mempercepat motornya dan tiba-tiba berbelok tajam masuk ke dalam taman kota yang penuh dengan pepohonan dan semak belukar.Helikopter yang mengikuti tidak bisa mengikuti belokan tajam yang dilakukan Kal. Mereka harus mengubah posisi dan menghindari pepohonan di taman. Hal ini memberikan kesempatan bagi Kal untuk menghilang di antara pepoh

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 52. Sebuah Kecurigaan

    “Aku pun sudah menyelidikinya melalui para hacker dan tim IT negara. Semua tidak dapat menemukan kesalahan atau ketidak aslian dari identitas orang itu. Sepertinya ia memang menggunakan identitas asli,” ucap Alex.Presiden Keith diam merenung. Sebenarnya ia sudah menduga Nel itu adalah Kal yang menyamar. Namun tidak ada bukti yang ia dapatkan.Keberadaan Kal yang misterius membuat Presiden Keith merasa sulit untuk mengendalikannya. Apalagi kini Joana, putrinya yang dijadikan senjata untuk mengendalikan Kal juga sudah berada di tangan menantunya itu. Ia merasa Kal saat ini bagai bola liar yang keberpihakannya sangat sulit ditentukan.“Padahal aku sudah sangat yakin pengusaha bernama Nel itu adalah Kal. Tapi ternyata kartu identitasnya itu menunjukkan hal lain. Meski begitu bukan berarti kita bisa percaya begitu saja,” Presiden Keith menajamkan matanya menandakan ucapannya itu benar-benar serius.buat lanjutan cerita diatas dengan mengembangkan kalimat di bawah sebanyak 1000 kataAlex

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 51. Penyelidikan Yang Gagal

    Tiga polisi itu berusaha meminta maaf lagi, namun Kal sudah tidak dapat lagi dikendalikan emosinya. "Kalian berpikir saya bodoh? Berpikir saya mencoba mengelabui negara? Ini adalah pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap integritas saya sebagai warga negara!" Kal mengeluarkan ancaman akan mengambil langkah hukum terhadap mereka.Dengan suasana yang semakin tegang, Caithlyn mencoba meredakan situasi. "Baiklah, baiklah, mari kita semua tenang. Apapun itu, mari kita cari solusi yang terbaik untuk semua pihak. Kak Nel, mungkin ada cara damai untuk menyelesaikan masalah ini tanpa harus mengambil tindakan ekstrim," ucapnya dengan suara tenang, mencoba membujuk Kal untuk tidak melangkah terlalu jauh.Kal masih berpura-pura dalam emosi yang tinggi, Ia melakukan itu agar pihak kepolisian atau pemerintah tidak bertindak semena-mena terhadapnya. Sangat penting baginya untuk tidak sering diusik oleh orang pemerintahan.“Tuan-tuan, sebaiknya tinggalkan dulu tempat ini. Kalau memang tuan-tuan

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 50. Utusan Presiden, Pemeriksaan Identitas Kal 

    Beberapa saat kemudian, Caithlyn bergabung dengan Kal dan Wesly di ruang tunggu basecamp mereka. Wajahnya terpancar senang melihat kedatangan Kal, sementara Kal sendiri hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Caithlyn tentang kabarnya. Namun, kegembiraan Caithlyn agak memudar saat Kal langsung menanyakan apa yang sedang terjadi."Kak Nel, beberapa hari ini kami sering didatangi oleh polisi dan intel tentara. Mereka mencari seseorang bernama Kal. Sepertinya orang itu sangat membuat resah negara, dilihat dari gelagat mereka," ujar Caithlyn dengan nada khawatir.Kal mengangguk, mengindikasikan bahwa ia memperhatikan situasi yang disampaikan Caithlyn. "Apakah polisi dan tentara itu melakukan kekerasan atau mengancam?" tanya Kal dengan suara agak meninggi, mengisyaratkan kekhawatirannya.Caithlyn menggeleng pelan. "Mereka bertanya dengan baik-baik, tapi memberikan ancaman halus. Mereka mengatakan bahwa jika kami mengetahui keberadaan Kal atau memiliki informasi tentangnya, kami bisa dita

  • Menantu Terkuat Sang Presiden   Bab 49. Penyusup Di Dalam, Hector Marah

    Berita Televisi‘Terjadi penangkapan raja gembong mafia terbesar di Negara Red Diamond. Penangkapan tidak berjalan dengan lancar, Hector berhasil lolos. Diduga ia diselamatkan oleh Panglima Angkatan Laut yang menjadi backingannya.’Di ruangan presiden digelar rapat tertutup bersama menteri-menteri utamanya. Di ruangan itu diputarkan tayangan televisi yang memberitakan tentang terlibatnya Panglima Angkatan Laut dalam jaringan mafia terbesar di negara itu.“Berita seperti ini sungguh memalukan saja. Seharusnya tidak ada kejadian seperti ini di pemerintahan. Dewan Pertahanan terlibat dalam mafia besar.”“Tapi tuan Presiden. Aku tidak tau menau tentang kejadian ini. Panglima Angkatan Laut atas inisiatifnya sendiri.”Alex menteri pertahanan Negara Red Diamond menolak dipersalahkan atas kejadian yang menggemparkan media hari ini. Panglima Angkatan Laut kedapatan sebagai Backing dari mafia kejahatan terbesar di negara itu.Sempat terjadi perdebatan antara keduanya. Keadaan itu mendapat berb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status