Share

Bab 5

Penulis: Tante Sinta
Cindy kembali ke rumah kontrakan untuk mengemas koper.

"Cindy, kamu sudah pulang? Kupikir kalau kamu belum pulang hari ini, aku akan mencarimu di rumah sakit satu per satu besok untuk menemukanmu."

"Hmm, sudah nggak apa-apa."

Teman sekamar Cindy, Sisca Georgina, juga merupakan teman sekamarnya saat kuliah. Keduanya telah hidup bersama selama enam atau tujuh tahun, hubungan mereka sangat dekat.

Setelah dirawat di rumah sakit selama berhari-hari, dialah satu-satunya yang peduli padanya. Namun, Cindy tidak mengatakan yang sebenarnya kepadanya. Cindy hanya mengatakan bahwa dia sakit dan tidak mengizinkan Sisca menjenguknya.

Sisca berganti sandal, lalu berjalan menuju pintu kamar Cindy. Dia melihat Cindy berjongkok di lantai sambil melipat pakaian.

"Apakah kamu akan melakukan perjalanan bisnis lagi? Kamu baru saja jatuh sakit, sudah melakukan perjalanan bisnis lagi. Apa tubuhmu tahan? Kenapa Yogi begitu bajingan? Dia hanya ingin menyiksamu!"

Sisca mengetahui hubungan Cindy dengan Yogi, dia tidak pernah menyukai Yogi.

Cindy tidak tahu berapa lama dia akan pergi, jadi dia mengatakan yang sebenarnya, "Aku ditugaskan ke Kota Frego untuk mengerjakan sebuah proyek, Sisca. Aku akan perpanjang sewa kontrakan 3 bulan. Kalau aku masih belum kembali setelah tiga bulan dan kamu perlu mencari seseorang untuk berbagi sewa, katakan saja padaku. Aku akan pulang mengambil sisa-sisa barangku."

Sisca tertegun dan bertanya, "Kenapa mendadak sekali?"

Cindy menjawab, "Perubahan posisi adalah hal biasa."

Wajar kalau itu terjadi pada orang lain, tapi berdasarkan hubungan antara Cindy dan Yogi, bagaimana mungkin dimutasikan? Sisca bukan orang bodoh, dia bertanya, "Apakah kamu bertengkar dengan Yogi?"

Cindy tak mau bercerita, jadi dia berdiri untuk mengambil barang. Secarik kertas tanpa sengaja jatuh dari sakunya. Saat dia hendak mengambilnya, Sisca mengambilnya terlebih dahulu. Dia membuka dan membacanya.

Laporan pemeriksaan operasi aborsi.

Sisca menatap Cindy dengan linglung, lalu melihat tanggalnya, itu adalah hari Cindy tidak pulang!

Sisca langsung berasumsi, "Kamu dirawat di rumah sakit karena aborsi? Itu pasti anak Yogi. Dia memintamu untuk menggugurkan anak itu? Dia juga ingin mengusirmu? Sialan, kenapa dia memperlakukanmu seperti ini? Dasar bajingan! Aku akan meminta penjelasannya sekarang!"

Nama Sisca terdengar seperti gadis lembut, tapi sebenarnya dia sangat galak. Dia benar-benar berani berdebat dengan Yogi.

Cindy segera menariknya dan menegur, "Sisca! Dia nggak tahu! Aku mengalami kecelakaan dan keguguran tanpa sengaja."

Sisca mengerutkan keningnya. "Kamu nggak bilang?"

Cindy cemberut. "Nggak perlu bilang."

"Kamu .... Apa yang kamu pikirkan?"

Cindy mengambil kembali laporan pemeriksaan itu, lalu merobek dan membuangnya ke keranjang sampah, "Aku nggak memikirkan apa-apa, aku hanya merasa nggak perlu beri tahu dia."

Sisca tidak dapat memahami pikiran dia dan merasa marah untuk dia.

Cindy pergi ke kamar mandi untuk mengambil sesuatu. Sisca menggertakkan gigi, lalu memungut potongan kertas dari keranjang sampah. Dia akan menyimpannya mungkin saja dia akan membutuhkannya!

Malam itu, Cindy terbang ke Kota Frego.

Dalam satu bulan ke depan, kecuali untuk melaporkan kemajuan proyek ke kantor pusat, dia tidak menghubungi Yogi.

Kedua sekretaris di Kantor Sekretaris memiliki hubungan yang baik dengannya, sesekali mereka akan bercerita tentang situasi di kantor pusat saat mengobrol santai.

Misalnya Pak Yogi yang sangat memperhatikan Yona. Selain mengajarinya cara bekerja, beliau juga menjaga kebutuhan hariannya dengan baik. Suatu ketika saat hujan deras dan Yona bekerja lembur, padahal Pak Yogi sudah pergi, malah kembali lagi untuk mengantarnya pulang. Ada rumor bahwa Yona adalah kekasih Pak Yogi.

Ketika rumor ini terdengar oleh Pak Yogi, orang yang pertama kali menyebarkan rumor tersebut dipecat.

Oleh karena itu, ada rumor lain yang beredar di kantor pusat yaitu Pak Yogi memanjakan Yona, semua orang mengetahuinya.

Cindy tiba-tiba teringat saat pertama kali bekerja dengan Yogi, dia mengajarinya cara bekerja selangkah demi selangkah. Saat itu, ada rumor serupa di perusahaan. Bagaimana sikap Yogi saat itu?

Dia hanya bertanya balik dengan acuh tak acuh, "Memang bukan?"

Selama bertahun-tahun, Cindy mengandalkan kemampuan kerjanya untuk memantapkan posisinya di Grup Mega, sehingga gosip pun hilang. Dia mengira Yogi kejam dan tidak mencintai siapa pun, ternyata Yogi juga bisa melindungi orang lain.

Hanya saja orang itu bukanlah Cindy.

Cindy menyentuh perutnya. Sudah lebih dari sebulan, tapi tak seorang pun kecuali dirinya yang tahu dia kehilangan apa.

Dua bulan kemudian, proyek Kota Frego selesai. Diam-diam dua rekannya mengungkapkan kepadanya bahwa Pak Yogi akan melewati Kota Frego jadi sekalian datang ke cabang untuk memeriksa. Mereka ingin Cindy bisa memanfaatkan kesempatan itu dan berupaya untuk dipindahkan kembali ke kantor pusat.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0495

    Ekspresi Yogi dingin, Cindy menggertakkan gigi, "Yogi! Kamu sudah memaksa ayahku mati, apa kamu mau memaksa ibuku mati?! Ayahku nggak memberi kami buku keuangan. Kami nggak tahu apa pun. Apa lagi yang kamu ingin dapatkan dari kami!"Yogi berkata, "Aku ingin kamu kembali bersamaku!" Berapa lama Cindy akan bermesraan dengan Samuel?Cindy dengan marah berteriak, "Lepaskan ibuku!"Nasnah adalah kelemahannya, jadi kata-kata Yogi membuat Cindy frustrasi. Samuel menghiburnya, "Satu-satunya petunjuk yang ada sekarang adalah ibu angkatmu, dia nggak akan melakukan apa pun pada ibu angkatmu."Yogi berkata dengan nada dingin, "Bu Nasnah dirawat di ICU sekarang. Masih belum diketahui apa dia akan bangun. Cindy, apakah kamu yakin nggak mau kembali bersamaku untuk melihat dia?"ICU ....Wajah Cindy pucat, bagaimana ini bisa terjadi ....Cindy menatap Yogi, jantungnya menegang dan rasa sakit membuat tubuhnya gemetar, "Yogi."Yogi tahu betapa pentingnya ibunya baginya, tapi Yogi tetap melakukannya, jad

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0494

    Dia ternyata menganggap penipuan, jebakan, pemanfaatan di antara mereka serta kematian keluarga dan dendam generasi sebelumnya hanyalah "permainan"? Dia benar-benar berpikir Cindy akan kembali bersamanya setelah mengetahui semua kebenarannya?Hehe .... Tapi, tidak heran dia berpikir begitu. Ketika Cindy patah hati karena dia dan Yona, Cindy mengundurkan diri dan berpisah dengannya. Setelah waktu yang lama, dia masih merasa bahwa Cindy akan kembali.Dia sangat percaya diri, tidak, seharusnya bilang dia sangat percaya diri dengan kemampuannya.Dia menggunakan paksaan, bujukan, jebakan emosional dan kata-kata manis pada Cindy, dia berhasil mencapai tujuannya setiap saat, jadi sekarang dia bisa mengubah keadaan dengan pernyataan "kembali" dengan mudah.Cindy memandang Yogi dan menggelengkan kepala. Kali ini, kita tidak bisa rujuk kembali.Samuel melirik Sherlene dengan cuek, Sherlene bertepuk tangan. Terlihat dia hanya mengajak Sherlene, tapi nyatanya ada orang yang bersembunyi. Setelah te

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0493

    Cindy tidak mau mengeluarkan air mata, dia mendongak dan melihat ke langit. Ah, bukankah tadi cerah? Kenapa tiba-tiba tidak ada matahari? Kenapa dia tiba-tiba tahu kebenarannya? Yogi ... Yogi sebenarnya tidak mencintainya 'kan?Dalam tiga tahun terakhir, Cindy hanyalah alat dia, sekarang Cindy masih menjadi alat dia. Bagaimana Cindy bisa jatuh ke lubang yang sama untuk kedua kalinya?Karena Yogi "naksir diam-diam" pada Cindy di SMA? Ataukah karena "surat cinta" yang berdebut itu?Tapi, bahkan perasaan yang dia lihat sendiri pun palsu, bagaimana keaslian dari perasaan yang tidak dia lihat dan berdasarkan laporan orang lain serta kata cinta yang tidak jelas?Cindy menelan ludah dan berusaha sekuat tenaga melepas cincin itu, tapi sudut tajam "V" yang terbuat dari berlian terhalang, bahkan membuat jarinya berdarah, tapi dia tetap tidak bisa melepasnya.Cindy menggertakkan gigi dan ingin terus melepasnya secara paksa, tapi pergelangan tangannya digenggam oleh Samuel, Samuel berkata dengan s

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0492

    Cindy menggertakkan gigi geraham. Dia biasanya tenang dan rasional, tapi dia sangat keras kepala saat ini. Walaupun Liana menceritakan keseluruhan cerita dengan jelas, bahkan kalau keheningan Qweneth menegaskan semuanya, dia tetap menolak menerimanya."Ini semua asumsimu!"Bahkan Liana tidak tahan dengan sikapnya yang keras kepala. Dia mencibir dan hendak mengatakan sesuatu lagi ketika suara laki-laki tiba-tiba menyela, "Cindy, dia nggak pantas mendapatkan kepercayaanmu."Tenang dan tanpa emosi, itu suara Samuel yang sejak tadi terdiam.Kelopak mawar tertiup angin hingga ke kakinya, warnanya merah seperti darah.Kata-katanya membuat Cindy merasa jantung, hati, limpa, dan paru-paru bergeser posisi, Cindy merasakan sakit yang menyesakkan.Samuel memandangnya, wajahnya terlihat di mata coklat Samuel yang selembut sumber air panas, tapi kata-katanya menusuk seperti es yang tergantung di atap."Kalau dia nggak berencana rujuk denganmu, bagaimana dia bisa pulang bersamamu? Bagaimana dia bisa

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0491

    Qweneth terkejut!Segera dia berseru, "Cindy? Apakah itu kamu, Cindy?" Saking kagetnya dia sampai lupa memanggil "Nyonya Muda" sebagai gelar kehormatan, "Kenapa kamu memegang ponsel Nona Liana? Kamu di mana sekarang? Pak Yogi mencarimu ke mana-mana akhir-akhir ini!"Cindy berbisik, "Apakah kamu bersama Yogi sekarang?"Qweneth berkata, "Nggak, Pak Yogi nggak datang ke perusahaan hari ini dan nggak memberi tahu aku. Beri tahu aku di mana kamu, aku akan hubungi Pak Yogi untuk segera menjemputmu!"Cindy tiba-tiba berkata, "Qweneth, kita sudah menjadi rekan kerja selama tiga tahun. Biarpun kita nggak punya kontak pribadi, kupikir kita berteman. Tapi, saat aku dijebak oleh Liana, kenapa kamu memanipulasi opini publik untuk menyerangku?"Liana tersenyum, pertanyaan ini cerdas sekali.Qweneth terdiam, lalu berkata, "Cindy, apa katamu? Aku belum ...."Cindy menutup panggilan telepon tanpa mendengarkan, dia menggenggam telepon erat-erat, wajahnya semakin kaku setiap detiknya, sementara Liana ter

  • Mengejar Sekretaris Kaya   Bab 0490

    Cindy menoleh dan menatapnya, "Hal apa?"Liana berkata, "Opini publik di Internet saat itu adalah netizen memarahimu karena menyakiti aku."Cindy mengomel, "Bukankah itu opini publik yang sengaja kamu buat!"Liana merentangkan tangannya dengan tidak bersalah, "Itu bukan aku. Bukankah kamu meminta Selina membantumu menuntutku karena menghasut opini publik, tapi pengadilan memutuskan bahwa nggak ada bukti faktual bahwa aku melakukannya, jadi pelakunya sebenarnya bukan aku.""...." Cindy mengerucutkan bibirnya.Liana berkata, "Aku bisa mengorbankan diriku untuk menjebakmu, tapi bukan berarti aku bersedia melampirkan fotoku secara online untuk dilihat oleh orang lain. Aku masih harus bergaul dengan orang, aku nggak begitu nekat. Kalau nggak didorong seseorang, aku pikir masalah ini nggak akan diketahui publik.""Jadi menurutku Yogi yang melakukannya. Tujuannya untuk semakin meruntuhkan pertahanan psikologismu dan membuatmu merasa diserang dari semua sisi, lalu lebih mengandalkan dia."Tanp

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status