Share

Bab 31. Bahu Dewa Kuat

Seharian ini Nala benar-benar meluangkan waktunya untuk Dewa, menghibur laki-laki itu semampu yang ia bisa. Menikmati makanan yang dibeli dengan dibumbui obrolan ringan yang tak jarang mengundang gelak tawa keduanya.

Hampir pukul lima sore, barulah keduanya memutuskan untuk pulang, itu juga karena langit tiba-tiba mendung.

"Makasih, Nal. Seharian ini udah nemenin gue, jadi pendengar gue."

Gerakan Nala yang tengah melepaskan sabuk pengaman itupun terhenti, atensinya beralih pada Dewa yang masih menatapnya lembut. "Santai aja, jangan makasih-makasih mulu. Kalau ada masalah, inget! Masih ada gue buat tempat berbagi cerita. Ini bahu siap jadi sandaran lo kapan aja."

"Siap."

"Ah, satu lagi." Nala agak tak tega sebenarnya untuk mengatakan ini, namun apa boleh buat? Dewa pasti mengerti akan maksudnya, 'kan? "coba buka hati buat yang lain juga, Wa. Gue ngehargai banget perasaan lo ke gue, tapi mau gimana lagi, Wa? Gue udah nikah."

Senyuman di bibir Dewa itupun perlahan luntur, tertampar fakta
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status