Share

Bab 66

last update Huling Na-update: 2025-06-17 23:13:06

"Tuan marah besar sama Tuan muda, gara-gara nggak mau dijodohin sama perempuan yang tadi berkunjung sama keluarganya."

Terdengar bisikan Dinda pada Ayu saat Livia memasuki dapur. Menyadari kedatangan Livia, keduanya menoleh sinis.

"Emang kenapa Tuan muda nggak mau dijodohin? Padahal tadi aku lihat calonnya itu cantik banget, loh. Aura orang kayanya keliatan banget." Ayu melirik Livia sekilas setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Nggak tau. Yang pasti aku denger tadi Tuan muda katanya pengen cari calonnya sendiri." Dinda menjawab. Ayu manggut-manggut sambil terus membereskan cucian piringnya.

"Tuan Ghani itu pengennya punya menantu yang sederajat dengannya dalam segi materi." Dinda menambahkan lagi.

"Loh, ya, jelas! Makanya, orang-orang seperti kita ini harusnya sadar diri, derajat kita dengan mereka itu bagaikan langit dan bumi. Jangan mentang-mentang mereka baik sama kita, jadinya baper dan ngarep bakal dijadiin mantu. Orang majikan kita emang baik sama siapa aja, kok!" cerocos Ayu sam
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (5)
goodnovel comment avatar
S.T
rumah sama mobil mau di jual, dania sama hana mau tinggal dimana?
goodnovel comment avatar
Dyah Wiryastini
Jangan pakai lama donk up nya
goodnovel comment avatar
Michellyn
tp klu Hakam selingkuh sma Karuna,dibuang sj tu Si hakam
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 66

    "Tuan marah besar sama Tuan muda, gara-gara nggak mau dijodohin sama perempuan yang tadi berkunjung sama keluarganya." Terdengar bisikan Dinda pada Ayu saat Livia memasuki dapur. Menyadari kedatangan Livia, keduanya menoleh sinis."Emang kenapa Tuan muda nggak mau dijodohin? Padahal tadi aku lihat calonnya itu cantik banget, loh. Aura orang kayanya keliatan banget." Ayu melirik Livia sekilas setelah menyelesaikan kalimatnya."Nggak tau. Yang pasti aku denger tadi Tuan muda katanya pengen cari calonnya sendiri." Dinda menjawab. Ayu manggut-manggut sambil terus membereskan cucian piringnya."Tuan Ghani itu pengennya punya menantu yang sederajat dengannya dalam segi materi." Dinda menambahkan lagi."Loh, ya, jelas! Makanya, orang-orang seperti kita ini harusnya sadar diri, derajat kita dengan mereka itu bagaikan langit dan bumi. Jangan mentang-mentang mereka baik sama kita, jadinya baper dan ngarep bakal dijadiin mantu. Orang majikan kita emang baik sama siapa aja, kok!" cerocos Ayu sam

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 65

    "A–ada apa ini?" Tergagap Hakam mengahadapi orang-orang didepannya. Siapa yang tak kenal mereka? 3 orang yang mendatangi rumah Hakam adalah anak buah seseorang yang dikenal sangat kaya, yang biasa meminjamkan uang pada yang sedang butuh biaya mendadak, yang pasti dengan bunga yang sangat besar.Mustahil rasanya mereka datang tanpa ada urusan. Tapi ... dia tak pernah meminjam uang pada rentenir itu. Apa mungkin mereka salah alamat?"Kami datang untuk memberitahu Anda agar segera mengosongkan rumah ini. Dan ingat, paling telat Anda keluar dari sini hanya dalam waktu 3 hari." Salah satu dari mereka bicara tegas tanpa ekspresi.Hakam terperangah, "apa-apaan ini? Ini rumahku, kenapa kalian seenaknya main usir saja? Aku nggak pernah berurusan dengan kamu, kamu, dan kamu!" Hakam menunjuk wajah ketiga orang itu bergantian. Mendadak laki-laki itu berani, sebab ia merasa tak punya salah. Dia tak pernah berurusan dengan bos mereka, tapi kenapa dia yang jadi sasarannya?"Anda memang tak punya u

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 64

    "Kaluna, kamu kenapa?" Wanita yang duduk disamping Kaluna menyenggol lengan perempuan itu. Kaluna tersentak sedikit, karena tak enak dengan tuan rumah, wanita itu meminta agar Kaluna bisa fokus."Sebelumnya Kaluna sudah kenal dengan Gheza, belum?" tanya Nia menatap Kaluna yang duduk didepannya. Di ruang tamu yang luas dan mewah itu sudah berkumpul 2 pihak keluarga. Kaluna adalah perempuan yang akan Ghani jodohkan dengan Gheza. Pertemanan Ghani dengan Hermawan– ayah Kaluna membuat kedua pria itu berpikir untuk menjodohkan saja anak mereka. Kebetulan keduanya sama-sama dari keluarga pengusaha. "Belum, Tan." Kaluna menyahut singkat, dia melirik laki-laki tampan yang akan dijodohkan dengannya. Kaluna penasaran dengan Gheza, ketampanan laki-laki itu diatas rata-rata. Bahkan Hakam yang selama ini mampu membuatnya tergila-gila saja kalah jauh jika dibandingkan dengan Gheza.Tapi, cintanya seolah sudah habis pada laki-laki beristri itu. Hingga saat bertemu dengan laki-laki kaya dan tampan p

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 63

    "Kemana perginya surat rumah ini?" gumam Hakam makin panik, sebab surat rumahnya tak kunjung bertemu.Laki-laki itu duduk sejenak menenangkan pikirannya. Dia mencoba berpikir keras, apa mungkin ia salah menaruhnya? Tapi ... Hakam tersentak, dia teringat sesuatu dan langsung melompat bangkit meninggalkan kamarnya yang berantakan.Hakam menuju rumah sang Mama, tanpa ba-bi-bu laki-laki itu langsung menyelonong masuk begitu saja. "Ma, dimana surat rumahku?" Dania dan Hana yang tengah asik menonton terperanjat kaget mendengar sebuah suara dari belakang mereka.Dania sontak menoleh, kedatangan Hakam yang tiba-tiba serta pertanyaan anak keduanya itu tentu membuat Dania salah tingkah. Kenapa pula Hakam tiba-tiba saja menanyakan surat rumahnya?"Eh, Sayang ... duduk dulu. Mau Mama bikinin kopi?" Dania mendekati Hakam dan merangkul lengan sang putra agar ikut duduk dengan mereka. Hana sudah gelisah dalam duduknya, terlebih melihat wajah tak bersahabat sang adik."Nggak usah basa-basi, aku ngga

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 62

    "Mbak Hana ...!" teriak Hakam menggelegar.Langkah Hana langsung terhenti, dia berbalik menatap Hakam yang sudah menatap lurus kearahnya. Nyalinya langsung ciut seketika melihat kemarahan Hakam.Hakam menatap Hana dengan mata memerah. Rahang lelaki itu menegang, emosi sudah membuncah dalam dadanya. Hana mundur perlahan, baru kali ini dia menyaksikan sendiri kemarahan adiknya. "Mbak, kau mempermainkan aku!" bentak Hakam tertahan. Dia berjalan perlahan mendekati Hana yang terus bergerak mundur. Melihat situasi yang mulai tegang, cepat-cepat Dania mencoba melerai dengan memegang lengan Hakam. Dia takut terjadi yang tidak-tidak, sebab tau anaknya itu tengah dilanda emosi yang tak biasa. "Hakam, tenang ... kita bicarakan ini baik-baik. Mbakmu baru balik, nanti anak-anak bisa trauma kalau ada keributan. Kamu nggak kasihan sama Hanan dan Hanin?" bujuk Dania. Hakam langsung menoleh dan menatap Dania marah."Aku–nggak–peduli. Ini bukan masalah sepele, Ma! Uang 30 juta itu untuk tabungan Yaz

  • Mengemis Maaf Istriku    Bab 61

    Gheza tersentak mendengar ucapan Livia. Ternyata dia benar, perempuannya terlalu banyak menelan luka. Bisa ia lihat sendiri lewat tatapan mata perempuan itu, kaca-kaca di sana menggambarkan betapa rapuhnya hatinya selama ini.Sejahat itu kah laki-laki yang bergelar suami untuknya itu? Orang gila mana yang tega menyakiti hati perempuan selembut dan sebaik Livia? Bahkan Gheza saja nyaris putus asa saat tau Livia menikah muda waktu itu. Sampai sekarang saja dia masih belum bisa menghapus nama Livia dari hatinya, padahal banyak perempuan diluar sana tapi tak ada satu pun yang mampu menggetarkan hatinya."Aku pikir menikahi laki-laki yang begitu memprioritaskan Ibu serta saudara perempuannya akan sama bahagianya seperti mereka. Ternyata aku salah, aku dinikahi hanya untuk dijadikan teman tinggal, bukan teman hidup."Ada sesal yang Gheza rasakan. Kenapa dulu dia membiarkan Livia menikah dengan Hakam? Kenapa dia tak memperjuangkan cinta mereka? Padahal, dia bisa saja tetap fokus dengan karir

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status