Share

Sembilan

Akibat insiden celana dalam, aku malas menggunakan dress lagi. Sengaja kuminta Mas Brian membelikan baju tidur yang satu stel dengan celana panjang.

Pria di hadapanku masih saja menertawakan kejadian semalam. Katanya kalau tidak kuat, dia akan menjebol sesuatu. Menyebalkan bukan ucapannya.

"Sudah tertawanya?"

"Belum. Belum, puas."

"Mas, belikan, ya?" Aku merajuk padanya.

"Ngga usah beli lagi, mendingan pakai dress saja. Sexy Fit, aku suka." Mas Brian menaik turunkan alisnya. Sungguh suami pura-puraku sangat menyebalkan.

"Mas."

"Sudah, enggak usah, apalagi kalau kamu—“

"Apa?" Aku membulatkan mata sekaligus berkaca pinggang.

"Ngga pakai baju," ucapnya sambil berlari masuk ke kamar mandi.

Kugedor keras pintu kamar mandi. Kesal sekali aku padanya. Seenaknya berbicara, memang aku wanita gampangan seenaknya saja bicara menyebalkan.

"Buka, Mas, buka!" teriakku

"Mau apa? Aku sudah buka baju, kamu mau mandi bareng?" Terdengar teriakan dari kamar mandi.

Argh ... menyebalkan sekali dia. "Ogah!"

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status