Share

Bab 14B Pulang

Bab 14B Pulang

"Apa dia sangat berarti bagimu?"

"Mungkin."

"Lalu?" Syam mencoba mengulik masalah pribadi gadis yang penuh semangat seperti Ning.

"Saya telah membuatnya terluka. Ah, sudah lupakan saja, Syam. Kita tidak perlu membahasnya."

"Apa dia laki-lali?"

"Hmm. Udah jangan tanya lagi. Ayo, saya mau pulang kampung untuk membicarakan masalah produksi keripik dengan bapak ibu. Nanti keburu Mas Eko nungguin."

"Ya udah ayo aku temani."

"Makasih.

Keduanya melangkah menyusuri koridor kampus menuju gedung rektorat.

"Jangan lupa mendaftar kuliah. Nanti fokus jualan malah tujuan utamanya lalai," cibir Syam yang disambut gelak tawa oleh Ning.

"Kenapa disaat begini kamu justru menghiburku, Syam. Aku semakin takut dengan Zen. Aku harus menjaga jarak dari keluarganya terutama kamu," ucap Ning dalam hati.

"Iya-iya. Bawel. Saya pulang sekalian menebus ijazah juga tahu, nggak?"

"Apa?! Jadi selama ini kamu nggak ada ijazah?"

"Nggak, Syam. Saya belum ada uang untuk mengambilnya."

"Miri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status