Home / Romansa / Mencuri Calon Suami Adikku / #080 Teman Yang Membela

Share

#080 Teman Yang Membela

Author: aisakurachan
last update Last Updated: 2025-09-17 12:07:44
Suri tidak berniat memperbaiki posisi tiaranya, ia hanya ingin mengencangkan ikatan di kakinya. Ikatan yang berisi benda penting untuk rencananya nanti. Benda yang saat ini terikat bersama garter di dalam gaunnya.

Untungnya tidak ada acara garter toss* nanti—juga bouquet toss, kedua dihilangkan. Suri harus menemukan cara lain yang kemungkinan lebih sulit kalau tradisi itu tetap diadakan.

Taylor menghilangkannya karena tahu tidak akan ada teman yang akan berkumpul untuk menunggu buket dari Suri. Agar adil, garter toss pun akhirnya dihilangkan. Keuntungan yang disambut dengan senang hati oleh Suri. Rencananya bisa lebih mudah dijalankan.

Suri melangkah keluar dari tenda membawa aroma bunga malam bercampur samar wangi sampanye dari dalam tenda. Musik gesekan biola terdengar redup di belakang, tapi hatinya tidak sedamai itu—ia masih menghitung detik saat rencananya dijalankan, harus menyamakan timing dengan Connor nanti.

“Oi!”

Suri belum sampai ke toilet, baru sampai di lorong, sudah ada
aisakurachan

*garter : Ikat kain elastis kecil yang dipakai di paha bagian atas wanita untuk menahan stocking (kaus kaki panjang) agar tidak melorot *garter toss : salah satu tradisi pernikahan yang cukup populer di budaya Barat, khususnya di Amerika dan Eropa. Tradisi ini mirip dengan bouquet toss (lempar bunga) yang dilakukan oleh pengantin perempuan. Bedanya, garter toss dilakukan oleh pengantin pria. pengantin pria yang melepaskan garter (ikat paha) istrinya dan melemparkannya ke tamu laki-laki. Berkembang jadi simbol keberuntungan bagi pria lajang yang berhasil mendapatkannya, sama seperti wanita lajang yang mendapat buket bunga

| 5
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Yanti
mantap nih.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #106 Lupa Yang Agak Fatal

    “Kita masih punya banyak waktu, jadi tenang saja.”Suri langsung merasa hina, karena Leland malah sudah kembali serius memijat, sementara otaknya masih perlu disucikan.“Ka–kau serius sa–at mengatakan bisa memijat.” Suri mengalihkan pikirannya agar kembali suci. Suri dulu juga nyaris tidak bisa membedakan tangan Leland dengan wanita yang melakukan pijatan saat di resort.“Memang aku serius—aku belajar secara serius. Seharusnya kau tahu kalau tangan ini sangat profesional.” Leland mengangkat kedua tangannya.“Ke–kemampuan ya–ng random. Untuk a–pa?” Suri jelas menganggap ilmu itu sesuatu yang tidak dibutuhkan oleh Leland.Ia bisa membayar siapapun untuk memijatnya—atau siapapun yang diinginkan—tidak perlu belajar sendiri. “Ibuku. Dia memiliki masalah di kaki,” kata Leland sambil meremas betis Suri.“Mom tidak suka memakai hak tinggi, tapi harus karena acara seperti ini. Ia akan cepat kesal saat terapis langganannya tiba-tiba cuti atau berhalangan. Aku memijatnya sekali dan ibuku menga

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #105 Hangat Yang Dulu Tidak Terlihat

    “Bagaimana kau bisa mengubahnya begitu cepat?” Leland dengan heran menatap gaun yang akan dipakai Suri nanti.Masih menempel di manekin, Suri sudah bersiap memakai, tapi Maxi dengan ribut mengeong dan mengganggu kakinya. Suri harus mengelusnya beberapa kali sebelum bisa melangkah.Ini yang memberi waktu bagi Leland untuk kagum pada hasil kerja tangan Suri. Setelah pulang dari bakery milik Mae, kemarin Leland baru memberitahu kalau mereka harus menghadiri acara Rowena. Agak terpaksa karena sudah berjanji.Leland menawarkan pada Suri untuk membeli gaun baru, tapi Suri menolak dan mengatakan punya gaun yang tepat untuk acara itu. Acara yang dihadirinya adalah bukan sekedar pesta biasa—tapi pesta dengan tema. Kostumnya harus khusus.Untuk Leland, tidak perlu banyak berpikir. Ada Silas yang menyiapkannya, dan memang lebih mudah. Pernik dan aksesoris Suri yang lebih banyak. Tapi Suri ternyata hanya perlu membeli beberapa yang cukup umum, juga penyesuaian untuk kostum dari gaun yang sudah a

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #104 Uang Yang Sangat Banyak

    “Jangan begitu!” sergah Suri. “Aku sudah cemas saat Leland hampir mengenalimu kemarin.”Jelas tidak akan mengizinkan Connor menantang bahaya sejauh itu—berbahaya juga untuknya.Dan Suri tahu ia juga tidak boleh terlalu lama bertemu Connor saat ini. Ia segera mengambil dompet dan menyerahkan kartu kreditnya pada Connor.“Oke.” Connor dengan santai mengeluarkan mesin pembaca kartu kredit dari dalam tasnya lalu menggesekkan kartu itu pada mesin. Ia mengetikkan jumlah uang yang harus dibayar Suri, dan memprosesnya.“Kenapa banyak sekali? Berapa jumlah nolnya?” Sarah panik saat melihat berapa kali Connor menekan angka nol. Ia bahkan belum selesai menghitung jumlah nol dalam nominal itu saat layar mesin itu kembali berganti.“Apa yang kau lakukan, Suri?” Sarah menatap Suri, langsung mencium ketidakberesan lagi.“Tidak ada, Sarah.” Suri menenangkan“Tidak ada bagaimana? Kau melakukan apa dengannya?” Sarah meremas tangan Suri, sangat cemas.“Yang pasti Suri tidak membayar jumlah itu untuk tubu

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #103 Pria Yang Harus Rahasia

    “Anda ingin memesan apa?” Mae mengetuk meja kasir sambil tersenyum, menarik perhatian Leland yang sejak tadi hanya berdiri di depan etalase, tanpa benar-benar memilih.“Kopi.” Itu saja yang terlintas dalam benak Leland.“Ah! Kebetulan sekali” Mae tampak girang. “Kami baru seminggu ini menjual kopi, dan belum banyak peminatnya. Kami juga menyediakan banyak kue baru dengan rasa kopi. Ini… dan ini juga. Semuanya menu baru.” Mae dengan bersemangat menunjuk kue-kue terbaru buatannya.“Kau baru seminggu menjual kopi di cafe?” Leland tidak jadi memilih karena terlalu heran. Tentu saja aneh mendengar ada cafe yang tidak menyediakan kopi. Teh dan kopi seperti menu wajib yang harus ada di cafe.“Saya tidak menyukai aroma kopi, tapi sekarang sudah mulai terbiasa. Jadi mulai menjualnya.” Mae menjelaskan dengan senyu, simpul.“Tidak menyukai aroma kopi?” Leland nyaris merasa terhina saat mendengarnya. Kopi termasuk aroma yang menurutnya paling eksotik—bersanding sama dengan melati.“Ya, preferensi

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #102 Rahasia Yang Tiba-Tiba

    “Temanmu di sini? Dia bisa menyewa tanah di toko di area ini?” Leland kaget saat Silas menghentikan toko di area yang strategis.“Pasti dia sangat percaya diri dengan kemampuannya membuat kue, sampai berani sekali menyewa di area premium seperti ini,” kata Leland.“Bu–bukan. Te–temanku hanya bekerja di sini. Dia bu–bukan pemiliknya.” Suri belum sempat menjelaskan tadi.“Oo, oke. Aku mengerti.” Leland salah mengira saat Suri menyebut tujuannya adalah bakery, ia langsung menebak kalau teman Suri pemiliknya.“Bagaimana kau bisa berteman dengannya?” Leland bertanya saat mereka berjalan ke toko itu, penasaran.“Kau bertemu dengannya di mana? Apa sebelum kau masuk ke dalam keluarga Quinn?”Suri menggeleng. “D–dia bekerja untuk keluarga Quinn, ta–tapi dipecat ka–karena menolongku.”“Saat aku merasa mereka tidak bisa lagi jatuh ke titik yang terendah, ternyata bisa. Mereka memang menjijikkan.” Leland bergidik sambil membuka pintu bakery itu untuk Suri. Bermodel klasik yang langsung berdenting b

  • Mencuri Calon Suami Adikku   #101

    Suri tertawa keras. “A–pa uangmu sebanyak itu sa–sampai bisa membayar o–orang untuk pergi ke bulan?”“Ya.” Leland mengangguk juga tanpa ragu. “Saat ini paling tidak.” Leland tidak bisa menjanjikan masa depan yang berlebihan, khawatir keadaan akan berubah. Ia belum bisa memastikan pikiran kakeknya.“I–ni enak.” Suri sudah mencicipi kopinya—kopi susu yang manis. Lebih cocok untuknya. “Ko–pi saja. Ti–dak perlu bulan.”Suri tidak merasa memerlukan bulan saat ini.“Mudah kalau begitu, tapi bukan hanya kopi.” Leland tertawa geli sambil bangkit setelah mencicipi kopinya, mengambil amplop yang kemarin diserahkan Silas untuknya.“Ini semua milikmu. Sudah baru. Namamu sudah berganti, juga uang. Kau perlu uang. Aku sadar kau tidak punya uang saat Taylor menyebut kau hanya punya satu tabungan. Keluargamu brengsek.” Leland menyerahkan dokumen identitas baru milik Suri. Ia baru tahu dari Taylor kalau Suri hanya memiliki satu tabungan yang isinya beberapa ratus pound. Quinn sangat mampu, tapi sengaj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status