Share

Bab 15

"Bu Bidan!! Tolong anak saya, Bu!" Gunadi tergopoh-gopoh menggendong Bagas ke rumah Bidan Melati.

"Astaghfirullah! Pak Gunadi. Kenapa dengan anaknya, Pak. Cepat taro sini. Biar saya tangani." Bidan Melati bergerak cepat setelah mengetahui kondisi Bagas yang bersimbah darah.

Tuminah terus saja menangis. Ia tak menyangka kepulangan keluarga--anaknya malah berujung duka yang tak pernah dia duga sebelumnya.

Menunggu Bagas di tangani, Tuminah duduk di kursi tunggu yang tersedia di rumah Bidan melati.

"Bu Bidan, tolong Ibu saya. Beliau pingsan!" Tiba-tiba seorang wanita yang menggendong anaknya datang dengan tergopoh mencari Bidan Melati.

"Ada apa, Mbak Warni? kenapa dengan Bu Ani?" Tuminah yang mengenali wanita itu langsung penasaran dengan tetangga jauhnya.

"Ibu saya pingsan, Bu Tum. Beliau baru pulang dari seberang, dan mengetahui Tarno hilang. Jadi langsung syok dan pingsan." Wanita yang Tuminah panggil Warni itu menjelaskan kronologi yang menimpa Ibunya.

"Ya, Gusti... Memangnya Ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status