Share

Bab 22. Agak Sus

"Di mana?" Kening Bastian berkerut mendengar panggilan seseorang di seberang sana. "okay."

Panggilan terputus, Bastian lekas menoleh ke arah Nala yang masih sibuk mengunyah mie kuah buatannya. Ya, untuk kedua kalinya dalam hari ini Nala kembali memakan makanan itu, tak ada pilihan lain, mie instan jauh lebih enak baginya ketimbang spaghetti buatan Bastian tadi.

Mendadak bibir Bastian menjadi kaku, agak tak enak hati sebenarnya, tapi apa boleh buat, ia tak memiliki pilihan lain untuk saat ini. "Ehemm, Nala, Saya mau keluar sebentar, jemput Sonya. Nanti saya pulang, janji."

Gerakan mulut Nala dalam mengunyah makanan itupun terhenti. Otaknya memikirkan sesuatu sebelum mulutnya merealisasikan jawabannya. Ia sudah kalah tempo hari, tak boleh ada lagi kekalahan dalam hidupnya. "Bandara?" Bastian menganggukkan kepala membenarkan tebakan Nala. "ikut."

"Yakin?" tanya Bastian memastikan. Agaknya ini bukan waktu yang tepat, jika Nala dan Sonya bertemu, maka kemungkinan besarnya kedua wanita itu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status