Share

Bab 23

“Rencananya mau langsung hamil apa mau pacaran dulu?”

Alara Senja cengengesan. Di tanya begitu oleh sang calon Ibu mertua rasanya, ugh, sesuatu sekali ceunah. Masalahnya ini masih di lingkungan kantor. Dan kabar hubungan Lara bersama Gema sejauh ini tidak terendus oleh publik.

“Terserah Abangnya nanti tan—”

“Mama. Kan sudah dibilang dari kemarin. Manggilnya Mama. Kamu jangan mau di paksa-paksa Gema semisal ada nunda, ya. Mama tuh pengen nimang cucu dari dia.”

“Oke Ma.”

Sejak tahu Gema bertindak gesit melamar Alara Senja, sejak hari itu juga Marini getol menyambangi kantor. Alasannya berbagai macam. Mulai dari membawakan makan siang yang aslinya berkedok untuk mengobrol dengan Lara. Seperti saat ini.

“Gema tuh suka bikin keputusan yang kadang-kadang di satu pihak nggak bisa nerimanya.” Marini mulai bercerita. “Sudah umur mah tua tapi kelakuan kayak bocah.”

“Jatuhin saja terus Ma,” sahut Gema.

“Mama pikir kamu ke luar kantor loh.”

Eksistensinya sudah jelas terlihat sejak Marini menapaki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status