Share

Enam Puluh Empat

Bu Asih terlanjut sakit hati dengan Wisnu dan keluarganya. Bahkan melihat wajah pria itu saja sudah tak mau. Pengusiran secara halus sampai kasar pun ia lakukan.

Bukan karena sudah menjadi kaya raya seperti yang di katakan Bu Atik. Akan tetapi, lebih ke rasa sakit hati setelah anaknya terusir dan perlakuan mereka padanya. Di jadikan pembantu tanpa di bayar dan kenyataan yang harus diterima Anisa saat Wisnu berselingkuh.

“Sebaiknya kamu pergi dulu,” pinta Abas.

Dengan berat hati Wisnu pergi walau ia ingin sekali bertemu dengan Anisa. Ia tak bisa tetap di sana karena akan memperuncing masalah. Pria itu pamit dan gegas pergi.

“Sebaiknya kamu jangan percaya sama orang yang telah berkhianat. Ibu enggak mau kalau ternyata dia memiliki akal bulus dan membuat semuanya hancur,” ujar Bu Atik.

“Iya, Bu. Maaf,” jawab Abas.

Mereka semua masuk ke ruangan Anisa karena suster mengabari Anisa sudah sadar. Sang ibu memeluk Anisa dengan cemas, melihat beberapa luka lebam membuat Bu Asih miris d
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status