Share

Bab 58 - Wisuda

“Pa, ayo, cepat. Aku tidak mau sampai terlambat!” pekikku panik.

Hari ini adalah hari wisudaku. Hari yang sudah aku tunggu-tunggu. Bangun lebih pagi dari biasanya, aku jalani tanpa mengeluh. Bunda mengirim penata rias dan rambut agar aku bisa tampil sempurna pada hari besarku. Kebaya yang aku kenakan pun dijahit oleh seorang desainer kebaya terkenal. Padahal aku harus menutupinya dengan toga, tetapi aku tidak menolak pemberiannya tersebut.

“Hanya acara wisuda, mengapa kamu hebohnya seperti acara pemberkatan pernikahan saja,” ucap Papa sambil berjalan terburu-buru mendekati mobil. Aku memutar bola mataku dan meminta Kakak untuk segera menyetir mobilnya.

“Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian ketika aku memasuki aula, Pa.” Aku mengambil ponselku yang bergetar di dalam tasku. Jonah. “Ya?”

“Apakah kamu sudah berangkat?” tanya Jonah dengan nada dinginnya.

“Baru saja keluar dari gerbang,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status