Share

Enam Puluh Lima

“Memang kenyataannya, kan. Lihat Windy, baru beberapa bulan menikah saja sudah di ceraikan. Alasan utama adalah ketidak becusan Windy mengurus suami. Saat Fahmi bekerja, dia malah keluyuran bahkan ke rumah ini untuk menumpang makan. Apa namanya kalau kamu tidak bisa mendidik anak?” Pak Hartawan meninggikan suara.

Bu Atik tidak terima, tapi memang kenyataannya sang suami benar. Windy seolah-olah tak mengerti dengan tugasnya sebagai seorang istri.

Pak Hartawan pun kembali meminum teh hangatnya. Ia merasa hidupnya kini sudah tak ada gairah untuk lebih baik karena merasa masa depannya hancur dalam perbisnisan.

Terdengar deru mobil Wisnu, Bu Atik gegas menghampiri sang anak karena pusing menghadapi sang suami yang sejak tadi terus saja mengomel.

“Nu, kamu baru pulang, dari mana?” tanya sang ibu.

Wajah Wisnu terlihat sangat lelah, ia malas juga menjawab pertanyaan sang ibu. Namun, Bu Atik terus saja mendesak.

“Bertemu teman, siapa tahu bisa menanamkan saham di perusahaan Papa. Aku capek, b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status