Seperti biasanya, ketika sudah sampai di kampus, mereka berpisah di lobi, tapi kali ini Teguh, dan Clara, bergandengan tangan, jelas membuat orang-orang menatap mereka, tapi Teguh dan Clar,a acuh tak acuh hingga mereka tiba di loby.Masing-masing, masuk ke kelas, dan mengikuti jam kuliah dengan serius.Waktu berlalu, dan jam kampus selesai, kali ini tidak ada gangguan, atau keributan seperti sebelumnya, semua berjalan dengan lancer, sampai mereka berkumpul lagi di parkiran mobi, dan tadi juga sempat Indri, kembali membayarkan uang kepada Teguh, yang katanya untuk mencicil hutangnya, dan Teguh hanya menerima uang itu dan kemudian menyimpankanya.Mereka bertiga, masuk ke dalam mobil lagi"Mana kuncinya." Clara, langsung menagih ucapan Teguh."Hem, baru juga masuk," balas Teguh.Kemudian Teguh, mengambil kuncinya, di dalam tas, kemudian memberikan kepada Clara,"Ini kuncinya, nanti sekalian daftarin sidik jari kamu saja," Teguh meminta, Clara untuk mendaftarkan sidik jarinya, untuk membuk
Setelah Clara selesai, mengajari dan merapikan belanjaan di apartemen Teguh, mereka kini istirahat menunggu kepulangan Teguh.Sedangkan Teguh, masih berkutik dengan berkas, dan komputer di depannya, tak terasa juga waktu sudah menunjukan jam pulang kantor, setelah selesai, Teguh bergegas untuk merapikan dan pulang, karena dia yakin Clara dan Naya menunggunya.Sebelum pulang, Teguh mampir keruangan Aldo. "Do, mau pulang bareng tidak?" tanya Teguh, pada Aldo. "Sepertinya, saya nanti saja tuan, masih banyak pekerjaan, " jawab Aldo karena benar saja, banyak kerjaan kantor, belum lagi Tugas yang di berikan Teguh kepadanya."Baik lah, aku duluan, " jawab Teguh, kemudian Teguh keluar dan menuju mobilnya, tak lupa dia membeli jajanan kesukaan Naya, yaitu jajanan seperti cilok, pempek telor gulung dan lain-lain. setelah membeli itu Teguh langsung menuju apartemenya, tak lama Teguh pun sampai karena dia sendirian dan fokus menyetir.Clara dan Naya, yang sedang bercanda, seketika mendengar
Teguh dengan Clara, semakin asik berselfi ria, sampai mereka tidak menyadari, jika mereka berpose dengan mesra dan parahnya lagi Naya, ternyata melihatnya , karena setelah selesai mandi Naya ingin bergabung, tapi ketika melihat Clara dengan Teguh dia mengurungkan niatnya, tetapi tanpa sengaja Naya menyenggol vas bunga yang di atas meja deka pintu 'Bruk,' suara pot bunga jatuh, sontak membuat Clara dan Teguh melihat kearah itu. dan ternyata Naya yang berada disana."Nay kenapa, " ucap Teguh. Seketika Naya, menjadi canggung, bingung harus bagaimana dia sekarang."Ah tidak mas, gak sengaja menyenggol vas itu, " ucap Naya dengan gelagapan. "Tenang saja, tidak apa-apa, " jawab Teguh kemudian. "Ah, aku lapar, " celoteh Clara, karena merasa lapar."Em ... bukanya barusan, kamu sama Naya, makan jajan yang banyak, " jawab Teguh, karena benar saja, tadi Clara bersama Naya menghabiskan jajan yang dia beli. "Cemilan, sama makan beda, " gerutu Clara, dengan kesal. Teguh pun tidak tega, dia m
Ke esokan harinya mereka aktifitas seperti biasa. Di sisi lain Bagas, saat ini sudah siap, dengan rencananya, dia menginginkan rencananya akan di mulai hari ini."Kita hadang mobil mereka, setelah keluar dari kampus, " perintah Bagas, kepada pasukan Jack itu. "Baik, Tuan muda kami mengerti, " jawab orang yang di tugaskan oleh jack itu. Setelah itu, mereka mulai beraksi, dan menempatkan diri mereka pada titik yang sudah di tentukan.Sedangkan Teguh Clara dan Naya, mereka baru saja selesai, tidak terasa jam kampus telah selesai, jadi mereka sepakat untuk berkumpul di loby kampus."Hai..." Sapa Teguh, ketika sudah melihat Clara dan Naya berdiri di Loby. "Hai..." Jawab mereka kompak, tapi kali ini Teguh keluar bersama teman temanya. "Jadi, ini adik kamu Guh, " tanya kenan pada Teguh. "Iya, ini Naya, " jawab Teguh, kemudian mereka berkenalan Kenan , Adam dan yang lain juga mengenalkan mereka pada Naya. "Cantik juga, adik kamu, " celoteh Adam, mendengar itu Teguh menjadi tersenyum m
Teguh, kemudian memasang kuda- kuda, dan bersiap jika sewaktu waktu mereka akan menyerang. "Akan aku tunjukan, apa itu sombong, " balas Cibir Teguh.Dan tanpa di duga, mereka seketika berlari kearah Teguh, untuk menyerang, untung saja Teguh sudah memasang kuda- kuda, sedangkan di dalam mobil, jelas sekali Clara dan Naya sangat cemas, dengan Teguh. Meraka selalu berdoa supaya ada keajaiban.Mereka tidak tanggung -tanggung, mereka langsung mengeroyok Teguh, lebih dari tiga puluh orang turun, dari mobil van, yang tadi mengepung Teguh, mereka bergerak serentak. Dan detik berikutnya, terdengar suara tulang saling bertabrakan, dan suara erangan dan pukulan, dan itu membuat pimpinan mereka, yang mengkoordinasi serangan itu memicingkan matanya, dia tampak tidak percaya, jika pemuda yang sombong di depanya benar, benar tidak takut mati."Ah....'' Teguh berteriak, untuk menambah kekuatannya, dan seketika mengeluarkan aura yang sangat dingin, baru lah kemudian Teguh, mengangkat salah satu dari
Waktu semakin larut, mereka tidak terasa, sudah begitu lama mengobrol, kali ini Teguh tidak datang ke kantor, karena Brian, yang meminta. Tak lupa juga, Brian mengajak Teguh, untuk makan malam, dan disitu Brian, menemukan sebuah keanehan dimana melihat Clara, begitu perhatian sama Teguh, dari mengambilkan nasi lauk dan menuangkan minum, bahkan sesekali Clara melihat ke arah Teguh. Brian pun sudah tidak tahan melihat sikap Clara pada Teguh. "Teguh, Clara, ada yang mau saya tanyakan, " ucap Brian, pada Teguh dan Clara. "Iya yah, ada apa?" tanya Clara. "Sebenarnya, hubungan kalian, sejauh mana?" tanya Brian, membuat Clara dan Teguh kaget. 'Ini, memang sudah waktunya, memberi tahu,' gumam Teguh, dalam hatinya. "Baik sebenarnya...." Teguh, belum selesai, mengucapkannya, sudah di sambar oleh Naya. "Mereka, sudah pacaran, " ucap Naya, langsung to the point, seketika Brian, menjatuhkan sendok dan garpunya di piring, terdengar benturan suara sendok dan garpu."Kenapa kalian, merahasiakan
Plak! "Jadi, ini yang kamu lakukan di belakang aku, hah?! Kamu selingkuh?!" Seorang gadis menampar lelaki yang ada di hadapannya seraya menangis tersedu-sedu. Mereka berada di sebuah mall, hingga kejadian itu ditonton banyak pengunjung lainnya. Clara namanya, gadis lumpuh yang sedang jalan-jalan memakai kursi roda diantar oleh perawatnya itu tak menyangka akan menemukan kenyataan pahit mengenai kekasihnya. Dari pendengaran Teguh yang sedang berjalan-jalan di mall tersebut, gadis cantik itu memarahi lelaki yang merupakan kekasihnya karena berselingkuh. Bahkan selingkuhannya juga ada di sana. "Dia hanya temanku, Clara!" sanggah Tomi, sang kekasih. Dan membuat wanita yang berada di sampingnya ikut marah. "Kamu menganggap aku teman? Dasar baj*ngan! Sia-sia aku membelikan kamu ini-itu kalau akhirnya kamu milih dia!" ucap Bella, selingkuhan Tomi. Perempuan itu menunjuk-nunjuk wajah Tomi. Keributan pun semakin menjadi, karena kini percekcokan itu menjadi tiga arah. Antara Clara, Tomi
Akhirnya, hari presentasi itu tiba, dan dengan jantung yang berdegup kencang, pemuda itu terus saja bolak-balik di depan ruang presentasi di mana klien sudah menunggu, sementara dirinya juga menunggu untuk dipanggil oleh managernya."Teguh, silakan masuk." Manager memanggil Teguh untuk masuk, dan wajah yang sejak tadi menyiratkan kegugupan itu langsung berganti dengan wajah penuh wibawa."Selamat siang, semuanya," sapa Teguh bersikap seperti orang yang sudah terbiasa berhadapan dengan klien, karena dia sudah mempelajari semua teknik itu dari Youtube dan Google.Teguh menyuruh notulen menyalakan layar projektor, sedangkan Teguh mengambil laser untuk menunjuk setiap pokok bahasan produk yang hendak dia jelaskan. Teguh menunjukkan sikap luwes, membuat managernya tersenyum dengan awal pembukaan yang baik dari pemuda itu."Baik, kita mulai saja dari jenis dan bahan produk yang akan kami tawarkan dalam ...."CeklekSuara pintu dibuka membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh karena seor