Share

1.Detak Jantung

Author: Yuyun Batalia
last update Last Updated: 2025-10-28 11:16:22

Luana mengenakan gaun seksi berwarna merah gelap, wanita itu melangkah mendekat ke sekumpulan pria yang saat ini sedang minum bersama.

Wanita itu membuka kotak rokoknya lalu mengambil satu batang rokok dan menyelipkan di mulutnya. Ia terus melangkah dengan tatapan terarah ke satu pria, lalu kemudian berhenti saat ia sudah berada di depan seorang pria tampan dengan wajah dingin.

Luana membungkuk lalu kemudian menyalakan rokoknya langsung dari rokok pria yang ada di depannya. Kedua pasang mata mereka bertemu, wanita cantik itu tersenyum menggoda sementara pria di depannya masih memasang wajah dingin.

Beberapa pria yang ada di sana menatap Luana dengan tatapan terkejut. Wanita di depan mereka benar-benar memiliki nyali yang besar.

"Siapa wanita ini?" Salah satu dari mereka bertanya pada teman di sebelahnya.

Pria itu menatap wanita asing tidak jauh darinya. "Aku baru melihatnya."

Luana menghisap rokoknya lalu kemudian menyemburkan asapnya ke depan dengan cara yang sensual.

Pria yang digoda oleh Luana masih tidak bergerak. Ia tampak tidak tertarik pada Luana sama sekali.

Jari Luana mulai bergerak, menyentuh dada pria itu. Telapak tangannya kemudian menetap di sana, Luana merasakan detak jantung itu.

Pria itu kemudian meraih tangan Luana, mencengkram pergelangan tangan Luana dengan kuat sembari menatap langsung ke manik Emerald Luana. "Nona,kau harus tahu harga yang harus kau bayar dari menggoda seorang Kaiser Lysander."

Luana tersenyum, tidak takut sama sekali dengan tatapan tajam dan suara dingin Kaiser. "Ayo tidur denganku."

Sekali lagi empat pria di sekitar Luana dan Kaiser terkejut atas keberanian Luana. Sebenarnya ini bukan yang pertama kalinya, tapi tetap saja ini mengejutkan bagi mereka.

Kaiser jelas bukan pria yang ramah, pria ini cukup pemarah dan akan mengusir wanita yang mendekatinya tanpa rasa bersalah sedikit pun. Dan para wanita itu hanya akan pergi dengan air mata atau kemarahan karena penghinaan Kaiser.

Kaiser diam sejenak, pria itu kemudian berdiri dari tempat duduknya, lalu mengangkat tubuh Luana seperti ia mengangkat sekarung gandum.

Senyum tampak di wajah Luana, rencananya berhasil.

Kaiser membawa Luana ke sebuah kamar hotel, pria itu segera melempar Luana ke ranjang.

Luana tersenyum nakal, wanita itu mengangkat kaki jenjangnya, ujung stiletto-nya menyusuri perut Kaiser dari bawah lalu naik ke dada Kaiser dengan menggoda.

Kaiser meraih kaki Luana lalu kemudian menariknya hingga tubuh Luana yang ada di atas ranjang bergeser. Pria itu kemudian naik ke atas ranjang lalu kemudian mencium bibir Luana agresif yang dibalas oleh Luana sama agresifnya.

Gairah keduanya memanas, Luana membuka jas Kaiser, lalu kemudian membuangnya secara acak. Jari ramping Luana masih bergerak, kali ini membuka kemeja Kaiser.

Perut telanjang Kaiser kini tampak di mata Luana, tangan wanita itu menyentuh dada Kaiser, merasakan lagi detak jantung yang terasa begitu nyata.

Segera Luana membalik posisi, wanita itu menduduki perut Kaiser lalu membuka gaun yang membalut tubuhnya. Sekarang ia hanya mengenakan dalaman yang berwarna senada dengan gaunnya.

"Suka dengan yang kau lihat, Tuan Kaiser?" Luana tersenyum nakal.

Kaiser tidak menjawab, ia membalik posisi kembali seperti semula, lalu kemudian pria itu mulai menjarah tubuh Luana.

Dari permainan Luana di atas ranjang, Kaiser bisa menilai bahwa Luana cukup ahli.

"Berapa banyak pria yang tidur denganmu, Nona?"

Luana tersenyum ringan. "Kenapa Tuan Kaiser sangat penasaran tentang ha litu?"

"Aku benci barang kotor."

"Kalau begitu aku akan menjaga diriku agar tetap bersih mulai dari sekarang." Luana mengangkat tubuhnya mencium bibir Kaiser dengan penuh gairah. Mereka berada di tengah-tengah permainan sekarang, sangat tidak menyenangkan berhenti seperti ini.

Kaiser membalas ciuman Luana, pria itu menekan Luana kembali di ranjang. Setelah ini ia tidak akan peduli apakah Luana menjaga tubuhnya atau tidak, ia tidak akan pernah berurusan dengan wanita ini lagi.

Malam ini katakanlah ia sedang tidak waras karena tertarik untuk tidur dengan wanita murahan seperti ini.

Keduanya terjebak dalam kesenangan dan gairah yang membakar akal sehat mereka.

Kaiser harusnya berhenti, tapi ia seperti binatang kelaparan yang terus memangsa Luana dengan buas. Kaiser tidak pernah memiliki hubungan romantis sebelumnya, itu karena tubuhnya lemah dan ia memiliki masalah jantung sejak muda.

Kaiser pikir mungkin karena ini pertama kalinya baginya, jadi ia sangat bersemangat. Ia bahkan tidak jijik dengan tubuh kotor yang telah digunakan oleh orang lain.

**

Luana bangun lebih dahulu dari Kaiser, wanita itu meletakan kepalanya di dekat dada Kaiser. Telinganya bisa mendengarkan degub jantung yang begitu akrab dengannya. Degub jantung yang telah menemaninya selama bertahun-tahun.

Tangan Luana bergerak menyentuh dada Kaiser. Wanita itu merasa sedih, ini adalah satu-satunya yang tersisa dari mendiang calon suaminya.

Sentuhan Luana membuat Kaiser terjaga, pria itu segera meraih tangan Luana dan menjauhkannya dari dadanya. Pria itu kemudian bergerak, mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk.

Luana masih berbaring, ia menggunakan satu tangannya untuk menopang kepalanya. Ia menyaksikan Kaiser berdiri dan mengenakan pakaiannya satu per satu.

Setelah mengamati beberapa saat, Luana akhirnya turun dari ranjang, wanita itu mendekati Kaiser. Ia meraih dasi yang hendak dipasang oleh Kaiser.

"Kenapa begitu terburu-buru? Masih ada waktu untuk bersenang-senang." Luana menatap Kaiser genit. Wanita itu mengikat dasi Kaiser dengan hati-hati.

Kaiser mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, pria itu kemudian menuliskan sejumlah uang di atas cek miliknya dan memberikannya pada Luana.

"Ini bayaranmu untuk semalam, setelah ini jangan pernah menampakan wajahmu di depanku lagi!"

Luana melihat ke cek yang diberikan oleh Kaiser. Wanita itu meraihnya lalu kemudian melihat jumlah yang ada di sana. "Tuan Kaiser menghargai tubuhku cukup mahal."

Luana tidak sakit hati sama sekali diangap sebagai wanita penghibur. Hanya saja, ia tidak bersedia menerima cek dari Kaiser. Ia jelas tidak kekurangan uang sedikit pun. Benda apa yang tidak bisa ia dapatkan dengan uang yang ia miliki saat ini.

Luana merobek cek yang diberikan oleh Kaiser, ia kemudian membuangnya dengan santai sembari menatap mata Kaiser.

"Jika tidak ada lagi, Tuan Kaiser bisa pergi." Luana tidak akan menahan Kaiser. Ia masih memiliki banyak waktu untuk membuat pria ini jatuh ke pelukannya.

Kaiser segera pergi meninggalkan kamar itu. Ia yakin Luana sedang bermain trik dengannya, wanita itu berpura-pura tidak menerima uangnya agar ia tidak berpikir bahwa ia adalah wanita yang mengejar kekayaan.

Bermain trik seperti ini, Kaiser sangat membencinya. Ia yakin bahwa wanita yang tidur dengannya mengincar harta dan kekuasaan yang ia miliki. Jika hanya dengan trik kecil seperti ini ia tertipu, maka ia benar-benar tolol.

Seperginya Kaiser, Luana tidak segera meninggalkan kamar itu. Ia meminta petugas hotel untuk membawakannya sebotol anggur.

Luana menikmati anggur sembari berendam di bak yang telah diisi dengan air hangat. Tubuhnya yang tadinya sakit di mana-mana sekarang sudah sedikit lebih baik.

Luana tidak akan meratapi apa yang terjadi pada tubuhnya, saat ia mengambil keputusan ia sudah tahu seperti apa konsekuensinya.

Ponsel Luana berdering, Luana meletakan gelas yang ia pegang. Wanita itu kemudian meraih ponselnya yang ia letakan di pinggir bak mandi.

"Ya, Nenek."

"Sayang, bulan depan adalah ulang tahun Nenek. Kau harus datang."

Luana memiliki hubungan yang sangat dekat dengan neneknya. Ia bisa mengabaikan ayahnya yang bajingan, tapi ia tidak akan bisa mengabaikan neneknya karena wanita itu sangat menyayanginya dari ia dilahirkan bahkan sampai sekarang.

Juga saat ayahnya membawa selingkuhan dan anak haramnya ke rumah, neneknya adalah orang yang paling marah. Neneknya juga meminta maaf pada ibunya dan juga dirinya karena telah gagal mendidik ayahnya yang tidak setia.

Sudah dua kali Luana tidak datang ke pesta ulang tahun neneknya, tapi ia selalu datang keesokan harinya. Setelah kehilangan orang-orang yang ia cintai, Luana tidak pernah menghadiri acara apapun. Ia lebih memilih mengurung dirinya di studio pribadinya.

Terlebih ia tidak ingin bertemu dengan ayahnya, serta ibu tiri dan saudari berbeda ayah dengannya. Ketiga orang ini adalah sebab ibunya sakit dan akhirnya meninggal.

"Aku akan datang, Nenek." Namun, kali ini berbeda. Luana yakin Kaiser pasti akan hadir di acara itu. 

"Itu bagus. Nenek tidak sabar ingin bertemu denganmu." Suara nenek Luana terdengar bahagia. Wanita tua itu sangat menyayangi Luana, dari apa yang dilakukan oleh putranya, Luana adalah korbannya.

Meski ia tinggal bersama dengan Esther, cucunya yang lain, ia tidak menyayangi Esther seperti ia menyayangi Luana. Baginya Esther adalah simbol kesalahan putranya, itu adalah noda baginya.

"Apa yang sedang kau lakukan sekarang, Luana?"

"Aku sedang berendam, Nenek."

"Ah, seperti itu. Nenek tidak akan mengganggumu kalau  begitu."

"Ya, Nenek."

Nenek Luana kemudian memutuskan panggilan itu. Luana meletakan ponselnya kembali ke pinggir bak mandi.

Memikirkan tentang pesta ulang tahun neneknya, ia yakin Esther pasti akan mencari masalah dengannya. Esther dan Shopia adalah wanita yang licik, mereka tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menjatuhkannya.

tbc

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   4. Dia Tidak Akan Mampu

    Makan malam itu selesai, Luana dan yang lainnya saat ini sudah berada di depan restoran."Luana, pulanglah ke rumah." Ian berkata dengan lembut. Luana adalah putri pertamanya, ia tahu bahwa Luana membencinya karena pengkhianatan yang sudah ia lakukan, tapi baginya Luana tetap putrinya."Rumah keluarga Hill, bukan rumahku."Ian tidak ingin berdebat dengan Luana di depan Kaiser. "Di mana kau tinggal sekarang?""Ada begitu banyak hotel mewah di kota ini." Luana memiliki beberapa property atas nama ibunya, tapi ia memilih untuk tinggal di hotel karena ia tidak ingin tinggal di tempat yang besar dalam kesunyian. Selain itu, tinggal di hotel jauh lebih praktis baginya."Adik ipar, aku tidak membawa mobil, bisakah kau memberiku tumpangan?" Luana beralih pada Kaiser.Esther tidak bisa membiarkan Luana berdua dengan Kaiser. "Kaiser tidak searah denganmu, ada begitu banyak taksi, kau bisa memesan taksi.""Bagaimana kau bisa tahu aku tidak searah dengan adik ipar?" Luana menjawab dengan santai.

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   3. Calon Adik Ipar

    Luana keluar dari klub malam, musik yang memekakan telinga kini terdengar samar olehnya. Di belakang Luana, seorang pria mengejar. Pria itu kemudian berhasil menghentikan langkah Luana.Luana melihat ke pria di depannya. "Ada apa?""Nona, ayo bersenang-senang denganku malam ini."Luana melihat ke ornamen kaca yang ada di dinding, dari sana ia bisa melihat Kaiser baru saja keluar dari pintu klub."Bersenang-senang?" Luana mengangkat tangannya, membelai rahang pria di depannya.Pria itu memejamkan matanya, merasakan sentuhan Luana yang membuatnya bergairah. "Ya."Luana mendorong pria itu ke tembok yang ada di dekatnya, Luana mendongakan dagunya, wajahnya perlahan-lahan mendekat ke wajah pria di depannya. Ia memiringkan sedikit kepalanya. Saat ini jarak bibirnya dan bibir pria itu sangat tipis.Pria di depan Luana sudah menantikan ciuman Luana, tapi saat jarak hanya kurang dari satu senti meter, wajah Luana menjauh dengan cepat.Pria itu sangat tidak puas, siapa yang sudah mengganggu kes

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   2. Sangat Suka Menarik Perhatian

    "Apakah akhirnya kau kehilangan keperjakaanmu?" Caleb, satu dari empat sahabat Kaiser bertanya pada Kaiser. Pria ini sedang berkunjung ke perusahaan Kaiser."Hari ini kau sepertinya sangat santai." Kaiser menanggapi pertanyaan Caleb dengan sindiran.Caleb tertawa kecil. "Dari jawabanmu, aku bisa memastikan bahwa kau telah kehilangan keperjakaanmu. Wanita itu sangat hebat, telah berhasil membuat Kaiser yang suci akhirnya tertarik pada kenikmatan dunia fana.""Enyah dari sini!"Tawa Caleb menggema. "Jadi, bagaimana pengalaman pertamamu?" Bukannya pergi, Caleb malah terus bertanya.Kaiser diam, memikirkan jawaban dari pertanyaan Caleb. Wajah menggoda dan tubuh telanjang Luana menari di ingatannya. Namun, setelahnya Kaiser tersadar, ia segera berhenti memikirkan Luana yang ia anggap sebagai wanita jalang."Kau hanya akan membicarakan hal-hal tidak penting seperti ini?"Caleb masih ingin menggoda Kaiser, tapi tampaknya Kaiser benar-benar tidak senang membicarakan tentang semalam. Entah apa

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   1.Detak Jantung

    Luana mengenakan gaun seksi berwarna merah gelap, wanita itu melangkah mendekat ke sekumpulan pria yang saat ini sedang minum bersama.Wanita itu membuka kotak rokoknya lalu mengambil satu batang rokok dan menyelipkan di mulutnya. Ia terus melangkah dengan tatapan terarah ke satu pria, lalu kemudian berhenti saat ia sudah berada di depan seorang pria tampan dengan wajah dingin.Luana membungkuk lalu kemudian menyalakan rokoknya langsung dari rokok pria yang ada di depannya. Kedua pasang mata mereka bertemu, wanita cantik itu tersenyum menggoda sementara pria di depannya masih memasang wajah dingin.Beberapa pria yang ada di sana menatap Luana dengan tatapan terkejut. Wanita di depan mereka benar-benar memiliki nyali yang besar."Siapa wanita ini?" Salah satu dari mereka bertanya pada teman di sebelahnya.Pria itu menatap wanita asing tidak jauh darinya. "Aku baru melihatnya."Luana menghisap rokoknya lalu kemudian menyemburkan asapnya ke depan dengan cara yang sensual.Pria yang digod

  • Menggoda Tunangan Saudara Tiriku   Prolog

    Seorang wanita mengenakan gaun berwarna putih dengan ekspresi tanpa jiwa sedang melukis. Wanita itu sedang mendengarkan apa yang dibicarakan oleh asisten pribadinya."Nona Luana, Tuan Kaiser telah kembali ke ibu kota. Saya mendapatkan berita bahwa Tuan Kaiser akan dijodohkan dengan Nona Ester."Tangan wanita itu berhenti menggores kuas di kanvas. "Apakah ada lagi?""Tidak ada, Nona.""Kau bisa pergi.""Ya, Nona."Setelah asisten pribadinya keluar, wanita itu tidak lagi melanjutkan lukisannya. Ia bergerak ke meja yang ada tidak jauh darinya. Wanita itu kemudian membuka laci dan mengambil berkas yang ada di sana.Ia membuka berkas itu, matanya tertuju pada data pribadi seseorang di sana. Kaiser Lysander. Tatapannya terarah pada foto pria dengan setelan jas berwarna hitam. Pria itu memiliki fitur wajah yang sempurna, sangat tampan, dengan sorot mata tajam.Namun, bukan ketampanan dan kekuasaan yang dimiliki oleh pria itu yang membuat Luana mencari informasi pria ini.Jantung yang dimili

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status