Share

12. Simbiosis Mutualisme

Berlari lima kali putaran di taman komplek perumahan sudah cukup bagi Adnan. Dari jauh dia bisa melihat kakeknya yang tengah duduk di kursi taman sambil bermain dengan anak-anak komplek. Adnan tersenyum tipis melihat itu. Perasaannya menjadi tenang saat kakeknya sudah lebih sehat dan bisa tersenyum lepas. Udara pagi yang segar memang efektif untuk membuat pikiran menjadi tenang.

"Ayo, pulang, Kek," ajak Adnan setelah sampai di depan kakeknya.

Pria tua itu melirik jam tangannya sebentar dan mengangguk, "Ayo, kalau Fasya bangun pasti dia cariin kamu yang ilang."

Di belakang kakeknya, Adnan memutar matanya jengah. Jika pria di hadapannya itu bukan pria yang ia sayangi tentu Adnan akan berbicara dengan tajam. Sayangnya ia tidak bisa melakukannya. Bahkan Adnan merelakan kebahagiaannya demi menikah dengan gadis asing yang jauh dari kriterianya.

Perjalanan ke rumah tidak terlalu lama, hanya membutuhkan waktu tujuh menit dengan berjalan kaki. Sesekali Kakek Faris menyapa dan ters
Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status