Share

Mengejar Cinta Istri
Mengejar Cinta Istri
Author: Rahayu avilia

Chapter 01

Suasana pesta yang seharusnya meriah penuh dengan kebahagiaan, kini berubah menjadi sebuah drama kesedihan. Sang mempelai wanita tidak kunjung keluar dari kamarnya saat mengetahui jika suaminya yang lima menit lalu mengucapkan janji suci pernikahan (ijab qobul), kini telah pergi meninggalkannya sebelum bertatap muka.

Jangankan melihat seperti apa wajah sang mempelai wanita, mempelai laki-laki meninggalkan tempat acara tepat setelah selesai mengucapkan ijab qobul. Atau lebih tepatnya sebelum mempelai wanita keluar dari kamar.

Semua yang hadir terkejut melihat kenyataan itu, terlihat kepanikan diantara para tamu. Mereka bertanya tanya ada apa sebenarnya? kenapa sampai mempelai laki-laki meninggalkan tempat acara tepat setelah melakukan ijab qobul? apakah ada yang salah dengan pernikahan itu? begitulah pertanyaan para tamu yang tak kunjung mendapat jawaban.

Sebagai tuan rumah, pak Hermanto meminta para tamu untuk pulang ke rumah masing-masing. Dikarenakan acara tidak dapat dilanjutkan lagi.

"Ayah jahat, tega sekali memanfaatkan kepolosan kak Ayla untuk kepentingan ayah sendiri, ayah benar-benar egois. Aku malu punya ayah sepertimu," ucap Ferdy, anak bungsu dari bapak Hermanto yang terlihat begitu emosi melihat kenyataan pahit yang dialami kakaknya.

Setelah mengucapkan itu, Ferdy beranjak meninggalkan sang ayah yang hanya bisa diam terpaku di tempatnya. Bagaikan mendapat tamparan keras diwajahnya. Kini pak Hermanto terduduk lemas disebuah kursi, dengan tatapan lesu dan juga malu.

"Ternyata aku salah mengambil keputusan, ternyata aku sudah salah telah mengorbankan kebahagiaan anakku sendiri. Maafkan ayah Ayla, maafkan ayah," ucap pak Hermanto dengan penuh penyesalan serta putus asa.

Ya benar, pernikahan ini adalah atas kemauan pak Hermanto. Disaat mendapatkan tawaran dengan iming-iming uang 500 juta. Dia menyetujui pernikahan anaknya dengan pengusaha terkenal dari kota melalui orang kepercayaan dari pengusaha tersebut.

Walaupun pak Hermanto tidak mengenal siapa pengusaha tersebut, atau bahkan ia tidak tahu namanya sekalipun. Namun yang pak Hermanto tahu kini hutang judinya terlunasi dengan cara anaknya menikah dengan pengusaha muda dari Jakarta itu.

Apalagi pak Hermanto tahu pengusaha itu masih muda dan juga belum menikah. Sehingga pak Hermanto tidak perlu khawatir jika anaknya akan dijadikan simpanan atau pun istri kedua.

Namun semuanya kini berubah menjadi sebuah penyesalan, masa depan anaknya terancam. Suaminya meninggalkan anaknya tepat di hari pernikahannya. Bukan hanya itu, sang pengusaha muda itu juga belum pernah bertemu dengan anaknya walaupun cuma sekali.

Nasi sudah menjadi bubur, penyesalan juga tidak akan berguna. Lantas bagaimana dengan nasib sang mempelai wanita saat ini?

Di sebuah kamar yang tertutup rapat, mempelai wanita yang masih menggunakan baju pernikahan. Terlihat terpukul atas kejadian ini. Ia sangat malu dan juga kecewa.

"Ay, sabar ya, anggap semua ini adalah cobaan hidup yang harus kamu lalui," ucap Devi yang berusaha menenangkannya. "Aku akan membantumu mengurus perceraianmu dengan lelaki brengsek itu, Ay. Jangan bersedih."

Ayla masih diam tanpa kata, berbagai perasaan berkecamuk didalam dadanya. Marah, sedih, malu, bahkan merasa dipermainkan. Perasaan yang tak mampu ia gambarkan lagi dengan kata-kata.

'Seburuk itukah aku? Sehingga suamiku meninggalkan aku dihari pernikahanku sendiri. Walaupun ini adalah perjodohan yang diatur oleh ayah karena uang, tapi setidaknya bagiku pernikahan ini adalah sakral serta sah dimata hukum dan agama.' batin Ayla bergejolak.

"Laki-laki brengsek itu harus mendapatkan balasannya Ay, harus! Dia telah mempermalukan kamu dan juga keluargamu, ini tidak bisa di biarkan." ucap Vanny salah satu sahabat Ayla yang menemaninya di kamar dengan penuh amarah.

"Kita tidak tahu kemana mencari laki-laki itu Van, bagaimana kita akan membalas dia?" ucap Devi.

Degg!!

Ayla semakin sedih mendengar ucapan Devi. Bagaikan hujaman sebuah anak panah tepat kearah jantungnya.

Ya ... Memang benar Ayla tidak tahu siapa suaminya, darimana asal-usulnya, bahkan dimana dia tinggal. Yang Ayla tahu, dia menikahi laki-laki dari Jakarta, seorang pengusaha muda yang rela melunasi semua hutang ayahnya.

Ayla meremas dress yang dikenakannya sebagai pelampiasan rasa sakit yang dirasakannya.

"Sabar Ayla, aku pasti akan membantumu menemukan laki-laki brengsek itu, dan mengurus perceraian kalian nanti," ucap Devi.

Seakan merasa tidak sanggup menahan semuanya, kini air mata Ayla semakin deras membasahi pipinya. rasanya begitu sakit dan sesak didadanya.

Kata-kata Devi tidak mampu menghentikan tangisnya, Ayla pramudita tetap saja menangis pilu sambil tertunduk dengan masih menggunakan baju pengantin berwarna putih tulang ditubuhnya.

Devi tahu sahabatnya ini pasti sangat terpukul dengan semua yang telah terjadi. Pernikahan yang dari awal tidak diinginkannya. Kini menjadi sebuah boomerang. Ditinggalkan setelah resmi menyandang status sebagai istri, sungguh membuat Ayla benar-benar sedih.

Devi meraih tubuh Ayla dan mengelus punggungnya untuk membuatnya tenang. Walaupun semua tamu sudah bubar dan pulang, tapi rasa malu yang dirasakan Ayla tidak sebanding dengan rasa sakit hatinya kepada sang ayah dan juga kepada seorang laki-laki yang kini menyandang status sebagai suaminya.

"Dev, bawa aku pergi dari sini, aku tidak ingin tinggal disini lagi, Dev," ucap Ayla yang berada dipelukan Devi sahabatnya. "Bawa aku pergi dari desa ini, aku mohon Dev."

Devi sedikit terkejut mendengarnya. Memang benar Devi ingin mengajak Ayla untuk ke Surabaya. Tapi bukan dalam keadaan seperti ini. Devi melihat kearah Vanny yang juga melihat kearahnya.

Vanny akhirnya mendekat kearah Ayla, mereka bertiga saling berpelukan seakan memberikan kekuatan pada Ayla yang saat ini sedang rapuh.

Tok tok tok!!

Mendengar ketukan pintu, Devi dan Vanny saling pandang. Lalu kemudian Vanny berjalan mendekati pintu dan membukakannya.

"Ferdy? Ada apa?" tanya Vanny.

"Bagaimana keadaan kak Ay? Aku ingin bicara dengan kak Ay sebentar," ucap Ferdy.

"Masuklah," ucap Vanny.

Ferdy pun masuk kedalam kamar. Ferdy sangat prihatin melihat kondisi kakaknya yang terlihat sangat sedih.

"Kak," ucap Ferdy.

Tanpa basa-basi Ayla langsung memeluk adik semata wayangnya itu. Tangisannya kembali pecah didalam pelukan sang adik. "Kakak tidak ingin tinggal disini lagi dek, kakak terlalu malu dengan semua orang yang ada disini." ucap Ayla dengan tangisnya.

Ferdy memeluk sang kakak dengan penuh cinta. "Iya kak iya, kita akan pindah dari sini. Biarkan ayah merenungi kesalahannya seorang diri." ucap Ferdy berusaha menenangkan sang kakak.

Suasana sedih bercampur haru menyelimuti kamar itu. Hingga akhirnya tanpa berpikir panjang lagi, Ayla memutuskan untuk meninggalkan tempat kelahirannya malam itu juga.

Dengan dibantu Devi dan juga Vanny. Ferdy memutuskan untuk ikut dengan kakaknya. Baginya melindungi kakaknya lebih penting dari segalanya. Walaupun baru lulus SMK, Ferdy terlihat dewasa.

Pak Hermanto tidak mampu berkata apa-apa lagi. Bahkan pak Hermanto juga tidak mampu mencegah kepergian kedua anaknya. Walaupun kata maaf dan penyesalan sudah terucap dari bibirnya.

Tapi itu tidak mampu merubah keputusan Ayla dan Ferdy untuk pergi dari desa terpencil itu. Meninggalkan desa kelahirannya dengan cara seperti ini. Sungguh tidak pernah terlintas dipikiran Ayla dan juga Ferdy.

"Maafkan ayah yang tidak bisa membuat kalian bahagia anak-anakku," gumam Pak Hermanto menatap kepergian kedua anaknya.

Tersirat begitu besar penyesalan dari wajah Bapak Hermanto melihat kepergian kedua anaknya meninggalkan tanah kelahirannya, sungguh sebagai ayah, Bapak Hermanto merasa jika dirinya adalah orangtua yang paling kejam didunia ini. Namun apa yang harus ia lakukan sekarang? Semua telah terjadi begitu saja tanpa dapat ia cegah lagi.

Bersambung..

Comments (6)
goodnovel comment avatar
Audrey Gibson
padan muka
goodnovel comment avatar
Aleeaaz
Dah pak, skrg jangan bikin ulah lagi dgn berjudi... Tobat pak
goodnovel comment avatar
Darussalam Rentcar
smoga jadi pelajaran buat kita,atau untuk seorang Ayah....ehmmmm
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status