Share

Tiga Puluh Lima

Sinta menghentikan langkah, ia memutar tubuh menghadap Anisa. Kedua perempuan itu saling berserobok seolah-olah mereka sudah memiliki dendam yang teramat lama.

“Kupastikan akan menghancurkan hidupmu seperti kau menghancurkan pernikahanku, camkan itu,” ancam Anisa.

Hal yang di lakukan Sinta pun hanya bisa memendam semuanya. Percuma melawannya kali ini, dirinya malah yang akan hancur. Satu tarikan napas, ia pun membalik badan dan melangkah ke ruangannya.

Sebelum menemui Pak Amri, Anisa pun menghubungi Abbas untuk meminta pendapatnya. Anisa menutup ponsel, lalu menghubungi pak Amri dari ruangannya.

“Hari ini yang mengurus kamu Pak Abas, jadi tunggu dia datang,” ujar Anisa.

Sesuai instruksi Abas, Anisa pun tidak menemui Pak Amri karena takut salah langkah. Anisa pun menurut, baginya Abas punya wewenang dan lebih lama dalam menghadapi masalah seperti ini.

Bisa-bisa nanti dirinya salah langkah jika tak menunggu Abas. Ia menaruh curiga jika Sinta dan Pak Amri.

Anisa membuka pesan di ponsel.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status