Share

Mencintai Memori Terkelam
Mencintai Memori Terkelam
Author: Riantie A

Prolog

Author: Riantie A
last update Huling Na-update: 2021-08-08 22:32:22

Seorang gadis kecil berambut hitam panjang berlari dengan riang di sekitar jalan setapak di sebuah kota kecil di Kobe ketika hari menjelang sore, sambil tertawa gadis berumur 7 tahun tersebut tetap berlari dengan merentangkan kedua tangannya untuk menyambut terpaan angin sungai yang mengalir tidak jauh dari sebuah jembatan kecil.

Namun beberapa saat kemudian sang gadis kecil tidak sengaja menabrak seorang pemuda yang sedang berjalan pulang dari sekolah bersama temannya.

Gadis bermata hitam kelam tersebut jatuh terduduk di jalan tanah, sambil terisak ia mencoba membersihkan lengannya yang kotor terkena abu.

"Kau tidak apa apa adik kecil?" Sang pemuda yang memakai seragam sekolah berjongkok sambil tersenyum dan membantu sang gadis kecil untuk berdiri.

Gadis kecil itu mendongakkan kepala, menatap pemuda tanggung tersebut tepat di matanya, sang gadis kecil masih dengan terisak pelan dan sebuah kejadian langsung menyusup masuk ke pikiran sang gadis kecil.

"Onii-chan, kenapa onii-chan mencuri? bukankah itu perbuatan tidak baik? "

Senyuman sang pemuda membeku dan ia terkejut dan mencurigai anak kecil tersebut. Beberapa teman sang pemuda menatap bingung kepadanya .

"Dua hari yang lalu Onii-chan mencuri di supermarket disana" Gadis kecil itu menunjuk jari kecilnya ke sebuah supermarket kecil yang tidak jauh dari tempat mereka ketika tidak mendapatkan jawaban apapun dari sang kakak laki-laki yang berwajah tampan.

Pemuda itu menatap teman-temannya dengan wajah gugup dan berkata bahwa anak kecil ini berbohong.

"Aku tidak mencuri, mengapa kau menuduhku sembarangan? Apa kau melihat langsung kalau aku yang mencuri? " Tuduh pemuda itu sambil mendorong bahu sang anak kecil. 

Gadis kecil itu kembali menangis dan menggelengkan kepalanya.

"Jadi kenapa kau mengatakan kalau aku mencuri?" Bentak sang pemuda tanggung.

Anak perempuan itu semakin menangis kuat, ia takut dengan suara keras kakak asing di depannya.

"Aku bisa melihat masa lalu Onii-chan yang mencuri 2 hari yang lalu" Sang anak perempuan itu mencoba menjelaskan di sela tangisannya bahwa ia tidak berbohong. 

"Mana ada orang yang bisa melihat masa lalu orang lain, kau mengada-ada dasar anak gila" Pemuda itu kembali membentak anak kecil karena merasa telah mencoreng nama baiknya di hadapan teman-temannya sambil kembali mendorong bahu sang gadis kecil sehinga gadis kecil  berambut panjang tersebut jatuh terduduk di tanah.

"Sudahlah, mengapa kau begitu marah, gadis kecil ini cuma bercanda" Salah satu teman lelaki itu menariknya untuk menjauh dari anak perempuan yang sedang menangis, sang pemuda pun meninggalkan anak perempuan itu sambil sesekali menoleh ke arahnya.

Anak perempuan itu menangis dengan kuat membuat orang-orang yang berlalu lalang disekitar sungai menoleh ke arahnya namun mereka lebih memilih untuk diam, tidak mencoba menenangkan sang anak ataupun membantunya berdiri. Mereka sudah mengetahui bahwa anak perempuan itu mempunyai sifat aneh yang mengatakan bahwa mereka pernah melakukan hal buruk dalam hidup mereka dan itu membuat mereka kesal dan lebih memilih menghindar dari sang gadis kecil. 

Puas menangis sendirian beberapa saat, sang gadis kecil berdiri seraya menepuk pelan pantatnya, mencoba membersihkan debu dengan tangan kecilnya lalu berjalan pulang sambil terisak pelan.

"Ojii-chan" panggil anak kecil itu sambil membuka pintu pagar kecil di depan sebuah rumah tradisional Jepang.

"Ada apa Seika? Mengapa kau menangis?" Seorang pria paruh baya yang baru keluar dari belakang rumah terkejut melihat wajah cucunya yang penuh dengan air mata. 

Anak perempuan yang bernama Seika itu kembali menangis kuat ketika mendengar suara kakeknya yang lembut.

"Sudah jangan menangis lagi, sini sama Ojii-chan" Sang kakek melebarkan tangannya menunggu Seika untuk memeluknya.

Seika menggelengkan kepala."Ojii-chan, apa Seika gila? Mengapa semua orang menjauhi Seika?" Suara gadis kecil itu terputus-putus karena sesenggukan disebabkan oleh kelelahan menangis. 

"Tidak. Tentu saja tidak. Mengapa kau mengatakan seperti itu?" Sang kakek segera merengkuh cucu satu-satunya. 

"Kalau Seika tidak gila, mengapa Seika bisa mengetahui masa lalu orang lain ketika menyentuh atau pun menatap orang itu?" Tanya Seika tidak mengerti. 

Gadis kecil itu sudah mengalami hal seperti kejadian di sungai sejak umur 5 tahun, pertama-tama ia tidak mengerti mengapa ketika ia menyentuh orang lain atau menatap mata mereka, sekelebat kejadian yang tidak ia pahami masuk ke dalam pikirannya, sampai kakeknya menjelaskan bahwa ia mempunyai kemampuan Retrokognision, yaitu kemampuan untuk melihat masa lalu orang yang menyentuh tangan atau menatap matanya.

Sang Kakek baru mengetahui kalau cucunya punya kemampuan khusus itu ketika sang cucu menceritakan dengan detail tentang kejadian kematian anak perempuan nya yang merupakan ibu sang gadis kecil yang tidak pernah ia ceritakan ke siapapun.

"Apa masa lalu ojii-chan mengerikan?" Sang kakek menatap mata Seika. 

Seika menggelengkan kepala, masa lalu kakeknya hanya di penuhi dengan kerja keras sebagai penjual ikan dan kejadian kematian ibunya setelah melahirkannya, sedangkan ayah Seika tidak pernah terlintas ke pikiran gadis kecil itu karena kakeknya memang tidak pernah berjumpa dengan ayahnya.

"Kau tidak gila cucuku, itu adalah kemampuan yang tuhan berikan kepadamu, jadi seharusnya kau bersyukur karena tuhan begitu menyayangimu sampai memberikan salah satu kekuatannya padamu" Sang kakek sambil kembali memeluk cucunya.

"Tapi mengapa semua orang menjauhi Seika?" Tanya Seika yang belum puas dengan jawaban kakeknya.

"Itu karena mereka melakukan kesalahan, seseorang akan melakukan apapun supaya keburukannya tidak dilihat oleh orang lain" 

Seika hanya mendengarkan walaupun tidak begitu mengerti dengan penjelasan kakeknya. Isak tangis gadis kecil itu telah berhenti, hanya terdengar suara tarikan ingus setelah menangis dari hidungnya.

Sang kakek melepaskan kembali pelukannya lalu menatap Seika yang begitu ia sayangi, ia membelai rambut panjang cucunya sambil tersenyum lembut.

"Kau harus ingat satu hal Seika" Sang kakek terus membelai kepala cucunya.

Seika menatap serius, menantikan apa yang akan kakeknya katakan.

"Di dunia ini, orang jahat lebih banyak daripada orang baik, dan orang jahat itu akan mencoba memanfaatkan kekuatanmu untuk kepentingan buruk mereka jadi kau tidak boleh mengatakan lagi kalau kau bisa melihat masa lalu orang lain"

Seika mengerutkan wajah manisnya. Tidak mengerti akan apa yang kakeknya katakan. 

"Pokoknya kau harus menghindari kontak fisik ataupun mata dengan orang lain, dan jangan pernah mengatakan kejadian apapun yang masuk ke dalam pikiranmu kepada orang lain, kau mengerti Seika?" Sang kakek mencium kening Seika penuh sayang. 

Walaupun masih tidak mengerti akan maksud kakeknya, Seika tetap menganggukkan kepala mungilnya.

Sang kakek tersenyum lebar dan mengajak Seika untuk masuk ke dalam rumah sederhana mereka.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mencintai Memori Terkelam   Sequel Yakuza. Shigeo

    Shigeo yang berusia 17 tahun memakai jaket dan turun tangga, ia bersiul pelan. Hari ini ia akan kembali mengunjungi Kenichi karena libur musim panas."Waka" Sapa Takeshi membungkukkan badan."Bilang sama oyaji, aku akan ke Kobe hari ini" Shigeo melambaikan tangannya."Siapa yang memberimu izin?" tanya seorang pria paruh baya."Aku bosan tinggal disini, lagipula ini liburan musim panasku jadi terserah aku ingin kemana pun aku mau" Jawab Shigeo sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam kantong celana."Kalau kau bosan, kau bisa mulai menjalani tugas kelompok kita" Titah pria yang memakai yukata hitam itu."Aku tidak mau menjadi yakuza" Shigeo memutar bola matanya.Pria itu maju dan meninju perut Shigeo dengan kuat membuat anaknya berlutut sambil memegang perutnya yang sakit."Kousso oyaji (ayah sialan)" Gerutu Shigeo pelan."Bawa dia bersamamu Takeshi, kau harus mengajarkannya bagaimana menjadi pemimpin yang

  • Mencintai Memori Terkelam   Side Story Michio (2)

    Okaeri nasai Michio” ujar Seika yang duduk di ruangan wahistu.“Tadaima anee-san. Ini untukmu anee-san” Michio memberikan plastik yang di jinjingnya.“Kore wa nan desu ka (apa ini) ?” tanya Seika antusias.“Ramen yang aku di berikan oleh anak pemilik toko ramen kepadaku” jelas Michio.“Tidak apa-apa aku memakannya?” tanya Seika kembali walaupun ia sangat selera ketika mencium bau harum dari ramen tersebut.“Tidak apa-apa, aku sudah makan tadi” Michio mengangguk.“Wah, baunya enak” ujar Kenichi yang masuk ke dalam ruang washitsu.“Michio hanya memberikannya kepadaku” ujar Seika sembari menjauhkan mangkuk ramen dari Kenichi.“Hidoi, aku juga mau” ujar Kenichi merajuk.“Maaf kumicho-san, aku hanya membawa pulang satu mangkuk, kalau saja aku tahu kumicho-san juga mau…” ujar Michio merasa bersalah.&

  • Mencintai Memori Terkelam   Side Story Michio (1)

    Michio berjalan di lorong kecil di daerah Ikuta Road pada siang hari. Sebagian toko masih tutup karena daerah Ikuta Road hanya ramai saat malam hari, hari ini ia akan mengelilingi untuk mengawasi toko-toko yang telah membayar uang keamanan kepada Yamaguchi-gumi dari gangguan para yankee, menjaga dan melihat apakah akan kendala yang terjadi selama ia tidak bertugas. Karena masalah penculikan Seika yang dilakukan oleh anak buah di bawah naungan klan Yamagi-kai yang juga di bawah tanggung jawabnya membuatnya juga ikut merasa bersalah, ia sendiri yang membubarkan klan Yamagi-kai dan membereskan segala masalah yang datang karena pembubaran klan tersebut. Namun semua yang ia lakukan belum cukup membuatnya merasa bertanggung jawab. Akhirnya Michio mengambil tanggung jawab klan kecil yang memiliki kekuasaan di Ikuta Road. Dan disinilah ia, berjalan sendiri karena tidak ingin membuat masyarakat yang tinggal atau pun yang mencari nafkah di Ikuta Road takut akan sekumpulan laki

  • Mencintai Memori Terkelam   Side Story Akira (3)

    “Undangan kencan untukmu lagi, kau akan kembali menolaknya?” tanya Kenichi sambil membaca berkas.“Ya kumicho, Aku senang dengan keadaanku sekarang”.Kenichi meliriknya sejenak. “Apa yang membuatmu bahagia?”.“Aku senang bisa menjajakan hidupku dengan melayani mu dan kelompok ini” Jawab Akira sembari menundukkan kepalanya.“Ada kalanya kau juga harus memikirkan dirimu sendiri” nasehat Kenichi menghela napas panjang.Akira hanya diam membisu.&&&“Hei Akira, ini sudah undangan ke sepuluh kalinya yang aku dapatkan, kali ini kau harus bertemu gadis yang ada undangan itu” Perintah Kenichi kesal.Akira terdiam sejenak. “Baik kumicho, aku akan menemuinya dan menolak langsung ajakan kencan tersebut”.Kenichi mengangguk. “Datang dan temuilah Hanna Fujikawa dari Klan Hirasaki-kai”.Akira membungkukkan bad

  • Mencintai Memori Terkelam   Side Story Akira (2)

    27 tahun yang laluKobe, Jepang.Dari kecil Akira sudah hidup melarat bersama dengan ayahnya. Anak laki-laki itu mempunyai ayah seorang pemabuk dan suka memukulnya, ayahnya bahkan pernah menyuruh anaknya untuk melompat dari lantai dua rumah hanya untuk bersenang-senang melihat anaknya yang begitu ketakutan dengan ketinggian, setelah puas melihat tubuhnya bergetar. Ayahnya akan pergi ke klub malam dan menghabiskan waktunya disana.“Otou-san, aku lapar” Ucap Akira kepada ayahnya yang sedang menyantap makan malam.Ayah Akira yang bernama Kurosuke menatap tajam anaknya lalu mulai tersenyum miring, ia mengambil nasi sesendok penuh lalu menumpahkannya ke lantai. “Makanlah”.Akira terkejut dengan perlakuan ayahnya namun rasa lapar yang tak tertahankan membuatnya melangkah mendekati nasi tumpah tersebut dan memakannya dengan air mata yang berjatuhan.Kejadian tersebut terjadi berulang kali selama beberapa beberapa tahun.

  • Mencintai Memori Terkelam   Side Story Akira (1)

    Pukul menunjukkan jam enam pagi. Akira mengeratkan dasi, merapikan jas dan memakai kacamata frame persegi panjang. Sebelum keluar kamar ia melihat kembali jam tangannya dan melangkah menuju kamar Kenichi.“Selamat pagi kumicho, sebentar lagi waktunya sarapan pagi” Sapa Akira sambil mengetuk pintu fusuma dengan pelan.Beberapa saat tidak ada suara yang terdengar dari dalam kamar Kenichi. Akira tetap menunggu di depan pintu.“Baiklah, kau boleh pergi” jawab Kenichi dari balik kamar.“Ken, lepaskan aku. Ini sudah pagi baka Kenie” Ucapa Seika sambil memberontak dalam pelukan Kenichi.“Sebentar lagi Seika, biarkan aku memelukmu sebentar lagi” Balas Kenichi mengeratkan pelukannya.Akira mengulum senyumnya. Hari-hari bahagia sudah tercipta kembali, ia bahkan sempat takut penculikan terakhir bisa berakibat fatal untuk Kenichi namun semuanya berjalan dengan lancar.“Saya akan tunggu anda di

  • Mencintai Memori Terkelam   Extra Part

    “OKAERI NASAI KUMICHO, WAKA” Ucap anak buah Kenichi serentak membungkukkan badan mereka, menyambut kepulangan Kenichi yang baru saja menjemput Kyou pulang sekolah.“Tadaima minna-san” Balas Kyou yang barusia sepuluh tahun.Kenichi melihat ke teras rumah dan tidak menemukan Seika yang biasanya selalu menunggunya pulang. “Seika dimana?”.“Anee-san sepertinya ada di kamar kumicho” Jawab salah seorang anak buah Kenichi.Kenichi mengangguk mengerti.“Otou-san (ayah)” panggil Kyou.“Ada apa Kyou?”.“Aku akan ke dojo untuk berlatih” Kyou melambaikan tangannya lalu melangkah menuju tempat berlatih beladiri.Kenichi mengacak rambut anaknya lalu mengangguk. Ia melangkah masuk ke dalam rumah menuju kamarnya namun Seika juga tidak ada di dalam ruangan tersebut. Ia melangkah keluar menuju ruang washitsu dan mendapat hal yang sama.“S

  • Mencintai Memori Terkelam   Epilog

    Seika menatap dirinya di cermin sambil tersenyum senang. Dua orang wanita yang bertugas mendandaninya juga ikut tersenyum. Hari ini Seika kembali terpesona akan kecantikannya yang berubah secara dramatis.Wanita itu memakai kimono uchikake berwarna putih – kimono formal yang dipakai saat hari pernikahan – dengan motif burung merak dan hiasan kepala wata boushi – penutup kepala yang akan menyembunyikan wajah sang wanita dari siapapun kecuali mempelai pria.Salah seorang wanita yang ikut mendadani Seika memoles lipstik merah di bibir Seika lalu tersenyum senang.“Wah, anata wa kirei nee (kamu cantik sekali) ” ujar wanita tersebut sambil menoleh kepada temannya.“Iya. Anda benar-benar cantik” jawab temannya membenarkan. Wanita yang memakai kimono juga ikut tersenyum.“Arigatou gozaimasu (terimakasih)” Ucap Seika tersenyum.“Semua sudah siapkan?” tanya wanita yang memakai baju f

  • Mencintai Memori Terkelam   Chapter 53 - Michio merasa bersalah

    “OKAERI NASAI KUMICHO, ANEE-SAN!!” Ucap serentak seluruh anak buah yang berjaga di depan rumah Kenichi.Seika tersenyum senang, sudah lama ia tidak merasakan penyambutqan seperti ini, ia menatap ke Kenichi yang tersenyum kepadanya lalu melangkah masuk.“Tadaima minna-san (aku pulang semuanya)” Balas Seika tersenyum.Kenichi menggenggam tangan Seika lalu melangkah masuk ke dalam rumah.“Okaerin nasai kumicho-san, anee-san” Michio sedang berjalan di koridor rumah.Mata Seika membulat ketika melihat Michio, sudah hampir sebulan ia tidak bertemu dengann adiknya karena masalah klan Yamagi yang Kenichi bubarkan.“Tadaima Michio” Balas Seika melepaskan tangan Kenichi lalu melangkah ingin memeluk Michio. Ia sangat merindukan adiknya yang selalu ada di saat ia membutuhkan seseorang.Namun langkahnya tertahan karena Kenichi menahan lengan Seika.“Sudah ku bilang tidak pakai pelukan” U

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status