Mendadak Menjadi CEO

Mendadak Menjadi CEO

Oleh:  Inspirasi Kopi  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
2 Peringkat
34Bab
363Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Teguh Waluyo, seorang pemuda sederhana dari desa. Dia merupakan lulusan SMK, dengan keluarga yang terkenal sebagai tokoh agama di desa tersebut. Teguh juga merupakan aktivis organisasi di sekolahnya, namun, karena menunggu ijazah untuk mencari pekerjaan, Teguh harus bekerja terlebih dahulu, sebagai kuli bangunan di desa sebelah. Akan tetapi, di desa tersebut, Teguh selalu dicemooh dan diejek oleh pemuda lainnya, yang juga bekerja di sana. Namun, karena mereka juga mengejek orang tuanya, maka, Teguh pun tidak bisa menerimanya, sehingga terjadilah perkelahian. Akibat Teguh yang memukul salah satu dari mereka, dan membuatnya pingsan di tempat, maka, Teguh pun melarikan diri dari incaran warga di sana. Akhirnya, Teguh pun memutuskan untuk berangkat ke Jakarta, untuk mengadu nasib di sana. Hingga akhirnya, Teguh dipertemukan dengan orang tua yang baik hati, yang telah mengangkat derajatnya.

Lihat lebih banyak
Mendadak Menjadi CEO Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
default avatar
Inspirasi Kopi
keren lanjutkan
2024-03-19 11:16:15
0
default avatar
Inspirasi Kopi
bagus lanjutkan
2024-02-20 17:08:49
0
34 Bab
Bab 1 Teguh Waluyo
Plak! "Jadi, ini yang kamu lakukan di belakang aku, hah?! Kamu selingkuh?!" Seorang gadis menampar lelaki yang ada di hadapannya seraya menangis tersedu-sedu. Mereka berada di sebuah mall, hingga kejadian itu ditonton banyak pengunjung lainnya. Clara namanya, gadis lumpuh yang sedang jalan-jalan memakai kursi roda diantar oleh perawatnya itu tak menyangka akan menemukan kenyataan pahit mengenai kekasihnya. Dari pendengaran Teguh yang sedang berjalan-jalan di mall tersebut, gadis cantik itu memarahi lelaki yang merupakan kekasihnya karena berselingkuh. Bahkan selingkuhannya juga ada di sana. "Dia hanya temanku, Clara!" sanggah Tomi, sang kekasih. Dan membuat wanita yang berada di sampingnya ikut marah. "Kamu menganggap aku teman? Dasar baj*ngan! Sia-sia aku membelikan kamu ini-itu kalau akhirnya kamu milih dia!" ucap Bella, selingkuhan Tomi. Perempuan itu menunjuk-nunjuk wajah Tomi. Keributan pun semakin menjadi, karena kini percekcokan itu menjadi tiga arah. Antara Clara, Tomi
Baca selengkapnya
Bab 2 Siapa Pak Brian?
Akhirnya, hari presentasi itu tiba, dan dengan jantung yang berdegup kencang, pemuda itu terus saja bolak-balik di depan ruang presentasi di mana klien sudah menunggu, sementara dirinya juga menunggu untuk dipanggil oleh managernya."Teguh, silakan masuk." Manager memanggil Teguh untuk masuk, dan wajah yang sejak tadi menyiratkan kegugupan itu langsung berganti dengan wajah penuh wibawa."Selamat siang, semuanya," sapa Teguh bersikap seperti orang yang sudah terbiasa berhadapan dengan klien, karena dia sudah mempelajari semua teknik itu dari Youtube dan Google.Teguh menyuruh notulen menyalakan layar projektor, sedangkan Teguh mengambil laser untuk menunjuk setiap pokok bahasan produk yang hendak dia jelaskan. Teguh menunjukkan sikap luwes, membuat managernya tersenyum dengan awal pembukaan yang baik dari pemuda itu."Baik, kita mulai saja dari jenis dan bahan produk yang akan kami tawarkan dalam ...."CeklekSuara pintu dibuka membuat semua yang ada di ruangan itu menoleh karena seor
Baca selengkapnya
BAB 3 Acara Yang Kacau
Malam sebelumnya, sebelum Teguh berangkat ke rumah Brian atas undangan makan malam, dia memberitahukan kepada Mas-nya bahwa dia diangkat menjadi direktur di perusahaan utama. Rusli yang mendengar itu langsung bersujud syukur, begitu juga Mbak Aji istrinya, dia sangat senang karena selain memberitahukan kabar bahagia itu, Teguh juga memberi mereka sejumlah uang."Ini banyak sekali, Teguh!" ujar Mbak Aji dengan mata yang berembun."Terima saja, ya, Mbak. Teguh sangat berterima kasih karena sudah diizinkan tinggal di sini, jadi rezeki yang Teguh terima juga rezeki kalian," balas Teguh.Dia lalu menelpon kedua orang tuanya di kampung, memberitahukan semua pencapaiannya, dan tak lupa juga mengirim uang pada mereka. "Alhamdulillah, Nak. Keputusanmu merantau ke Jakarta ternyata tidak salah. Sekarang, jaga kepercayaan majikan kamu baik-baik, terus belajar, dan bekerja keras. Ibu yakin, kamu bisa membuktikan pada teman-temanmu yang selalu menghinamu di sini bahwa kamu bisa sukses di atas ker
Baca selengkapnya
BAB 4 Hari Pertama Jadi Direktur
Hari pertama sebagai Direktur Utama, Teguh merubah penampilannya, karena semenjak kejadian di hari ulang tahun Putri, dia merasa harus merubah standar dirinya supaya tidak melulu dihina orang lain. Dengan menggunakan jas hitam, dalaman kemeja merah maroon, dan sepatu yang mengkilat, Teguh berjalan dengan penuh wibawa dan langsung diberi hormat oleh para karyawannya.Teguh menerima banyak tugas hari ini, dari mulai laporan berkas yang mesti ia periksa, proses tanda tangan penyerahan jabatan, sampai jadwal pertemuan yang dalam satu minggu ini akan full. Teguh dikejar deadline mulai sekarang.Beruntung, ada Pak Wicak yang merupakan orang kepercayaan Brian dan ditugaskan mendampingi Teguh untuk terus mempelajari tugasnya sebagai direktur, sehingga Teguh tidak terlalu pusing dengan segala hal yang baru dia temui saat ini."Maaf kalau saya banyak tanya, ya, Pak," ucap Teguh pada Pak Wicak."Saya sebenarnya merasa belum siap dengan jabatan ini, akan tetapi saya juga tidak bisa bisa melewatk
Baca selengkapnya
BAB 5 Senior Yang Songong
Masalah Rendi membuat Teguh semakin terpukul dan belajar bahwa dirinya harus mensejajarkan diri dengan para karyawan yang merupakan bawahannya. Teguh tidak mau selalu disebut direktur modal dua ratus ribu, sehingga dia memutuskan untuk memulai masa kuliahnya meskipun kini sangat sibuk dengan urusan kantor.Satu bulan kemudian, Teguh masuk kuliah dan mengambil kelas karyawan supaya waktunya lebih fleksibel. Dia menjalani masa ospek atau orientasi mahasiswa bersama seluruh mahasiswa dari semua kelas seangkatannya, dan bisa bertemu dengan kakak-kakak tingkatnya. Termasuk Clara.Entah kebetulan macam apa karena gadis itu selalu ada dalam setiap moment-nya. Atau mungkin, Tuhan memang sengaja membuat setiap garis kehidupannya bertumpu pada gadis bernama Clara? Teguh merasa senang, dia memiliki teman yang sudah dikenal sebelumnya di kampus elit ini."Teguh!" panggil Clara melambaikan tangannya. Seperti biasa, dia datang bersama perawatnya karena masih belum mampu berjalan akibat kecelakaan y
Baca selengkapnya
Bab 6 Jangan Memandang Rendah
Jam pulang kampus pun tiba, mereka sampai di gerbang kampus, ternyata sang supir sudah menunggu mereka, Teguh dan Clara pun, bergegas ke arah mobil. Ketika baru masuk kedalam mobil Teguh merenung belum pernah, memakai Black Cardnya, dan dia, kepikiran saran dari Aldo, untuk mempunya mobil sendiri, sekarang dia merasakan, jika setiap hari pulang pergi sama Clara dia tidak enak.“Mau langsung pulang atau ke mana?,” tanya sang sopir, membuyarkan lamunan Teguh,“kita ke Mal dulu, Pak.” Jawab Clara ,karena Teguh tidak segera memberikan respon, jadi Clara yang berinisiatif menjawab pertanyaan sang sopir.“Baik, Non” jawab sang sopirSetelah mendengar jawaban sang sopir, Clara memerhatikan Teguh , dia melihat seperti ada sesuatu yang membuatnya bingung, dia memutuskan untuk bertanya.“kamu, kenapa Guh?” tanya Clara kepada Teguh.“Em ... tidak apa-apa.” Jawab Teguh dengan di akhiri senyuman.“jangan berbohong, dari tadi kamu melamun, pasti ada yang di pikirkan,” jawab Clara, kemudian memberan
Baca selengkapnya
Bab 7 Mobil Baru dan Pramuniaga Aneh
Seusai dengan Clara, Teguh, langsung menuju ke kantor untuk menjalankan tugasnya.Tak terasa, jam sudah menunjukan waktunya pulang, Teguh bergegas membereskan pekerjaanya, dan berjalan keluar menghampiri Aldo, yang terlihat masih sibuk." Do, aku pulang dulu ya," ucap Teguh kepada Aldo. Aldo, yang mendengar suara Teguh, bergegas menghampirinya."Tuan, sebaiknya saya antar Tuan saja," ucap Aldo kepada Teguh.Aldo ingin mengantarkan Teguh, namun di tolak, Teguh memilih pulang sendiri, menggunakan taksi.Teguh, keluar dari kantor, dan menghampiri taksi, yang mangkal di dekat kantor. Namun ketika sudah memasuki jalan raya, keadaan sore itu macet. Teguh, tidak memusingkan kemacetan itu, dia melihat kanan kiri, ketika sedang asyik memandang kanan kiri, Teguh, melihat sebuah Showroom, bertuliskan BMW. Teguh, meminta sopir taksi untuk menepi, dan Teguh turun.Teguh masuk ke dalam Showroom dan di sambut pramuniaga di sana."Selamat datang, Tuan , ada yang bisa di bantu," sapa Pramuniaga terse
Baca selengkapnya
Bab 8 Meninggalnya Ibu Aqilla
Setelah masuk kedalam mobil, Teguh menginjak pedal gas dengan pelan, namun wanita disampingnya, masih meneteskan air matanya. Teguh memberanikan diri bertanya, dan setelah beberapa percakapan, Teguh tahu wanita itu, bernama Aqilla. Aqilla menceritakan kenapa dia menangis, alasanya berkat pernjualan itu, dia bisa membawa ibunya berobat, karena sakit. Teguh mulai merasa kasihan terhadap wanita itu."Hem … jadi itu, alasan kamu, maaf dimana ayah kamu, apakah kamu tidak punya adik, atau kaka?" tanya Teguh, kepada Aqilla, dengan hati-hati takut menyakiti hatinya"Saya, cuma berdua dengan Ibu saya , saya anak tunggal, ayah saya meninggal, sejak saya smp karena kecelakaan kerja." Jawab Aqilla, yang kembali meneteskan air matanya."Ya sudah, mari kita temui ibu kamu, dan bawa kerumah sakit saja, masalah pa Erga biar saya yang mengurus," ucapan Teguh. Membuat Aqilla, semakin meneteskan air matanya semakin kencang, dia tidak berdaya dengan pemuda di sampingnya 'Terimakasih, Tuhan, Engkau perte
Baca selengkapnya
Bab 9 Clara atau Putri
Malam itu pun tiba, Teguh datang ke mansion Brian. Tentunya disana Brian sudah menunggu, Teguh juga di sambut dengan baik disana."Guh, bagaimana kabar kamu," tanya Brian kepada Teguh." Saya, baik, Pak , bagaimana dengan Pak Brian?" Balas Teguh kepada Brian , kemudian Brian tersenyum.Pak Brian bukanya menjawab, tapi malah tersenyum, dan meminta Teguh untuk duduk."Sini, duduk, nak … ,ada yang perlu saya sampaikan." Ujar Brian kepada Teguh, dengan ekspresi yang serius, karena ada hal penting yang ingin Brian beritahu kepada Teguh.Teguh, patuh dan duduk. Namun hal yang mmebuat teguh sedikit tidak tenang, bagaimana Clara juga ada disana, dengan penampilan yang luar biasa."Teguh, saya, sebenarnya ingin memberitahukan, bahwa kamu … kamu harus segera bersiap, untuk menggantikan saya, untuk mengambil alih mengelola Wiratama Group" Ucap Brian, dengan memandang Teguh dengan serius, ini termasuk hal yang tiba-tiba.Jelas, Teguh yang mendengar ini di buat sangat kaget, diangkatnya dia menjadi
Baca selengkapnya
Bab 10 Indri dan Kesembuhan Clara
Keesokan harinya, Teguh, seperti biasa pergi ke kampus, dan seperti biasa memarkirkan mobilnya di Mall dekat kampus. Dia berjalan masuk ke kelasnya, dan teman - temanya sudah menunggunya. "Widih si tampan, sudah datang he … he …." ujar Ardi teman Teguh , merekapun duduk dan berbincang seputar mata kuliah hari ini, karena di mata kuliah kali ini dosenya terkenal killer dan tidak ada toleransi.Seusai kelas kuliah, mereka menuju ke kantin, untuk mengisi perut, namun kali ini Teguh, yang mentlaktir mereka, sontak teman-temanya pun merasa senang.Selesai makan, mereka kembali ke kelas, dan melanjutkan kelasnya, Teguh berjalan ke kelas kelas dan melihat Indri, berjalan keluar kelas. "Aku duluan ya." Ucap Teguh kepada teman-temanya.Teguh kemudian menuju kearah Indri "Indri" Panggil Teguh, seraya berjalan, Indri yang mendengar orang memanggilnya, dia menoleh ke arah itu , dan dia melihat Teguh berjalan kearahnya. "Eh Guh, ada apa," tanya Indri kepada Teguh."Enggak, pulang bareng yok, s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status