Semua murid yang ada di halaman sekolah dan di kantin berbondong-bondong masuk ke dalam kelas. Sebab bel sudah berbunyi yang menandakan jam pelajaran akan segera dimulai.
Namun, tidak dengan Via, gadis berusia 19 tahun itu masih santai berjalan masuk ke dalam sekolah. Langkahnya terhenti saat seorang guru muda berdiri di hadapan dia dengan sorot mata tajam."Kamu terlambat lagi!" seru Rizal."Terlambat dari mana, Pak? Saya sudah sampai di sini saat bel berbunyi," protes Via pelan. Entah kenapa, sang guru sangat galak padanya sejak awal dia masuk sekolah ini.Rizal diam, kemudian membawa Via menuju lapangan sekolah dan meminta gadis itu untuk berjemur sampai jam istirahat tiba.Hal itu membuat Via tidak terima, karena dia sudah sampai di sekolah sebelum bel berbunyi. Namun, Rizal tetap menghukumnya."Kenapa Bapak mala menghukum saya? Padahal, saat bel berbunyi saya sudah tiba di sekolah!" protes Via, karena Rizal memberikannya hukuman padanya.Gadis itu sama sekali tidak takut akan tatapan Rizal yang sangat tajam dan mengerikan. Sebab, mereka berdua tidak pernah akur. Bahkan, selalu bertengkar saat di sekolah."Di sini saya guru kamu! Lagipula, tadi saya lihat saat bel berbunyi, kamu masih di luar gerbang!" sahut Rizal ketus.Via terus mengumpat pria itu dalam hatinya dengan bibir yang komat-kamit, membuat Rizal menghampiri sang murid dan memegang tangan gadis itu dengan kuat."Sakit Rizal!" jerit Via sambil terus memberontak agar tangannya terlepas."Kamu pasti mengumpat saya, 'kan?" tanya Rizal kesal sambil menghempaskan tangan Via dengan kuat.Membuat Via mengumpat pria itu secara gamblang. "Dasar guru galak stres, PSIKOPAT!"Bahkan, Via juga menginjak kaki sang guru sehingga Rizal meringis kesakitan akibat ulahnya muridnya itu."Bapak jangan KDRT ya! Nanti akan saya laporkan ke polisi!" ancam Via sambil mengelus tangan yang digenggam oleh Rizal tadi."Emangnya kita sudah menikah, KDRT? Sekarang kamu berjemur sampai jam istirahat tiba!" seru Rizal kesal. Kemudahan, dia langsung pergi dari sana.Via terus mengumpat pria itu dalam hatinya, dia merasa sangat sial mendapatkan guru seperti Rizal yang selalu marah-marah padanya."Dasar guru galak! liat aja nanti apa yang aku buat!" gram Via sambil terus menatap bendera dibawah teriknya matahari langsung.Setelah Rizal tidak melihat dirinya lagi, Via bergegas pergi dari sana. Padahal, hukumannya belum berakhir. Gadis cantik itu duduk di bangku yang berada di bawah pohon mangga besar."Lihat saja Rizal galak! Apa yang sudah aku berbuat," kekeh Via sambil menidurkan tubuh di bangku panjang itu.Via tertidur pulas di bangku panjang itu, sampai tidak menyadari ada Rizal tengah duduk di sampingnya yang tengah memperhatikan dia."VIA ANASTASYA!" teriak Rizal keras.Spontan Via langsung terbangun dan berdiri sambil menaikan tangan ke atas kepalanya. Rizal sebagai pria normal sangat terganggu dengan posisi sang murid yang berdiri, dan dia dengan jelas menatap ke arah rok mini gadis itu.Rizal berkali-kali menelan saliva, dan membayangkan gua lele dibalik rok mini berwarna abu-abu tersebut. Kemudian, pria itu menarik tangan Via, membuat sang murid kehilangan keseimbangan terjatuh tepat di pahanya.Via membulatkan mata dengan sempurna dan menatap wajah Rizal, membuat pria itu tidak bisa menahan keperkasaannya. Kemudian mendorong sang murid, sehingga gadis cantik tersebut jatuh ke tanah."Dasar mesum!" jerit Via sambil bergegas bangun."Jaga mulut kamu ya! Saya bukan cowok mesum!" bantah Rizal."Wah, Anda tidak mau mengaku. Padahal, jelas-jelas tadi saya merasa ada yang mengganjal di celana Bapak," sahut Via secara gamblang.Rizal langsung memegang tangan Via, membuat gadis itu terkejut. Untuk apa sang guru memegang tangannya dengan kuat. Astaga! guru muda ini memang benar-benar sangat mesum, pikir Via."Lepasin Pak!" teriak Via.Namun, Rizal tidak melepaskan tangannya dan membawa dia masuk ke dalam ruangan guru."Kamu lihat ini apa!" bentak Rizal."Laptop," sahut Via cepat.Rizal juga tahu kalau itu sebuah laptop. Namun, yang diperlihatkan bukan benda itu. Melainkan rekaman CCTV yang memperlihatkan Via tengah mengempeskan kedua ban motor miliknya."Bapak mau merayu saya di sini? Maaf ya Pak, walaupun Anda ganteng, tetap saya tidak mau, kalau masih galak!" elak Via, agar Rizal tidak mempermasalahkan rekaman CCTV tersebut."Saya tidak punya waktu untuk meladeni kamu. Walaupun kamu suka sama saya. Lagipula saya sudah mau menikah. Jadi, buang jauh-jauh anganmu itu!" balas Rizal yang tak mau kalah dari Via.Via menggelengkan kepalanya, karena dia tidak menyukai guru galak itu. Kemudian, ia hendak kabur. Namun, Rizal berhasil menarik tangannya. Membuat posisi mereka sangat dekat."Apa Pak lihat-lihat? Suka, 'kan Anda sama saya!" goda Via, membuat Rizal langsung melepaskan tangannya."Kamu jangan terus memancing saya ya! Sekarang kamu lihat rekaman CCTV itu!" seru Rizal.Diluar dugaan pria itu Via membalas, "Untuk apa saya melihat rekaman itu lagi, karena memang saya yang melakukannya!"Rizal menggelengkan kepala, melihat Via. Bukannya minta maaf malah terang-terangan bangga sudah melakukan kejahatan tersebut."Saya tidak mau tau, sekarang kamu harus tanggung jawab!" ancam Rizal.Namun, bukannya takut Via malah menantang sang guru, "Emangnya saya memperkosa Bapak, sampai harus bertanggung jawab segala?""VIA ANASTASYA!" bentak Rizal."Iya Pak," sahut Via cepat, sambil menatap wajah sang guru dengan wajah meledek.Rizal sangat kesal pada Via, karena gadis itu terus-menerus meledeknya dan langsung menghampiri sang murid. Kemudian, memegang tangannya."Lepaskan! Sakit tau!" jerit Via."Tidak akan, saya mau memperlihatkan kemesuman yang kamu ucapkan tadi," sahut Rizal.Spontan membuat Via gugup mundur dengan perlahan, dan Rizal terus mendekatinya sampai gadis itu menabrak meja dan mengetikan langkah.Rizal tersenyum, dan menahan kedua tangan Via. Membuat gadis itu tidak bisa kabur lagi darinya."Kenapa? Kamu takut sama saya?" tanya Rizal pelan.Via terdiam, karena dia mengagumi ketampanan Rizal saat pria itu berbicara dengan nada lembut padanya barusan.Ya Tuhan, ternyata Rizal sangat tampan kalau dia tidak galak. Namun, sayang, pria ini selalu galak tidak pernah lembut pikir Via."Ternyata cuma omongan kamu aja yang besar. Tapi, nyalinya tidak ada!" Rizal membantu Via merapikan penampilan gadis itu.Karena dia tidak ingin orang lain berpikir yang bukan-bukan tentang mereka berdua. Via terus memperhatikan Rizal, rasanya dia sangat terpana melihat ketampanan sang guru galak tersebut.Rizal menatap Via yang sejak tadi hanya bengong terus melihat ke arahnya. "VIA ANASTASYA!" Gadis itu langsung tersadar dari lamunannya dan reflek memeluk sang guru dengan erat."Rizal, Via, apa-apaan kalian berdua?!"Bersambung.Rizal terdiam mendengar dokter itu menggantung ucapan, hatinya benar-benar berdebar-debar rasanya dia bingung apa yang sebenarnya yang ingin disampaikan dokter itu, dan sebenarnya apa yang terjadi kepada sang anak apakah sangat fatal atau tidak?“Tapi apa ya Dok, bisa jelaskan tidak kepada saya? Saya benar-benar sangat cemas apakah anak saya baik-baik saja?" tanya Rizal dengan sangat cemas.“Anak kalian tidak apa-apa. Tapi, dia harus mendapatkan perawatan sedikit karena berat badannya tidak memenuhi standar bayi yang pada umumnya. Tidak apa-apa Pak, tenang saja ini hanya untuk satu minggu saja setelah itu berat badannya sudah normal, nanti dia bisa keluar dari ruangan inkubator," jelas Dokter itu, membuat Rizal tenang kemudian dia pun menenangkan sang istri agar tidak bersedih. “Terima kasih banyak Dok, kalau begitu saya urus semuanya dulu ya," pamit Rizal dan dia pun kembali menemani sang istri. Setelah itu istrinya dipindah
Tidak berselang lama akhirnya teman-teman Via datang dan memberikan semangat untuk wanita muda itu, agar tidak cemas dan tidak khawatir dan meyakinkan bahwa dirinya juga sangat akan baik-baik saja setelah melakukan operasi nantinya.Via pun sangat senang diberikan semangat seperti itu dari orang-orang terdekat sahabat, hanya sang mertua yang belum sampai tetapi dia juga sudah senang karena mertuanya sudah menelpon, dan memberikan semangat untuknya hal ini benar-benar sangat membahagiakan untuknya.“Terima kasih ya kalian semua baik sekali memberikan semangat, dan datang ke sini membuat aku benar-benar sangat bahagia memiliki kalian semua. Terima kasih sudah memberikan doa yang terbaik ya untuk kami dan juga baby Vizal," ucap Via dengan sangat lembut, wanita muda itu memberikan nama sang anak Khairul Vizal karena anak mereka saat USG jenis kelaminnya laki-laki.Nama Vizal diberikan oleh Via karena nama gabungan dari
Hari-hari yang dilalui oleh Rizal dan Via sangat membahagiakan untuk mereka berdua karena semakin hari semakin dekat mereka akan bertemu dengan calon anak pertama mereka, tepat hari ini usia kehamilan dia sudah memasuki bulan ke-9 dan mereka pun tinggal menunggu hitungan hari saja, untuk anak pertama mereka lahir ke dunia ini berbagai macam sudah mereka siapkan, dari kamar tidur perlengkapan bayi, sampai acara turun tanah sang anak juga sudah disiapkan dengan bersamaan acara pernikahan Zaskia dan juga Rendra.Hari ini dia sudah berada di rumah sakit karena usia kehamilannya sudah menginjak 9 bulan. Tetapi, tidak ada tanda-tanda ia ingin melahirkan karena dirinya sendiri lah yang ingin melahirkan secara normal tidak Caesar.“Sekali lagi maaf Bu Via. Karena, tidak ada tanda-tanda sebaiknya kita melakukan kaisar Karena saya takut nantinya Ibu dan anak takutnya kenapa-napa. Karena, usia kandungan Ibu semakin bertambah dan tidak ada tanda-tanda Ibu akan melahirkan, seperti wanita hamil pad
Hari ini Via dan Rizal berada di pantai mereka berdua tengah menyusuri pantai dengan perlahan. Karena, Via sendiri yang ingin berjalan-jalan di tepi pantai dengan hembusan ombak, hembusan angin kencang membuatnya benar-benar sangat tenang dan jauh lebih bahagia lagi.Rizal pun terus menggandeng tangan Via takut sama istri kenapa-napa, dan mereka pun berhenti di dekat pondok dan duduk di sana sebentar karena takut dia kelelahan karena wanita itu tengah mengandung sekarang."Ayolah sayang, kita berjalan lagi perjalanan kita masih panjang, aku mau kita sampai ke depan sana meminum air kelapa setelah itu kita pulang. Ya," rengek Via dengan sangat manja. Tapi, Rizal sama sekali tidak mendengarkan permintaan wanita itu. Karena, dia sangat mencemaskan bayi yang ada di dalam kandungan Via."Tidak sayang, saya tidak ingin kamu kenapa-napa kamu istirahat terlebih dahulu baru kita berjalan lagi ke sana. Setelah itu minum air ke
Via dan Rizal sangat bahagia karena mereka kini telah kembali bersama lagi. Karena, penghancur rumah tangga mereka sudah pergi jauh-jauh dari kehidupan mereka, dan kini ia pun bersama dengan Rizal sudah pulang ke rumah mereka, betapa bahagianya pria itu karena beberapa minggu ini dia benar-benar sangat sunyi di rumah sendirian sang istri dan calon anaknya pergi darinya."Bahagia sekali ya karena pengganggu itu tidak ada lagi di sini, hanya kita dan calon anak kita saja untungnya kita pandai mencari situasi dan mencari barang bukti, dan benar saja kan nyatanya memang dia ingin menghancurkan rumah tangga kita. Tapi sayangnya semua itu gagal dia menghancurkan dirinya sendiri tanpa dia sadari," ucap Via dengan sangat lirih."Sudah sayang, tidak apa-apa sekarang kita sudah bersama lagi jangan pikirkan dia! Karena, tidak ada gunanya memikirkannya sekarang yang terpenting adalah kamu dan juga baby kita ini untuk sehat selalu sampai persalinan nanti, saya sangat tidak sabar bertemu dengan dia
2 Minggu kemudian.Hari ini adalah hari yang membuat Rizal deg-degan karena dia akan mengetahui hasil tes DNA dirinya dan juga Iqbal, ya walaupun sudah tahu hasilnya apa tapi dia deg-degan bagaimana reaksi semua orang yang sudah membunuhnya selama ini. Karena dia memang benar tidak pernah menyentuh Zahra sedikitpun."Pak Rizal ini hasil tes DNA antara Anda dan juga Iqbal, semoga semuanya seperti yang Anda harapkannya, saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Anda," ucap Dokter itu sambil memberikan hasil tes DNA milik Rizal dan juga Iqbal."Terima kasih banyak ya Dok sudah membantu saya! Saya berharap semua sesuai keinginan saya," sahut Rizal dengan lembut."Semoga saja ya Pak, kalau begitu saya permisi dulu karena masih banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan," pamit Dokter itu sambil berlalu pergi, dan harapan Rizal dan pria itu pun pergi juga karena dia ingin segera memberikan hasil tes DNA ini ke