Share

Bab 16

"BEDEBAH.!!" Kini Rumana yang tersulut emosi, melihat ke tiga anaknya di jadikan sandera oleh siluman ular.

"Tenangkan dirimu, Rumana. Amarah hanya akan menghancurkan mu. Tahan emosi, berfikirlah dan lawan dia dengan otak, jika kau tak bisa melawannya menggunakan ototmu." Bisikan yang terdengar begitu jelas di telinga Rumana. Itu bisikan Kyai Hambali, yang terdengar asing bagi Rumana.

"Itu bukan Abah. Apakah ada orang lain yang sedang membantuku di alam manusia? Semoga saja benar. Suaranya begitu teduh dan menenangkan. Aku yakin, dia orang yang ber ilmu dan memiliki iman yang tinggi." Rumana mengira-ngira dalam hati.

"Hei! Aku dengar apa yang kau fikirkan. Siapa yang membantumu di dunia manusia, hem." Raja Cobra yang di panggil Raja Ashuma, oleh para bawahannya itu penasaran.

"Hh, Bukan urusanmu, PECUNDANG! Beraninya main sandera. Lepaskan anak-anak ku. Dan hadapi aku secara jantan." Rumana kembali memancing emosi Ashuma.

Di turunkannya ke tiga anak Rumana. Kini, Rumana bisa bertarung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status