Share

Chapter 37

Sarah duduk di depan cermin besar dan memperhatikan penampilannya lekat, ini memang bukan pernikahan pertamanya namun entah mengapa Sarah merasa gugup sekali melebihi saat menikah dengan Mario dulu. Sarah mengambil secarik foto usang yang selama ini selalu ia bawa kemanapun, hanya ini satu-satunya kenangan yang bisa mengobati rasa rindu Sarah kepada mereka. Lewat batin, Sarah memohon restu kepada kedua orangtuanya dan memanjatkan harapan kalau Barra adalah pelabuhan terakhirnya hingga menutup usia nanti.

"Anda sudah sangat cantik nyonya, tidak perlu cemas seperti itu." ucap si penata rias saat melihat Sarah yang nampak gelisah, Sarah hanya bisa tersenyum menanggapi ucapan penata rias tersebut.

Penata rias itu keluar dari kamar Sarah setelah tugasnya selesai, namun beberapa saat kemudian seorang wanita paruh baya masuk ke kamarnya dan menatapnya dengan penuh kebencian.

"Ibu Arista?"

"Kamu benar-benar wanita yang tidak tau diri Sarah!" Arista melayangkan tangannya hendak menampar Sar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status