Share

Bab 43 – Ajakan Juwita dan Tomo

“Kamu mau mandi juga, sayang?” tanya Mahanta sambil menaikturunkan alisnya menggoda Ziana.

“Aku bisa mandi sendiri. Jangan macam-macam, Maha,” tegur Ziana sembari memukul lengan pria itu.

“Kamu belum boleh turun dari brankar, Ziana. Dokter Kavya bilang kamu harus bedrest. Istirahat total.”

“Tapi aku baik-baik saja. Gimana caranya ke toilet kalau harus bedrest?”

“Aku gendong. Kamu nggak boleh jalan. Sekarang ya?”

Ziana terpaksa menahan malu dihadapan Tomo dan Juwita ketika Mahanta menggendongnya masuk ke kamar mandi. Hasrat ingin pipisnya sudah diujung tanduk dan tidak ada pilihan lain bagi Ziana. Saat Mahanta dan Ziana sibuk dengan urusan mereka di kamar mandi, Lintang menepati ucapannya untuk datang lagi. Kedua tangannya tampak membawa beberapa paper bag.

“Om, tante. Ini sarapannya. Dimana Maha dan Ziana?”

Belum sempat Tomo menjawabnya, terdengar jeritan tertahan Ziana dari dalam kamar mandi. Sontak Lintang menunjuk ke arah kamar mandi sambil melebarkan matanya menatap Tomo. Anggukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status