Bukan Ibu Susu Biasa

Bukan Ibu Susu Biasa

last updateLast Updated : 2025-05-14
By:  Oei MonicaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
4 ratings. 4 reviews
13Chapters
716views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Alih-alih mengirim jamu pesanan pelanggan di Hotel Lokapala, Arunika Hana malah terjebak dalam sebuah kamar hotel bersama dengan seorang pria tak dikenal. Dengan suara beratnya yang mendominasi, pria itu memaksa Arunika untuk melakukan hal yang tak sepatutnya, padahal dia telah bersuami. Akibat hubungan satu malam yang tak Arunika inginkan, dia pun mengandung! Sembilan bulan dia berusaha menutup aib itu seorang diri dari Keluarga Buana. Dia pikir, dosanya telah diampuni setelah bayinya meninggal. Ternyata, takdir kembali memporak-porandakan hidup Arunika ketika seorang dokter membawanya ke tempat kediaman Keluarga Prama untuk sebuah pekerjaan. Sepasang mata dingin dan suara berat milik Kaivan Ararya Prama mengingatkan Arunika pada perusak tersebut. “Berani-beraninya wanita kumuh sepertimu menyusui anakku!” hardik Kaivan, yang adalah seorang Presdir Group Prama. Arunika terkejut tetapi mereka semua tidak tahu, kalau dia bukanlah seorang ibu susu dan penjual jamu biasa, melainkan seorang Pewaris Tabib Legendaris yang terkenal dengan keahlian jarum emasnya.

View More

Chapter 1

1. Malam Terkutuk

Namanya Arunika Hana.

Sehari-hari dia menjual racikan tanaman herbalnya di Pasar Kliwon. Bukan pertama kalinya, dia mengantar pesanan pelanggannya di berbagai tempat. Malam ini, tiba-tiba saja  seorang pelanggannya yang berasal dari luar kota meminta Arunika untuk datang ke salah satu hotel bintang lima di kota itu.  

‘Aku harus cepat! Nyonya Bagaspati nggak suka nunggu. Terlambat dikit saja, bisa-bisa wanita itu nggak mau bayar pesanan jamunya.’

Arunika bergegas sambil menenteng keranjang plastik berisi tiga botol jamu pesanan Nyonya Bagaspati. Upayanya untuk masuk ke dalam hotel langsung dicegah oleh dua orang petugas keamanan yang sedari tadi memperhatikan penampilannya.

“Kamu tau ini tempat apa?!”

“Ya, tau lah, Pak. Ini’kan Hotel Lokapala.”

“Kalau tau, ngapain ke sini bawa sepeda onthel dan pakai sandal jepit?!”

“Kan’nggak punya mobil, Pak. Kalau punya, pasti udah kubawa semua kemari … sama sepatuku sekalian. Selusin buat Bapak.”

“Eh, anak ini benar-benar ya! Nggak ada sopan santunnya sama yang lebih tua!”

“Lah, kan, bener aku jawabnya, Pak. Aku juga bukan anak-anak. Umurku udah 24, jadi cukup main-mainnya … ayo sekarang minggir! Aku mau kirim jamu pesanan orang.” Arunika memperlihatkan keranjang plastiknya.

“NGGAK BISA! Kalau mau masuk sini, ganti sandal jepitmu dulu! Terus singkirkan jauh-jauh sepeda onthelmu itu dari sini!”

Arunika yang menggerutu itu kemudian memutar kedua tumitnya. Bukannya berjalan menghampiri sepeda onthel yang terparkir di samping pintu lobi, dia malah mengambil sesuatu dari dalam saku jaketnya.

Sebuah botol kecil yang berisi ….

SROT! SROT! SROT!

ARRGGHHH …!

Alhasil dua orang petugas keamaan itu meraung perih menahan rasa panas yang membakar wajah mereka akibat semprotan merica buatan Arunika.

“DASAR BOCAH EDAN! AWAS KAMU YA!”    

“Siapa suruh nggak percaya omonganku! Kepanasan'kan? Hahahah .... Kutinggal ya kalian. Sampai jumpa ….”

“Hei, berhenti! Siapa yang ngizinkan kamu masuk, Woy!?”

Arunika mengabaikan peringatan itu. Dia justru berlari masuk ke dalam lift sambil mendekap keranjang plastiknya.

‘Untung aja jamu-jamu ini masih selamat.’

Arunika pikir, apa yang dilakukannya itu tidak menimbulkan masalah.

Baru juga semenit berlalu, bibir tipis itu langsung menganga ketika pintu lift baru saja terbuka di lantai 6.

Di hadapan Arunika berdiri dua orang petugas keamanan yang lain. Kali ini mereka telah bersiap dengan masker penutup wajah yang terbuat dari plastik. Untuk melindungi wajah serta mata mereka dari semprotan bubuk merica.

“Haizzz …! Nggak asyik ah kalian mainnya,” celoteh Arunika.   

“Pak, rupanya dia gadis tengil itu!”

“Cepat tangkap dan seret dia keluar!”

Ketika petugas bertubuh kekar itu berhasil menangkap kedua tangannya, Arunika yang tak kekurangan akal langsung melompat tinggi. Dia sengaja mendaratkan kedua kakinya yang beralaskan sandal jepit ke atas punggung sepatu petugas.         

KYAAKKK! ARRGGHHH …!

Rasa nyeri akibat kejatuhan beban 52 kilo itu langsung terasa. Cekalan tangan pun terlepas.  

Dengan cepat Arunika yang memiliki tinggi 165 sentimeter itu berlari meninggalkan mereka.

“Gimana pun caranya, tangkap gadis sialan itu sebelum kita dapat masalah!”  

“Pak, kayaknya gadis tengik itu udah nggak punya senjata lagi buat ngelawan kita.”

“Apa maksudmu?”

Seorang petugas keamanan menyeringai. Dia memperlihatkan sebuah botol kecil yang berhasil diambilnya dari saku jaket Arunika.

Pukul delapan malam adalah waktu yang disepakati Arunika dan Nyonya Bagaspasti. Tidak boleh terlambat semenit pun.

‘Tinggal dua menit lagi. Di mana ya kamar 606?’

Arunika celingukan mencari papan informasi. Tak lama kemudian, wajah oval itu sumringah ketika berhasil mendapatkan apa yang dicarinya.

‘601 sampai 610 belok kanan. Pasti kamar 606 ada di sana.’

Baru juga melewati kamar nomor 602, langkah Arunika tiba-tiba terhenti. Dari arah berlawanan datanglah tiga orang petugas keamanan hotel berjalan ke arahnya.

“Mau lari ke mana kamu!?”

“Kaki kakiku sendiri, suka-suka akulah mau lari ke mana. Ayo tangkap aku, kalau kalian sanggup!” Arunika mengejek.

“Dasar gadis tengik! Lihat dulu, apa yang kupunya.”

Sambil menyeringai, petugas keamanan itu memperlihatkan sebuah botol di tangannya.   

‘Kayak kenal sama botol itu ….’

DEG!

Ekspresi Arunika langsung berubah tatkala dia tidak mendapati botol semprotan mericanya.

‘Gawat …! Ternyata mereka berhasil ngambil botol mericaku!’

Arunika langsung mengambil ancang-ancang untuk kabur.

Dia tidak bisa bertarung.

Yang bisa dia lakukan hanyalah membuat rempah-rempah atau tanaman herbal untuk mengobati orang sakit dan untuk melindungi diri sendiri. Dia juga tidak membawa perlengkapan jarum emasnya. 

Penjual jamu serta ahli akupuntur itu langsung memutar kedua tumitnya untuk kembali ke pintu lift. Akan tetapi, dia justru menjumpai kelompok petugas lain keluar dari sana.

“TANGKAP PENYUSUP ITU!”

Wajah Arunika pun memucat. Dia mendekap erat keranjang plastiknya.

Demi Tuhan … yang Arunika pikirkan hanya menyelamatkan tiga botol jamu pesanan Nyonya Bagaspati, bukan nyawanya!

Langkah Arunika bergerak mundur tak teratur memasuki koridor seberang. Dia tidak tahu, ke mana kakinya itu akan membawanya kelak.

Tanpa Arunika sadari, pintu kamar 612 yang ada di belakang punggungnya tiba-tiba terbuka.

KLIK!

Seorang pria bertubuh tinggi atletis keluar. Dia langsung membekap mulut Arunika, lalu menyeret tubuh berbentuk jam pasir itu masuk ke dalam kamar. 

PUFFTTH …!

Arunika terkejut setengah mati.

Suaranya tak mampu keluar.

Napasnya tercekat, bersamaan dengan botol jamunya yang terlepas dari tangan.

PRANG!

‘Jamuku ...?!'

Kegelapan langsung meliputi netra Arunika seiring dengan pintu kamar hotel yang ditutup dan lampu yang sengaja dipadamkan. Dia tidak mampu melihat apa pun. Tahu-tahu, tubuhnya itu terempas jatuh di atas ranjang.

“Ka—kamu mau apa?” Suara Arunika bergetar.  

“Jangan banyak tanya! Lakukan saja apa yang kumau …!”

GLEK!

Suara serak yang mendominasi serta aroma alkohol yang menguar dari mulut orang itu membuat Arunika berpikir, bahwa saat ini dia sedang bersama dengan seorang pria mabuk. 

“Tu—tuan, aku nggak tau kamu itu siapa. Ta—tapi aku sangat berterima kasih padamu karena udah nolong aku dari kejaran petugas-petugas itu. Jadi kumohon … lepaskan aku sekarang. Aku mau pulang ….”

“Pulang katamu?” Pria itu terkekeh. Napasnya memburu.

Arunika langsung tercekat ketika pria itu tiba-tiba menindih tubuhnya. Mencengkeram kedua pergelangan tangannya dengan kuat. Bau alkohol bercampur dengan wanginya aroma kayu hangat yang maskulin membuat jantung Arunika berdegup kencang. 

Dia tahu, bahaya sedang mengintai.

“Lepas! Lepaskan aku! AKU MAU PULANG!”

Sekali lagi pria asing itu tidak menghiraukan teriakan serta penolakan Arunika. Karena dia cukup tergoda dengan lekuk tubuh indah yang ada di bawah kungkungannya, sekalipun hanya kegelapan yang ada di antara mereka.

Pemberontakan yang dilakukan Arunika semakin membuat gairah pria itu tak terkendali. Naluri kelelakiannya sudah mulai tak sabar ingin menerobos keluar. Segera dicumbunya bibir tipis itu. Merasainya, mengulumnya hingga mendesaknya dengan paksa, meskipun perlawanan demi perlawanan yang selalu dia dapatkan.

Sekeras apa pun perjuangan Arunika untuk menolak, tak seorang pun yang mampu melawan buasnya sang pejantan yang telah dicekoki oleh minuman beralkohol yang telah dicampur dengan obat perangsang.

“Tidaaakkkkk! Jangan lakukan ini padaku …! Jangan …!” 

“DASAR BIADAAAAAB!”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
purplepen
semangat terus ci
2025-05-27 19:07:22
1
user avatar
Allina
Lanjut kak, ceritanya seru dan menantang. hadiahnya tunggu top up dulu ya
2025-05-01 09:43:57
1
user avatar
bibimbap
Congrats Ci buat cerita barunya. Kasihan lihat kehidupan Arunika yang sudah jatuh ketimpa tangga. Aku tunggu kelanjutan adegan seru antara Arunika dan Kaivan
2025-04-18 21:24:29
3
user avatar
Oei Monica
Halo pembaca, selamat datang di buku keduaku yang bernuansa penuh cinta, intrik, dan sang dewi medis yang menjadi seorang ibu susu. Kalau kamu juga suka baca kisah Male Book bertema Urban Fantasi silakan baca novel pertamaku yang berjudul BERTUKAR TUBUH DENGAN CEO TAMPAN. Selamat membaca.
2025-04-17 11:48:07
8
13 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status