Share

Menggaet Kembali sang Istri
Menggaet Kembali sang Istri
Penulis: Berlian

Bab 1 Rumor Dia

Di vila yang luas, Quinn James meringkuk di sofa sambil memegang akta nikah di tangannya.

Tiga tahun yang lalu, saat pertama kali bertemu pria itu, dia setuju untuk menikah dengannya.

Melihat foto mereka berdua di akta nikah dan nama yang sangat familier .... Yovan Larkspire, Quinn tidak merasakan kebahagiaan apa pun, malah matanya basah.

"Pak Yovan, semua orang menyebarkan rumor bahwa Nona Linda adalah pacarmu. Apa pendapatmu tentang ini?"

"Kamu sendiri bilang itu rumor, tentu saja itu nggak benar."

Di TV, pria yang diwawancarai semua orang itu sangat tampan, ketika wanita di sebelahnya memeluk lengannya, pria itu pun menundukkan kepala dan tersenyum padanya.

Reporter paparazi di samping segera tancap gas, seolah-olah mereka sudah menangkap berita utama.

"Pak Yovan, tadi kamu bilang semua ini hanya rumor. Bagaimana kamu menjelaskan keintimanmu saat ini dengan Nona Linda?"

Pria yang tadinya tersenyum lembut tiba-tiba menjadi dingin dan menatap langsung ke arah reporter yang sedang berbicara, "Apa aku perlu menjelaskan apa yang kulakukan?"

Kata-kata tanpa ampun itu membuat reporter itu terdiam karena malu.

Nona Linda tersenyum dan berkata, "Aku dan Pak Yovan ibarat bos dan karyawan. Kalau memang ingin membicarakan hubungan lain, mungkin Pak Yovan menganggapku sebagai karyawan baru jadi lebih peduli padaku!"

Nona Linda ini bintang wanita yang lumayan terkenal, Quinn kenal dia dari berita hiburan berselancar di internet terkini, setiap kali muncul selalu menyebut nama Yovan Larkspire.

Quinn merasakan sesak di dadanya, dia mematikan TV dengan kesal.

Ketika pertama kali mendengar dari pembantu bahwa dia memiliki wanita simpanan, Quinn pun mencari namanya di Internet, kemudian Yovan yang playboy pun terpampang di depan Quinn.

Ternyata dia adalah orang kaya termuda di Kota Brago, properti perusahaannya mencakup semua industri. Yang terpenting dia juga seorang bujangan kaya yang terkenal. Banyak wanita yang ingin menjadi wanitanya, biarpun hanya menjadi wanita simpanan!

Orang luar tidak tahu bahwa Yovan sudah menikah.

Quinn tidak pernah menyangka kalau orang yang dinikahinya ternyata begitu memesona.

Setiap kali berselancar di internet, semuanya dipenuhi legenda dan skandal bisnisnya.

Nenek bilang wanita harus setia kepada suami setelah menikah, jadi Quinn dengan patuh menunggu suaminya pulang. Kemudian, Quinn akan menyapa dengan senyuman dan melayani pria itu dengan hormat.

Tapi, seiring berjalannya waktu, dia juga bosan. Dia tinggal di vila kosong ini setiap hari dan terus menunggu dengan kecewa. Hasil yang dia tunggu hanyalah kabar tentang dia dan wanita lain, itu membuatnya makin panik.

Mungkinkah Yovan lupa bahwa dia sudah menikah dan ada istri yang menunggunya di rumah?

Namun, Yovan tidak melupakan rumah ini, dia akan pulang setelah menyelesaikan pekerjaannya.

Hanya saja, kehidupan mereka berdua sangat biasa. Karena tidak ada cinta, jadi tidak ada pertengkaran, yang ada hanyalah ketidakpedulian yang tiada habisnya. Satu-satunya hal yang membuat Quinn merasa sedikit terganggu adalah tatapan Yovan yang terkadang sinis dan dingin serta kecemburuan yang hanya diketahui olehnya.

"Krak!"

Saat ini, terdengar suara pintu terbuka, Quinn segera berdiri untuk menyambutnya.

Saat membukanya, Yovan memang sudah pulang.

Dia sangat gembira dan tersenyum ceria, tapi hatinya sedikit gelisah.

Yovan tidak menyukainya dan tidak pernah bersikap baik padanya. Namun, selama Yovan tidak membawa siapa pun pulang, Quinn akan menutup mata, dia bersikap seolah tidak terjadi apa-apa dan menjadi istri yang baik.

Quinn dengan hati-hati mengambil mantel Yovan dan menggantungkannya di gantungan mantel, lalu bertanya, "Sudah makan? Aku sudah masak. Kusajikan sekarang."

Mendengar pertanyaannya yang penuh perhatian, Yovan tidak menjawab, matanya beralih ke TV di ruang tamu.

TV menayangkan dia diwawancarai oleh wanita lain dan bersikap mesra.

Kemudian, Yovan memandang Quinn dengan tenang. Istri sahnya ini tampak sedikit malu, dia sedikit menunduk. Ketika tidak dijawab, dia pun tersenyum canggung lalu berbalik untuk pergi ke dapur.

Waktunya makan.

Meja makan sangat sepi, kalau disimak baik-baik, akan terdengar suara TV di ruang tamu. Nona Linda itu tersenyum saat berbicara tentang Yovan. Biarpun dia memanggil "Pak Yovan", tapi nadanya intim dan hangat.

Suara itu sampai ke telinga Quinn, hatinya kembali tertusuk.

Yovan berhenti makan, lalu menoleh dengan mata yang tajam dan bertanya padanya, "Apa nggak ada pertanyaan?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status