Home / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab 72: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab 72: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Author: Faoo pey
last update Last Updated: 2025-05-28 23:00:10

Dalam sekejap, pipi Anatasya memerah. Ia terlalu malu untuk menatap Ainsley.

“Kalau begitu, izinkan aku meminta maaf dengan tulus pada Istriku. Aku pasti membuatmu takut saat itu, bukan? Aku benar-benar salah.”

Anatasya menggigit bibir dan berkata pelan, “Tidak… tidak perlu minta maaf. Itu bukan salahmu.”

“Tidak, itu kesalahan suamimu. Aku tidak berhasil membuatmu jatuh cinta padaku untuk kedua kalinya. Itu kesalahanku, dan aku akan terus memperbaikinya.”

Pipi Anatasya makin panas mendengarnya. Ia menunduk sedalam mungkin, nyaris menyembunyikan wajahnya.

Segera ia mengulurkan tangan, menutup mulut Ainsley dengan panik. “Sudah, jangan bicara lagi!”

Ainsley justru menarik tangannya perlahan, lalu mengecup pipi merahnya dengan lembut. Sudut bibirnya terangkat senang.

“Tenang saja, istriku. Serahkan semuanya padaku. Aku akan bertanggung jawab untuk menyembuhkan trauma psikologismu di masa depan.”

Anatasya mendadak ingin menghilang dari dunia. Rasanya dia tidak ingin bertemu siapa pun.

Ia
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 74: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Wajah tampan Ainsley sedikit membeku, tampak malu seolah-olah dirinya baru saja tertangkap basah.Ia membetulkan posisi kacamata berbingkai emas yang elegan di hidungnya, lalu menatap Bima dengan tatapan penuh teguran."Bima! Sudah berapa kali aku mengatakan padamu—jangan memukul orang sembarangan!Sekarang aku sudah menikah dengan Miss Anna. Kita harus meneladani sikapnya. Lagipula, aku tidak seperti dulu lagi. Kita tidak bisa bertindak arogan seperti masa lalu."Bima langsung menerima tanggung jawab saat "panci panas" sebesar itu dilempar ke arahnya. "Iya, Nyonya, saya yang salah!Saat itu, Tuan Ketiga mendengar bahwa Damar telah mengurung Anda dalam lemari. Kakak kedua Anda bahkan mengatakan tidak akan membiarkan Anda menginjakkan kaki lagi di Distrik Barat. Tuan Ketiga sangat marah dan kecewa dengan cara kakak kedua Anda menangani hal tersebut.Jadi, saya keliru menangkap maksud Tuan Ketiga. Saya bertindak atas inisiatif sendiri demi membela kehormatan beliau."Ainsley mengangguk

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 73: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Anatasya dibawa ke ruang audio-visual oleh Ainsley, dan saat itulah ia baru menyadari satu hal—dia sebenarnya sudah lama pindah ke apartemen ini, tapi belum pernah menginjakkan kaki di ruangan ini sebelumnya.Di sebelah ruangan itu tampaknya ada tempat kebugaran, tapi ia juga belum pernah ke sana. Mungkin karena selalu ada perasaan enggan—perasaan bahwa tanpa izin, seseorang tak seharusnya masuk ke wilayah orang lain.Saat melangkah masuk, ia memperhatikan ruangan berukuran sekitar dua puluh meter persegi itu dengan saksama.Ruangannya memang tidak besar, tetapi sangat sederhana dan mengadopsi desain tatami ala Jepang. Selain perangkat home theater yang tampak mewah, ada juga sofa ganda di lantai tempat orang bisa bersandar dengan nyaman, serta meja kopi kecil di sampingnya.Di atas meja kopi kaca itu, tersaji aneka buah segar—semuanya disiapkan oleh Ainsley.Anatasya menganggap semuanya baik-baik saja. Ia memutuskan untuk menganggap momen ini sebagai waktu bersantai, bukan sesi peraw

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab 72: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Dalam sekejap, pipi Anatasya memerah. Ia terlalu malu untuk menatap Ainsley.“Kalau begitu, izinkan aku meminta maaf dengan tulus pada Istriku. Aku pasti membuatmu takut saat itu, bukan? Aku benar-benar salah.”Anatasya menggigit bibir dan berkata pelan, “Tidak… tidak perlu minta maaf. Itu bukan salahmu.”“Tidak, itu kesalahan suamimu. Aku tidak berhasil membuatmu jatuh cinta padaku untuk kedua kalinya. Itu kesalahanku, dan aku akan terus memperbaikinya.”Pipi Anatasya makin panas mendengarnya. Ia menunduk sedalam mungkin, nyaris menyembunyikan wajahnya.Segera ia mengulurkan tangan, menutup mulut Ainsley dengan panik. “Sudah, jangan bicara lagi!”Ainsley justru menarik tangannya perlahan, lalu mengecup pipi merahnya dengan lembut. Sudut bibirnya terangkat senang.“Tenang saja, istriku. Serahkan semuanya padaku. Aku akan bertanggung jawab untuk menyembuhkan trauma psikologismu di masa depan.”Anatasya mendadak ingin menghilang dari dunia. Rasanya dia tidak ingin bertemu siapa pun.Ia

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 72: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Ainsley menatap Anatasya lekat-lekat, ekspresinya sulit ditebak—entah sedang marah atau senang. “Ada yang ingin kamu katakan padaku?”Anatasya menggenggam cangkir susu dengan gugup, lalu menyesapnya cepat-cepat. “Bukankah Keitlyn sudah memberitahumu semua yang perlu kamu ketahui?”“Tidak.” Suara Ainsley terdengar tenang, nyaris tanpa emosi, tapi justru karena itulah terdengar dalam dan tulus. “Aku ingin mendengarnya darimu langsung. Aku tak ingin mengenalmu dari cerita orang lain.”Dia menatap Anatasya dengan lembut. “Kalau kamu yang mengatakannya, aku akan percaya. Tapi kalau kanu belum siap, aku akan menunggu. Sampai kamu benar-benar percaya padaku sepenuhnya.”Jantung Anatasya bergetar. Jemarinya mencengkeram cangkir susu begitu erat hingga nyaris retak.Beberapa detik kemudian, sebuah pikiran muncul di benaknya. Ia meletakkan cangkirnya dan menatap Ainsley dengan sungguh-sungguh. “Kudengar kamu tidak suka orang lain menyentuh barang-barangmu. Apakah itu benar?”“Ya,” jawab Ainsley

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 71: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    "Ahh!"Jenderal menggigitnya dengan keras, lalu mengeram dan menggigit lagi."Ahh!"Berulang kali."Jangan bergerak. Kalau kau bergerak, Jenderal akan menggigit tulangmu sampai remuk."Suara tenang seseorang menggema dari arah pintu.Dia adalah Kai, pria berwajah tampan dengan rambut dicat kuning menyala. Ia berjalan santai, memegang cerutu di antara jari-jarinya yang pucat. Dengan tenang, ia mengendus cerutu itu seolah tengah menikmati aroma hidangan mewah.Dengan satu klik, lampu ruangan menyala terang.Tanpa banyak bicara, Kai mematikan tiga kamera pengintai di sudut ruangan. Ia mencabut memori dari masing-masing kamera, memasukkannya ke dalam sakunya, lalu menatap Keitlyn yang tengah menangis tersedu-sedu di sudut ruangan. Senyum tipis terukir di wajahnya."Ah, gadis kecil yang malang... Kamu menangis sangat menyedihkan. Kakak akan memanggil polisi untukmu," ucapnya lembut.Keitlyn menggigil ketakutan, memeluk selimut erat-erat untuk menutupi tubuhnya. Meski gemetar, dia sempat me

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 70: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    "Itu aku." Anatasya menatap tajam wanita di hadapannya yang membalas dengan tatapan sinis. Perasaan jijik langsung merayap di dadanya.Dengan kasar, wanita itu melemparkan kunci mobil berlogo BMW ke atas meja, disusul tas LV-nya yang jatuh dengan bunyi Buk. Ia lalu duduk dengan angkuh di hadapan Anatasya, menyilangkan kaki dan memandangnya penuh kesombongan."Aku memang tidak secantik kamu secara alami," ucapnya dengan nada mengejek. "Tapi aku punya aura manis, seperti wanita idaman pria."Ia melirik segelas limun di meja dengan ekspresi jijik, lalu mengangkat tangannya, memamerkan kuku barunya. "Bagus tidak? Baru dipasang. Aku perlu semprotin pelembap dulu."Sambil berbicara, ia mengeluarkan botol kecil dari tas dan mulai menyemprotkan cairan ke kukunya.Ck-ck-ck.Beberapa suara desisan terdengar, lalu aroma tajam memenuhi udara, menusuk hidung Anatasya. Ia refleks menahan napas. Alisnya mengernyit, bingung sekaligus waspada terhadap kelakuan aneh wanita itu."Permisi, Anda ke sini u

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status