Share

Delapan

Kuedarkan pandangan kesekeliling kafe yang ramai ini, tapi aku terasa sepi. Sejak pertengkaran dengan Mas Brian aku memilih duduk di kafe dekat apartemen.

Suara merdu sang penyanyi membuat lagu yang dinyanyikan terasa dalam ke hati. Jus strawbery yang kupesan terasa hambar, aku hanya mengaduk hingga terlihat busa mengembang.

"Ada yang mau request lagu?"

Aku mengangkat tangan, penyanyi itu datang menghampiri di mana aku duduk.

"Nama kakak siapa? " tanyanya halus. Dari dekat wajah pria itu terlihat sangat tampan. Kiranya seumuran denganku.

"Fitri," jawabku pelan.

Dia tersenyum manis, aroma maskulin tubuhnya terasa sekali.

"Mau request lagu apa ka? "

"Utopia, baby doll."

"Siap, ka."

Pria itu melangkah ke atas panggung lagi.

"Untuk Kak Fitri yang ada di sana!" teriaknya.

Sepenggal lagu itu membuat hati semakin sakit. Seperti apa yang di lakukan Mas Brian padaku.

Jatuh cinta itu tidak enak. Rasanya indah jika terbalaskan, tetapi perih saat mendapat penolakan.

Aku Fitri, anak kemar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status