Share

Babang 23

*Happy reading*

Tubuh Bianca berguling ke kanan, tangannya meraba-raba permukaan ranjang. Namun, hanya terasa dingin. Tidak ada kehangatan seperti yang diberikan tubuh Alvaro ketika tidur memeluknya.

Mata Bianca pun terbuka lebar. Terdiam sejenak, sebelum kemudian menghela napas panjang. Apa yang takutkan terjadi juga. Alvaro tidak ada di sisinya.

“Mungkin baru mandi,” ucap Bianca yang menendang selimut sebelum berdiri. Mencoba berpikir positif tentang keberadaan Alvaro.

Namun, setelah di cek ternyata Alvaro tidak ada di kamar mandi. Dilihat dari kondisi di dalam, Alvaro sudah lama menyelesaikan mandinya.

“Mungkin baru bikin sarapan.” Bianca Masih mencoba menghibur diri sendiri dengan tidak memikirkan kemungkinan terburuk.

Sayangnya, Lagi-lagi realita tidak seindah khayalan. Tidak ada sosok Alvaro di dapur, bahkan tidak ada sarapan yang terhidang di meja makan seperti yang sudah dia bayangkan sejak tadi.

Pandangan Bianca pun menyapu jam dinding. Hari masih pagi untuk berangkat k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status