Share

Tiga Puluh Enam

“Jeng Atik, kok tumben enggak beli berlian?” tanya Bu Widia.

“Eh, anu, aku udah terlalu banyak. Jeng tahu, kan kalau beberapa berlian aku mau di jual karena sudah banyak. Suami suka marah,” ujar Bu Atik.

“Oh, suaminya suka marah, aku pikir kalau hampir bangkrut jadi menjual beberapa aset.”

Bu Atik menelan ludah saat mendengar ucapan Bu Widia. Percuma menutupi kalau pada akhirnya akan ketahuan juga. Apalagi, kini ia pun sudah tak memegang banyak kartu kredit karena di tarik sang suami.

“Enggak, kok. Hanya gosip,” ucapnya malu.

Sementara, Anisa menatap ke arah mantan ibu mertuanya yang terlihat sangat gusar apalagi saat melihat Anisa yang sedang menatapnya.

Senyum itu terlihat sangat puas membuat ibu mertuanya tak berkutik. Setelah acara pun Anisa sengaja menghampiri Bu Atik untuk memastikan apakah dia masih aman dengan penglihatan dan pendengaran saat berlian pun di borong olehnya.

“Sudah seperti ini, apa Bu Atik masih bisa berteriak dan memaki aku? Apa masih bisa mulut itu digunakan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status