Home / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 317: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab. 317: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Author: Faoo pey
last update Huling Na-update: 2025-11-27 23:31:23

“Ainsley, apa sebenarnya yang kau bicarakan?!” Elanour menatap gelisah, jari-jarinya saling menggenggam tanpa sadar.

Ainsley mengangkat alis, lalu menjelaskan dengan nada datar namun tajam—seperti sedang memaparkan sebuah vonis.

“Begini situasinya. Awalnya aku menduga Adeline berselingkuh, tapi ternyata bukan itu masalahnya. Putri sulung Adeline… kemungkinan besar sudah meninggal. Itu adalah kasus malapraktik medis. Dokter bedah yang menangani operasi saat itu takut dimintai tanggung jawab, jadi dia mencuri bayi lain untuk dijadikan kambing hitam.”

Ruangan mendadak sunyi. Semua orang terkejut.

“Kami tidak tahu bayi siapa itu. Tidak ada laporan kehilangan bayi di rumah sakit pada waktu itu. Dokter bedah itu sekarang kabur ke luar negeri, orang-orangku masih melacaknya.”

Ainsley melanjutkan, suaranya semakin dingin.

“Bayi itu ditukar oleh Martha dengan Audrey. Audrey itu keponakan Martha.

Ia tidak ingin hidupnya hancur, hanya karna mengurus keponakannya yang dititipkan adiknya yang suda
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 318: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Tidak, itu tidak akan berhasil.”Klik.Pintu geser balkon terbuka, dan sosok Ainsley muncul dengan tatapan gelap yang bahkan bisa membuat udara ikut membeku. Seluruh keluarga Bimantara spontan menegang ketika hawa dingin dari mata pria itu menyapu mereka.“Tuan Nathan.” Ainsley melangkah maju, suaranya datar namun mengandung tekanan besar. “Kalau ada orang tenggelam di jalan, bahkan orang asing pun wajib menolong. Itu naluri manusia yang punya hati. Terlebih lagi jika yang kau selamatkan adalah adik kandungmu sendiri.”Ia menatap Nathan tajam, setiap katanya seperti bilah tipis yang menusuk tanpa suara.“Jadi jangan pernah menggunakan kebaikan itu sebagai alat untuk mengancam.”Ainsley berhenti sejenak. Tatapan matanya menusuk, namun ucapannya begitu tenang.“Ayahmu memberimu nama Nathan—harapan agar kau tumbuh sebagai tulang punggung keluarga. Kepala keluarga. Pria berintegritas. Bukan seseorang yang memaksa dan menindas perempuan lemah demi ambisi pribadi.”Ia tersenyum—senyum halu

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 317: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Ainsley, apa sebenarnya yang kau bicarakan?!” Elanour menatap gelisah, jari-jarinya saling menggenggam tanpa sadar.Ainsley mengangkat alis, lalu menjelaskan dengan nada datar namun tajam—seperti sedang memaparkan sebuah vonis.“Begini situasinya. Awalnya aku menduga Adeline berselingkuh, tapi ternyata bukan itu masalahnya. Putri sulung Adeline… kemungkinan besar sudah meninggal. Itu adalah kasus malapraktik medis. Dokter bedah yang menangani operasi saat itu takut dimintai tanggung jawab, jadi dia mencuri bayi lain untuk dijadikan kambing hitam.”Ruangan mendadak sunyi. Semua orang terkejut.“Kami tidak tahu bayi siapa itu. Tidak ada laporan kehilangan bayi di rumah sakit pada waktu itu. Dokter bedah itu sekarang kabur ke luar negeri, orang-orangku masih melacaknya.”Ainsley melanjutkan, suaranya semakin dingin.“Bayi itu ditukar oleh Martha dengan Audrey. Audrey itu keponakan Martha.Ia tidak ingin hidupnya hancur, hanya karna mengurus keponakannya yang dititipkan adiknya yang suda

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 316: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Setelah meninggalkan Club, Bima langsung mengantar Ainsley menuju rumah sakit tempat Arthur dirawat.Di kursi belakang, Ainsley duduk menyandar santai sambil mengetuk sandaran tangan, seolah sedang menghitung waktu yang tepat. Wajahnya puas, seperti seseorang yang sudah mengatur seluruh permainan.“Bima, ada hal lain yang kamu temukan?”Bima mengangguk. “Tuan, Adeline dan Audrey mengambil banyak pinjaman online. Bahkan, Audrey mencuri sertifikat tanah Mansion Bimantara dan menggunakannya sebagai jaminan untuk rentenir.”“Oh?” Mata Ainsley memancarkan minat. “Untuk apa mereka butuh uang sebanyak itu?”“Untuk membeli dana.”“Dana? Dana yang direkomendasikan Kelvin?” Ainsley tertawa pendek.“Betul. Bahkan Martha juga ikut membeli Dana Aicheng.”“Aicheng?” Alis Ainsley naik. “Bukankah internal sempat bilang perusahaan itu memalsukan laporan?”“Ya. Ada yang ingin Bimantara Grup berinvestasi di Aicheng. Tapi setelah penyelidikan, kami menemukan indikasi kecurangan pembukuan, jadi kami menol

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 315: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Ainsley memijit pelipisnya, merasa kepalanya hampir pecah. Dua pria patah hati duduk di hadapannya—yang satu berisik seperti speaker rusak, yang satu lagi pendiam sampai-sampai ingin ia congkel mulutnya dengan tang.Ia melepas kacamatanya dan meletakkannya di meja. Bobby melirik santai.“Bukankah kau sudah berhasil merebut hati istrimu? Untuk apa kau masih memakai itu?”Ainsley menatap kacamatanya sambil tersenyum tipis. “Kadang, sesuatu yang awalnya tidak terbiasa lama-lama bisa jadi kebiasaan. Dulu aku tidak suka Anna mendekatiku… tapi perlahan berubah. Dari kesal menjadi lunak.”Ia menghela napas kecil. “Mungkin ini yang disebut cinta—kesediaan meninggalkan kekurangan demi orang lain. Kadang aku pakai kacamata, kadang tidak. Tapi saat kupakai, itu mengingatkanku untuk lebih lembut dan memperlakukannya dengan baik.”Bobby hanya diam, sesekali meminum anggur, tapi telinganya mendengar tiap kata.Adithya menatap Ainsley penuh harap. “Ainsley, rumah tanggamu sekarang bahagia banget. To

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 314: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Hah?” Zack mematung. “Tuan Kee….”“Keluar dari mobil,” suara Bobby datar namun berbahaya.Bahkan sebelum kata “Tuan Keenam” selesai keluar dari mulutnya, Zack sudah didorong keluar. Bobby langsung mengambil alih posisi kemudi, menutup pintu dengan keras, lalu menekan pedal gas tanpa ragu.Mobil melesat seperti panah yang terlepas dari busurnya, menabrak angin, langsung menuju Almer.Zack yang terkejut mengira Bobby akan menabrak Aria juga. Panik, ia berteriak sekencang yang ia bisa, “Nona Aria! Minggir!”Aria yang mengenali suara itu menoleh—dan mendapati Bobby mengemudi lurus ke arah mereka, wajah pria itu tanpa ekspresi, mata gelapnya seperti badai yang hendak pecah.Jantung Aria mencelos. Ia seketika mendorong Almer ke arah semak-semak.Dalam sepersekian detik sebelum tabrakan, Bobby membelokkan setir. Ban mengerik keras di aspal, berhenti hanya 0,1 sentimeter dari kaki Almer.Aria berlari ke arahnya dengan panik, namun sebelum ia sempat bicara, Bobby sudah menghampiri dan menceng

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 313: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    “Tuan Keenam, ini aku, Aria.”Aria mengangkat telepon dengan tangan bergetar. Matanya panas, suaranya parau seperti seseorang yang baru saja menangis.“Aku tahu.”Suara di ujung telepon terdengar mabuk ringan, namun nada bahagianya tidak bisa disembunyikan.Sementara itu, ayah Aria berdiri di depan putrinya, menatapnya tajam—ancaman tanpa kata.Ibu Aria menggenggam kedua tangannya erat-erat, memohon dalam diam agar putrinya mengakhiri hubungan itu.Aria memejamkan mata, menarik napas panjang, lalu berkata dengan berani, meski seluruh tubuhnya bergetar,“Tuan Keenam… saya tidak akan bekerja di Club Anda lagi.”Keheningan seketika. Orang di ujung telepon jelas tidak menyangka.Aria melanjutkan, suaranya pecah, namun setiap kata terdengar penuh tekad, “Terima kasih banyak atas semua bantuan Anda selama ini. Tanpa Anda, saya tidak mungkin bisa mengumpulkan uang sebanyak itu dalam waktu singkat. Saya… saya tidak akan pernah bisa membalas kebaikan Anda.”Suara pria itu berubah—dari penuh ha

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status