Share

Bab 22

Weekend kali ini berbeda. Banyak nasihat yang khususnya untuk Alara Senja kantongi. Ceritanya nanti saja, ya. Tanggung. Jangan mikir yang iya iya woi. Ini nggak kayak yang di pikirkan para penghuni jahanam

Jadi, Bahtiar Gema tetap berkutat dengan segudang pekerjaannya. Yang belum usai dan Lara menjadi terkena imbasnya. Cemburu sekali rasanya sampai ingin mencabik-cabik wajah Gema yang anteng maksimal di sofanya.

Tapi Lara memilih acuh. Jadinya gegoleran secara estetik dengan paha Gema sebagai bantalan.

Protesan?

Jangan tanya. Gema itu bucin makanya pasrah saja melihat kelakuan Lara yang males-malesan seperti sekarang ini. Malahan Gema menunjukkan kasih sayangnya sebagai cowok ke ceweknya dengan bersikap lembut. Tangan kanannya menggulir tablet guna memeriksa setiap data. Sedang tangan kirinya mengusapi kepala Lara.

“Kok berhenti!?” Begitu kiranya jika tangan Gema tak lagi terasa di kepala Lara. “Abang egois banget leboh cinta ke dokumen ketimbang aku.”

Lara akan misuh-misuh yang me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status