Share

Bab 17 Pengakuan, tapi...

"Kamu ngapain?" tanya Fabian dengan nada dingin.

"M-Mas, k-kok Mas ada di sini?" cicit Alisya, berusaha keras untuk berpura-pura tidak tahu bahwa Fabian ada di hotel ini.

Fabian menghela nafas. "Saya tanya sekali lagi, kamu ngapain ngikutin saya?"

Alisya gelagapan. "Itu..."

"Alisya, saya tahu kamu berbohong," desis Fabian, lalu menoleh pada Dinar yang rupanya juga berada di sana. "Din, tolong sampaikan permintaan maafku ke Seto. Aku mendadak ada urusan, jadi gak bisa dateng ke pesta pertunangannya. Bilang aja kalo hadiahnya akan aku kirim ke kantornya lusa."

"Iya, Mas," gumam Dinar, agak bingung juga harus bereaksi bagaimana.

"Dan Alisya, kita pulang," titah Fabian dengan ekspresi yang kentara sekali tidak ingin dibantah.

"Iya...," lirih Alisya, melirik pada Dian yang langsung memberi isyarat berupa anggukan. Kemudian Alisya mengikuti langkah kaki Fabian keluar dari hotel. Ia hanya menunduk gelisah sambil memikirkan alasan yang pas agar Fabian tidak lebih marah. Ini pertama kalinya ia
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status