Keesokan harinya, Teguh, seperti biasa pergi ke kampus, dan seperti biasa memarkirkan mobilnya di Mall dekat kampus. Dia berjalan masuk ke kelasnya, dan teman - temanya sudah menunggunya. "Widih si tampan, sudah datang he … he …." ujar Ardi teman Teguh , merekapun duduk dan berbincang seputar mata kuliah hari ini, karena di mata kuliah kali ini dosenya terkenal killer dan tidak ada toleransi.Seusai kelas kuliah, mereka menuju ke kantin, untuk mengisi perut, namun kali ini Teguh, yang mentlaktir mereka, sontak teman-temanya pun merasa senang.Selesai makan, mereka kembali ke kelas, dan melanjutkan kelasnya, Teguh berjalan ke kelas kelas dan melihat Indri, berjalan keluar kelas. "Aku duluan ya." Ucap Teguh kepada teman-temanya.Teguh kemudian menuju kearah Indri "Indri" Panggil Teguh, seraya berjalan, Indri yang mendengar orang memanggilnya, dia menoleh ke arah itu , dan dia melihat Teguh berjalan kearahnya. "Eh Guh, ada apa," tanya Indri kepada Teguh."Enggak, pulang bareng yok, s
Teguh, berada di kantornya dan sangat sibuk dengan pekerjaan, karena sering di tinggal ke kampus, dia harus segera menyelesaikan pekerjaanya, karena dia sudah janji pada teman-temanya untuk ngumpul di warung Bu Linda.Jam pun menunjukan waktunya pulang kantor, Teguh pun masih fokus dengan berkas-berkas yang ada didepanya, dia kali ini benar-benar fokus pada pekerjaanya, dia tidak memikirkan wanita lagi.Teguh terus fokus kerja, sampai makanpun dia pesan untuk dibawakan keruangnya, karena dia harus mengurus bisnis baru yang akan di lakukan oleh Wiratama Group, ya itu maskapi penerbangan, itu adalah terobosan bisnis barunya, jadi Teguh harus mencari detail setiap bisnis maskapai penerbangan.Kini kondisi kantor sudah sepi, tinggal Teguh dan Aldo dan, sekretaris Tania pun sudah pulang, Aldo menemaninya untuk mengerjakan berkas bisnis yang baru, dan permasalahan perizinan dan mencari maskapai.Ketika sedang serius mengamati pekerjaan, ponsel pun berdering ada notifikasi pesan masuk, Tegu
Tak terasa, mnereka mengobrol hingga larut malam, mereka memutuskan untuk kembali tempat masing-masing, Teguh kembali dengan Aldo , namun kali ini Aldo yang menyetir."Gimana, Dini, kamu suka ya Do he...he ....." tanya Teguh membuka Obrolan di dalam mobil dengan santai. "Apalah, baru aja sekali ketemu, " balas Aldo dengan santai. "Wah, berati kamu nunggu saat ketemu lagi ya, " lanjut Teguh dengan meledek Aldo, membuat Aldo jadi sedikit malu. "Tenang, aja akan aku bantu nantinya, ha ... ha ....." lanjut Teguh sambil Tertawa. Teguh, merasa lega bisa memenuhi keinginan teman - temanya, untuk ngumpul bareng lagi, setelah ini besok adalah hari libur Teguh belum memiliki rencana untuk esok.Mobil terus melaju dengan lenggang dan santai menyusuri jalanan Ibu kota."Guh, kamu sendiri gada kepikiran buat nikah? " sekarang gantain, Aldo yang menanyai Teguh. "Hem, aku jelas kepikiran, tapi nanti rencananya setelah selesai kuliah, " itu adalah jawaban Teguh, yang sudah jadi keinginanya."Dar
Tania pun, menurut dengan segera mebersihkan diri, dikamarmandi dalam, yang ditunjukan Teguh. Aldo juga telah kembali membawakan yang Teguh minta dan menaruhnya di kamar yang akan di pakai Tania."Guh, bajunya sudah aku turun dulu ya, mau istirahat" pamit Aldo kepada Teguh. "Oke baiklah, terimakasih yah, " balas Teguh kepada Aldo, kemudian Aldo keluar dari Penthouse Teguh dan menuju apartemenya yang ada di bawahnya.Aldo pergi, Teguh memutuskan memasak makanan, untuk makan malam. Ketika masakan matang, Tania juga sudah selesai mandi, dan Teguh melihat Tania, dengan wajah yang sudah fresh, tidak seperti tadi yang sangat ack acakan , dan sekarang Tania mengenakan pakaian santai tetapi tertutup yang di belikan oleh Aldo, ketika Teguh sedang menyiapkan di meja makan dia melihat Tania keluar.Tania, mengucapkan terimakasih kepada Teguh, tak lupa, Teguh memberitahu Tania, jika Aldo yang membelikan pakaian. Barulah Teguh, mengajak Tania makan. Taniapun menurut, dan duduk di kursi meja mak
Teguh terkejut, ketika melihat siapa yang memanggilnya, Teguh mulai menatap kearah Clara dari bawah ke atas, itu menampakan kaki yang menggunakan highil, kemudian melihat dress Clara, yang sangat pas dengan tubuhnya yang berwarna biru, Teguh terus melihat dan sampai akhirnya dia menyadari kalau yang memanggilnya adalah Clara.Teguh masih belum sadar kembali , hingga akhirnya Clara dan Brian berjalan kearah Teguh, sampai Clara didepan Teguh, tetapi masih saja Teguh masih diam, dia sebenarnya sduah berontak ingin sadar kembali tetapi dia tidak bisa menahan rasa keterkejutanya."Teguh, kamu kenapa." Ucap Clara pada Teguh, sehingga itu membuat tersadar, dan segera berdiri menyambut kedatangan Clara. "Eh ... maaf, aku kaget kamu sudah sembuh, " jawab Teguh, sebenarnya ada hal lain yang ingin Teguh sampaikan yaitu dia sangat Cantik. "He ... he.... gimana, seneng gak aku udah sembuh, " tanya Clara keambali kepada Teguh." Aku, senang banget , akhirnya kamu bisa berjalan lagi. " Balas Tegu
Teguh dan Clara pun tiba di rumah Clara dengan aman."Guh, terimakasih ya, untuk waktunya," ucap Clara sembari menatap kearah Teguh,"Iya sama-sama, aku langsung pulang ya" jawab teguh kepada Clara."kenapa tidak masuk dulu?" tanya Clara."Maaf enggak, ya ada urusan , salam buat Ayah," jawab Teguh dengan memohon."Hem ... ya sudah, kamu hati-hati ya," jawab Clara, kemudian mata mereka saling bertatapan jelas membuat jantung Clara berdetak sangat cepat seperti mau loncat mukanya semakin merona.Dia melihat Teguh. mulai mendekatkan wajahnya kepadanya, pandangan itu terus beradu dan perasaan Clara semakin tidak karuan , rasa takut senang khawatir jadi satu, Teguh semakin mendekatkan wajahnya sontak membuat Clara memjamkan matanya.Teguh, mengulurkan tanganya ke wajah Clara, dan mengusap bibir Clara "Sudah hilang, coklatnya," Ujar Teguh. Ucapan Teguh membuat Clara terkejut dia kira Teguh akan melakukan seperti adegan yang ada di film tadi ternyata cuma membersihkan sisa coklat yang mene
Teguh dan Aqilla, saling bertatapan cukup lama, dengan posisi Teguh masih diatas Aqilla.Bisa dikatakan, sebenarnya ini, adalah kesempatan yang sangat langka, dan spesial untuk Aqilla, tetapi Aqilla dengan sengaja menunggu respon dari Teguh.Disisi lain, Teguh, entah harus berbuat apa dia bingung, akhirnya Teguh tersadar dan kembali berdiri dengan santai.Melihat respon Teguh, yang tetap tenang, Aqilla sangat kecewa akan hal ini, dia merasa sangat sudah diatas awan, tetapi tanpa di duga, respon Teguh benar benar membuatnya tidak percaya, 'Apakah dia normal' gumam Aqilla di dalam hatinya.Teguh yang sudah tersadar, mengatakan akan pulang, sedangkan Aqilla masih di di dalama kebingunganya, yang mana dia juga merasa kecewa karena telah gagal.Mendengar Teguh akan pulang, Aqilla merasa bertambah kesal, karena rencananya gagal, dia sedang bertanya tanya apakah Teguh lelaki normal, atau aku tidak cukup menarik baginya itulah yang dipikirkan Aqilla."Ya, baiklah , hati-hati ya dijalan," bal
Keesokan paginya, Teguh pergi ke kampus dengan mengendarai mobilnya, kali ini Teguh membawa masuk mobilnya, kedalam kampus, seketika sampai memasuki gerbang kampus sontak itu menjadi perhatian banyak pasang mata yang melihatnya.Tetapi, Teguh tetap cuek, walaupun banyak pasang mata yang memandangi mobilnya dengan kagum, mereka yang melihat itu mulai berdiskusi siapa pemilik mobil BMW X6 tersebut. ‘Wah mobil siapa itu kira-kira’ mereka mulai ramai membicarakan mobil mahal tersebut.Setelah merasa, mobilnya sudah berada dalam posisi yang pas, untuk memalkirkan mobil, Teguh keluar dari mobil dengan kondisi yang sama sebelumnya mengenakan setelan yang sederhana.Mereka yang melihat Teguh yang keluar dari mobil BWM tersebut mereka terkejut. ‘Ah bagaimana mungkin itu Teguh, ’ mereka kembali mulai berdiskusi dengan apa yang mereka lihat kali hal yang lebih mengejutkan lagi.Teguh tetap acuh tak acuh berjalan masuk kedalam kelas , disana sudah ada teman temanya Ardi, Kenan dan Adam sudah be