แชร์

Chapter 02

ผู้เขียน: Rahayu avilia
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2020-12-28 11:46:22

Enam bulan sudah berlalu sejak kejadian pahit yang di alaminya, kini Ayla dan juga Ferdy tinggal di Surabaya. Ferdy melanjutkan kuliah sambil bekerja di sebuah percetakan kecil milik salah satu teman kampusnya. Sedangkan Ayla bekerja di sebuah restoran mewah di kota tersebut.

Restoran mewah yang Ayla sendiri tidak tahu siapa pemiliknya. Karena menurut cerita dari Devi, sang pemilik restoran jarang berkunjung ke Surabaya. Sehingga restoran tersebut di percayakan pada Abram (kakak laki-laki Devi).

Dan Ayla bersyukur dengan bekerja sebagai pelayan di restoran itu, sejenak Ayla bisa melupakan kepahitan yang menimpanya beberapa bulan lalu.

Sedikit demi sedikit senyuman Ayla kembali seperti sedia kala. Masalah yang menimpanya enam bulan lalu  perlahan mampu terlupakan dengan kesibukan yang di lakukannya.

"Ay, sudah mau pulang?" tanya seseorang dari arah belakangnya.

"Eh kak Abram," ucap Ayla terkejut saat menoleh ke belakang mendapati ada Abram di sana. "Iya nih kak, udah habis shift aku, makanya mau langsung pulang," ucap Ayla yang kini memang sudah bersiap untuk pulang.

Abram berjalan mendekati Ayla, dengan salah satu tangannya di masukkan ke dalam saku celana. Wajah Abram yang tampan semakin terlihat tampan di mata Ayla, apalagi dengan senyuman di sudut bibir Abram. Membuat jantung Ayla berdebar-debar tidak karuan.

"Bagaimana kalau aku antar kamu pulang? Hitung-hitung biar tahu dimana tempat kosan kamu," ucap Abram dengan sedikit bersemangat.

"Hah, kakak mau nganterin aku? Apa gak merepotkan kak Abram?" Tanya Ayla sedikit ragu, karena tidak pernah di antarkan pulang oleh siapapun selama ini. Apalagi status Abram adalah bosnya.

"Enggak kok, yuk Ay," ajak Abram sambil menarik pergelangan tangan Ayla, sehingga membuat Ayla terkejut dengan ulah Abram tersebut. Sehingga membuat Ayla semakin gugup di buatnya.

Tapi Ayla pasrah dengan ulah Abram. Dia hanya mengikuti kemauan Abram. Dengan tertunduk Ayla tersipu malu. Kalau di tanya apakah Ayla bahagia? Tentu saja jawabannya iya. 

Karena sudah dari dulu Ayla menyukai Abram. Semenjak Ayla masih duduk di bangku SMA. Abram adalah salah satu seniornya. Tapi semenjak Ayla mendengar perkataan Abram pada temannya kalau hanya menganggap Ayla sebagai adiknya. Maka sejak saat itu Ayla mengubur perasaannya dalam-dalam.

"Jadi di sini tempat kos kamu?" Tanya Abram setelah sampai di tempat kos Ayla. 

"Iya kak," jawab Ayla. "Kakak mau mampir dulu?" 

"Gak usah, lain kali aku pasti akan mampir Ay," jawab Abram, kemudian Abram bersiap untuk membuka pintu mobil.

"Kalau gitu makasih ya kak, dan maaf sudah merepotkan kakak untuk ini," jawab Ayla.

"Hm, lain kali traktir aku makanan enak sebagai ucapan terima kasihmu padaku, Ay," ucap Abram sambil mengerlingkan sebelah matanya.

"Hah, i-iya kak, kalau udah gajian aku akan traktir kakak," jawab Ayla gugup.

Tidak lama Abram pun pergi meninggalkan Ayla yang masih bingung dengan sikap Abram. Tidak ingin banyak berpikir, Ayla pun masuk ke dalam rumah.

Ferdy yang sedang asyik melihat televisi, pandangannya teralihkan ke arah Ayla yang sibuk menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. 

Ferdy tampak sedikit ragu untuk mengatakan sesuatu pada sang kakak yang masih sibuk dengan kegiatannya. "Kak," panggil Ferdy.

"Hem, ada apa, dek?" Jawab Ayla sekaligus menanyakan maksud Ferdy memanggilnya.

"Kak begini, aku sudah mendapatkan tempat magang yang sesuai dengan yang kuinginkan, dan ini tawaran langsung dari kampus kak," jawab Ferdy hati-hati. Takut jika kakaknya akan marah kepadanya.

Ayla sejenak menghentikan aktifitasnya, Ayla melihat ke arah Ferdy dengan tatapan ingin tahu. "Terus?" Tanya Ayla seakan mengisyaratkan supaya Ferdy menceritakannya lebih lanjut.

"Perusahaan ini di Jakarta kak, kakak tahu gak perusahaan N.H group?" 

"Hem, sepertinya pernah dengar sih dek," ucap Ayla berusaha mengingat. "Kenapa dengan perusahaan itu?" Tanya Ayla sambil meneruskan kegiatannya menyusun makanan di meja makan.

"Itu perusahaan terbesar se Asia kak, seleksi masuk ke sana sangat ketat, dari ribuan yang melamar kerja di sana, hanya puluhan yang di terima," ucap Ferdy dengan semangat menjelaskan, sambil berjalan mendekat ke arah sang kakak.

"Itu kesempatan bagus dong dek, berarti kamu salah satu orang yang sangat beruntung mendapatkan tawaran magang di perusahaan sebesar itu," ucap Ayla. "Ayuk sini cepat makan, nanti keburu dingin gak enak lagi." 

Dengan segera Ferdy beranjak mendekati meja makan untuk makan malam bersama. Setelah duduk Ferdy mengambil nasi dan juga lauknya. "Tapi tempat magangnya di tempatkan di Jakarta kak, gimana dengan kakak di sini?" 

Sejenak Ayla terdiam, sedang menimbang-nimbang keputusan yang tepat untuk mereka berdua. "Kakak akan baik-baik saja dek, ini kesempatan langka, alangkah baiknya jika kamu menerima tawaran itu, kakak akan selalu mendukungmu,"

"Kakak ikut ke Jakarta saja kak, aku tidak ingin jauh dari kakak," 

Ayla sangat memaklumi jika Ferdy tidak ingin berpisah dengannya. Selama ini mereka selalu melindungi satu sama lain. "Magang di Jakarta berapa lama sih? Kan setelah magang kembali ke Surabaya juga," ucap Ayla.

"Mungkin 3 bulan kak, atau lebih, belum tahu pastinya," ucap Ferdy.

"Kita bahas nanti lagi, sekarang sebaiknya kita makan dulu dek," ucap Ayla.

Akhirnya mereka berdua makan dalam diam. Sebenarnya pikiran Ayla tertuju bagaimana dengan tempat magang Ferdy di Jakarta nanti. Biaya tinggal di ibu kota pasti mahal, belum lagi biaya yang lain-lain. Dapat uang dari mana nanti untuk itu semua? 

Di sela makannya Ayla menghela nafas kasar, seolah ingin mengurangi beban berat yang di tanggungnya. Sejenak Ayla terpikir untuk mengambil sedikit uang tabungannya di ATM. 

Selama ini walaupun punya ATM, Ayla jarang sekali memakainya. Di tambah selama 6 bulan terakhir tidak ada keperluan mendesak yang mengharuskannya mengambil tabungannya di ATM.

Setelah selesai makan, Ferdy membantu Ayla mengemasi bekas makan mereka. Sedangkan Ayla mencuci bekas masak dan juga bekas makan mereka berdua.

"Dek," 

"Iya kak,"

Ayla berbalik menghadap ke arah sang adik yang bersiap untuk meninggalkan dapur. "Berapa banyak biaya yang kamu butuhkan selama nanti tinggal di Jakarta?" Tanya Ayla.

Mendengar pertanyaan sang kakak, Ferdy sejenak terdiam. "Soal biaya disana, nanti aku akan nyari kerja, kakak tidak usah khawatir," jawab Ferdy.

Ayla menghembuskan nafasnya, seolah tidak suka dengan jawaban Ferdy. "Kapan kamu berangkat ke Jakarta?" tanya Ayla sambil berjalan mendekat ke arah Ferdy.

"Mungkin tiga hari lagi kak, surat dari kampus juga udah keluar," jawab Ferdy. 

"Hm, baiklah, kalau gitu kakak istirahat dulu di kamar," ucap Ayla. Kemudian berjalan mendahului Ferdy. 

Ferdy hanya mengangguk kemudian dia menuju ke ruang tamu untuk menonton acara televisi. 

Di kamarnya Ayla sedang berpikir darimana dia bisa mendapatkan uang untuk biaya hidup Ferdy selama tinggal di Jakarta. "Besok akan aku cek dulu, masih berapa saldo di ATM, udah lama juga tidak pernah narik," gumam Ayla.

Karena memang selama beberapa bulan terakhir Ayla tidak pernah menarik uang di ATM miliknya. Segala kebutuhannya terpenuhi dari gajinya bekerja di restoran. 

Malam semakin larut, Ayla pun kini telah berdamai dengan mimpi indahnya. Sedangkan Ferdy masih asyik melihat acara televisi kesukaannya.

Bersambung..

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
ความคิดเห็น (3)
goodnovel comment avatar
Bit Cool
judulnya jadul
goodnovel comment avatar
Darussalam Rentcar
sungguh kaka adik ini luar biasa
goodnovel comment avatar
Dadang Sandi
kan ferdy baru lulus smk, trus baru mulai kuliah kok udah langsung magang aja??
ดูความคิดเห็นทั้งหมด

บทล่าสุด

  • Mengejar Cinta Istri   The End

    Setelah Wibbi menjelaskan semua yang terjadi, dan kenapa toko perhiasan milik Maria kini menjadi atas nama Ayla. Membuat Ayla mengerti, bagaimana penderitaan suaminya selama ini. Surya dan istrinya selalu berusaha mengambil semua yang menjadi hak milik Wibbi, dan sudah selayaknya Wibbi mengambil kembali apa yang telah di rampas oleh keluarga Surya selama ini. Termasuk toko perhiasan yang ada di Surabaya. Ayla tidak tahu apakah pantas jika mengatakan bahwa apa yang di lakukan oleh suaminya selama ini akibat dari perbuatan Surya dan keluarganya? Karena Surya dan keluarganya membuat sosok Wibbi menjadi seperti saat ini. Ia tidak akan mengampuni siapapun yang telah membuat sumber kebahagiaannya di usik. Kematian kedua orangtua Wibbi sebagai bukti, bahwa uang dapat merubah seseorang menjadi gelap mata dan menghalalkan segala cara. Termasuk menghilangkan nyawa sekalipun, dan itulah yang Surya lakukan. Kini Wibbi dan Ayla bisa hidup lebih tenang tanpa ad

  • Mengejar Cinta Istri   Ekstra part 03

    Setelah pesta ulang tahun pernikahan pertama yang di adakan di Surabaya. Wibbi dan Ayla berencana untuk tinggal beberapa hari lagi di kota pahlawan tersebut. Wibbi memilih tinggal di sebuah hotel berbintang yang ada di kota itu, anggap saja ini liburan sekaligus bulan madu untuk mereka. Walau sebenarnya Wibbi telah merencanakan untuk mengajak Ayla berbulan madu ke Paris dalam waktu dekat. Ayla perlahan membuka matanya saat tercium aroma harum khas makanan kota Surabaya, yaitu lontong balap. "Ayo bangun sayang, sarapan dulu. Setelah ini aku ingin mengajakmu ke suatu tempat." Wibbi duduk di sisi ranjang di samping Ayla. Tangannya terulur untuk menyingkirkan anak rambut di wajah dan pipi Ayla. "Kemana mas?" tanya Ayla dengan suara parau karena bangun tidur. "Nanti kamu akan tahu." ucap Wibbi lalu kemudian mengecup kening Ayla. "Hem, baiklah. Aku akan mandi dulu sebelum sarapan." jawab Ayla. Ayla pun membuka selimut yang menutupi

  • Mengejar Cinta Istri   Ekstra part 02

    Sebuah restoran yang ada di kota Surabaya mendadak hari ini terlihat sangat ramai, tidak seperti biasanya. Bahkan dari pagi hari hingga sore menjelang malam tidak ada hentinya tamu datang silih berganti. Beberapa wartawan dari media cetak maupun elektronik juga terlihat di sekitar lokasi. Ada apakah dengan restoran tersebut? Ternyata hari ini adalah hari ulang tahun pernikahan pebisnis terkenal di seluruh pelosok negeri, bukan hanya di dalam Indonesia saja namanya menjadi bahan perbincangan. Pebisnis muda itu juga menjadi salah satu orang yang sangat berpengaruh di seluruh Asia. Siapa lagi kalau bukan Wibbi Nugraha. Tidak heran selama acara berlangsung begitu banyak tamu penting dari kalangan pejabat, artis, bahkan pengusaha yang datang silih berganti untuk memenuhi undangan dan memberikan selamat. Dan kesempatan itu tidak di sia-siakan oleh para wartawan untuk memburu berita terbaru. Awalnya Ayla tidak menyangka jika pesta ulang tahun pernikahan

  • Mengejar Cinta Istri   Ekstra part

    "Come on, Baby. Jangan marah-marah lagi. Aku melakukannya untukmu, sayang. Aku bisa menjelaskan semuanya." ucap Wibbi yang mengekori langkah kaki Ayla yang berjalan menuju ke kamar yang ada di rumah lamanya."Berapa banyak lagi kebohongan yang mas lakukan? Aku yakin ini bukan satu-satunya yang tidak aku ketahui." ucap Ayla dengan wajah kesalnya."Percayalah, aku tidak ada niat untuk membohongimu, sayang. Kamu tahu betul bagaimana kondisi kita dulu, mana mungkin aku dengan terang-terangan mengatakannya." ucap Wibbi berusaha membujuk Ayla yang masih di kuasai emosi.Ayla berhenti sebentar dan berbalik badan melihat Wibbi yang masih terus mengikutinya. "Alasan. Semua pasti sudah mas rencanakan, iya kan?" ucap Ayla dengan tatapan mata tajamnya."Percayalah, aku melakukannya karena tidak mau ada orang lain yang bisa memberimu lebih dari apa yang bisa aku lakukan untukmu, sayang." ucap Wibbi yang berusaha mendekati Ayla. Meyakinkan istri

  • Mengejar Cinta Istri   Bab 66

    Setelah selesai dengan urusannya, kini Abram memilih untuk keluar dari ruangan Wibbi. Apalagi jumpa pers telah usai, sehingga tidak ada lagi yang harus ia lakukan di tempat itu. Perasaan lega karena kini semua masalah telah teratasi membuat Abram memilih menuju ke kantornya. "Maaf, maaf Pak." ucap seorang gadis muda yang tidak sengaja menabrak Abram karena sedang terburu-buru. "Tidak apa-apa, lain kali hati-hati." ucap Abram ramah dan membantu gadis itu mengumpulkan beberapa berkas yang jatuh berserakan. "Ini." ucap Abram memberikan berkas yang sudah terkumpul di tangannya kepada gadis itu. Namun gadis itu menatap Abram tak berkedip. "Gantengnya, mirip oppa-oppa Korea." gumam gadis itu tanpa sadar. Ia mengagumi ketampanan Abram. Mendengar itu Abram mengerutkan keningnya, ia menoleh ke kiri dan kanannya untuk melihat siapa yang sedang di maksud gadis di depannya itu. "Hey, kenapa malah melamun? Ini berkas kamu." ucap Abr

  • Mengejar Cinta Istri   Bab 65

    Di sebuah ruangan CEO yang ada di Surya Jaya Properti terlihat dua lelaki sedang duduk saling berhadapan. Suasana canggung diantara mereka sangat jelas terlihat. Mereka berdua sama-sama tidak tahu harus mulai dari mana pembicaraan yang cocok untuk keduanya. Suasana ruangan sangat hening seperti tak berpenghuni, hanya detak jam di dinding seolah menandakan jika masih ada tanda-tanda kehidupan dalam ruangan itu. Kedua lelaki itu seperti larut dalam pikirannya masing-masing, setelah kejadian di ruang rapat tadi membuat Surya tidak dapat berkutik. Kini baik Wibbi dan juga Abram berada di dalam ruang CEO setelah rapat menegangkan itu selesai. Sedangkan Ferdy memilih untuk melihat-lihat area kantor Surya Jaya Properti. Sekaligus ia ingin memberikan waktu untuk Wibbi dan Abram saling bicara. "Aku tidak tahu bagaimana cara menyampaikan terimakasih padamu. Tapi aku sangat senang kamu bisa membantuku untuk menyelesaikan semuanya." ucap Wibbi memecah keheningan.

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status