Share

Tujuh Puluh

Pertanyaan sang suami membuat Anisa tertawa, bagaimana bisa Wisnu datang saat mantan istrinya menikah lagi. Itu sama saja membuat hati semakin panas dan tak tenang.

“Aku sudah mengundang kok, tapi dia enggak datang ya sudah. Itu pilihan, Bas.”

Bijak pikiran Anisa, ia tak merasa marah saat mantan suaminya tak datang. Lagi pula baginya cukup melihat karma dan penderita yang ia alami. Dirinya kini berbahagia dan sudah melupakan semua aksi untuk rujuk ia tak akan mau.

Mereka pun kembali menyalami beberapa tamu yang sengaja ingin mengucapkan selamat pada keduanya. Dari kejauhan, Bu Asih dan Amira pun menikmati kebahagiaan yang terpancar dari kedua mempelai.

Butuh waktu cukup lama untuk menyatukan mereka karena banyak hal yang membuat keduanya berpikir untuk bersatu. Terutama Anisa yang masih trauma. Bahkan, Amira pun mengingat beberapa waktu lalu saat sang anak datang ke pemakaman sang mantan kekasih. Ia sangat takut hal itu memengaruhi pikiran dan hati Abas. Untung saja semua kecemas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status