Home / Romansa / Menikah Dengan Paman Tunanganku / Bab. 81: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Share

Bab. 81: Menikah Dengan Paman Tunanganku

Author: Faoo pey
last update Last Updated: 2025-06-01 21:08:52

Audrey menatap sekeliling dan berseru lantang, “Semuanya, tolong nilai sendiri. Kakakku menikah dengan keluarga kaya dan tinggal di apartemen besar di Bund Bay! Sekarang aku adiknya, dan ini ibu kandungnya. Apa salahnya kalau kami minta dibelikan beberapa potong pakaian?”

Begitu suasana hening, para wanita sosialita di sekitar mulai berbisik lagi.

“Bund Bay? Astaga, itu lebih mahal dari vila!”

“Benar! Satu unit apartemen besar di Bund Bay bisa lebih mahal dari tiga atau empat vila mewah di pinggiran kota!”

“Jadi dia bukannya tidak punya uang... tapi pura-pura miskin biar tidak membayar belanja keluarganya sendiri!”

Melihat opini publik mulai berbalik ke pihaknya, Audrey melangkah dengan percaya diri ke arah Anatasya.

“Kak, lihat sendiri! Semua orang sudah tahu siapa yang pelit di sini. Aku tidak percaya Paman Ketiga tidak memberimu uang! Cepat bayar tagihannya sekarang. Jangan bikin malu!”

Adeline ikut menimpali dengan suara dibuat sedih, “Aku ini ibumu! Apa terlalu berlebihan kalau k
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bdb. 85: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Delcy bicara dengan penuh semangat!Ia merasa berhasil mengundang perhatian orang-orang di sekeliling, terutama para wanita seusianya.Ia yakin, dengan dukungan mereka, Anatasya pasti akan dibuat tak berkutik—kalau bukan karena kata-kata, ya karena tatapan tajam mereka.Namun Anatasya hanya menatap Delcy dengan senyum tipis, antara mengejek dan malas menanggapi.Belum sempat Anatasya membuka mulut, seorang pengunjung wanita yang tadi ikut memperhatikan langsung bicara.“Aduh, Nyonya, saya mengerti perasaanmu. Tapi jangan terlalu emosi begitu, oke. Di usia kita ini, rata-rata sudah mulai kena penyakit—darah tinggi, kolesterol, gula. Jangan sampai marah-marah malah merusak kesehatan sendiri.”Delcy sontak terdiam, wajahnya sedikit kaku.Apa maksudnya dia dianggap sudah tua dan sakit-sakitan?Wanita yang bicara itu tampaknya tidak menyadari perubahan ekspresi Delcy, dan malah melanjutkan, sambil melirik orang-orang di sekitar.“Sekarang sudah zaman baru, gaya hidup juga harus berubah.Se

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 84: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Begitu suara itu berakhir, wajah Anatasya tampak sedikit pucat.Ada rasa terkejut bercampur malu di sana.Brielle langsung bersorak kegirangan. “Brylee! Akhirnya berhasil juga! Wah, Anna sampai jadi malu sendiri!”Semakin ia bicara, semakin bersemangat. Ia bahkan tak menyadari bahwa Ainsley yang berdiri di sampingnya mulai memancarkan aura dingin yang cukup untuk membekukan ruangan.Setelah beberapa detik kehilangan kendali, Anatasya kembali tenang. Tapi yang harus dihadapinya sekarang bukan hanya satu atau dua, melainkan “Medan shura empat orang.”Dengan ekspresi sedikit kaku, ia kembali berbicara melalui speaker kepada Brylee — di depan Ainsley dan Brielle pula.“Brylee, terima kasih atas perasaanmu. Tapi apa yang barusan kamu katakan tidak ada kaitannya denganku. Aku sudah bilang sebelumnya... aku sudah menikah.”“Menikah?! Itu tidak mungkin!”Dua suara serempak terdengar dari speaker — suara Brylee dan Brielle bersamaan. Sama-sama tegas, sama-sama tak percaya.Anatasya: "___”Brie

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 83: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Anatasya ingin membuka mulutnya tapi dia melihat Ainsley mengangkat tangannya, menyuruhnya berhenti bicara."Aku yang akan melakukannya."Hanya dua kata, sederhana, tapi penuh kekuatan. Seperti perisai yang tiba-tiba muncul di hadapannya.Untuk pertama kalinya, Anatasya merasakan ada yang berdiri di pihaknya. Di keluarganya, belum pernah ada yang berbicara begitu untuknya. Selama ini, saat ada masalah, dia harus menghadapi semuanya sendiri.Ainsley menatapnya hangat, lalu memberi isyarat agar dia duduk di sisi. “Di keluarga ini, aku yang paling tua. Biar aku yang bicara.”Ia memanggil Brielle dan menyuruhnya duduk. Begitu Brielle duduk, suara Ainsley erdengar tenang namun tegas:“Besok pagi, pergi ke Distrik Barat. Jemput seseorang untukku.”Brielle langsung mengernyit. “Tapi Paman ketiga, aku sudah membuat janji dengan selebriti besok. Aku harus memotret dia…”“Tidak. Besok kamu pergi menjemput orang itu untukku.” Kali ini, nada suara Ainsley mengeras.Brielle cemberut. “Paman ketig

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 82: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Adena berkata ragu-ragu, “Itu… Ibu juga tidak tahu pasti. Lagipula, tidak satu pun dari kita pernah melihat surat nikah kakakmu, kan?”Ia mengingat-ingat sejenak, lalu melanjutkan, “Yang datang waktu itu kan Asisten Bima. Dia bilang mewakili Tuan Ketiga dan keluarga Addison. Kamu bilang dia datang untuk mengambil buku registrasi rumah tangga. Ayah dan ibu waktu itu tidak berani menolak karena namanya besar.”“Lalu, waktu buku itu dikembalikan, status kependudukan kakakmu sudah dipindahkan. Tapi... soal pernikahan, kita tidak tahu apa-apa.”Audrey menyipitkan mata, curiga. “Bu... jangan-jangan... kakak memang bekerja sama dengan Tuan Ketiga untuk mencari alasan pindah rumah tangga, padahal mereka tidak benar-benar menikah?”Ia mulai menyusun kepingan puzzle di kepalanya. “Kalau memang begitu, berarti tidak ada uang pertunangan, dan soal pembagian tanah itu juga cuma bualan. Kita bahkan tidak pernah lihat apa-apa secara langsung!”Adena tertegun sejenak, lalu mengangguk. “Ya! Ibu juga m

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 81: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Audrey menatap sekeliling dan berseru lantang, “Semuanya, tolong nilai sendiri. Kakakku menikah dengan keluarga kaya dan tinggal di apartemen besar di Bund Bay! Sekarang aku adiknya, dan ini ibu kandungnya. Apa salahnya kalau kami minta dibelikan beberapa potong pakaian?”Begitu suasana hening, para wanita sosialita di sekitar mulai berbisik lagi.“Bund Bay? Astaga, itu lebih mahal dari vila!”“Benar! Satu unit apartemen besar di Bund Bay bisa lebih mahal dari tiga atau empat vila mewah di pinggiran kota!”“Jadi dia bukannya tidak punya uang... tapi pura-pura miskin biar tidak membayar belanja keluarganya sendiri!”Melihat opini publik mulai berbalik ke pihaknya, Audrey melangkah dengan percaya diri ke arah Anatasya.“Kak, lihat sendiri! Semua orang sudah tahu siapa yang pelit di sini. Aku tidak percaya Paman Ketiga tidak memberimu uang! Cepat bayar tagihannya sekarang. Jangan bikin malu!”Adeline ikut menimpali dengan suara dibuat sedih, “Aku ini ibumu! Apa terlalu berlebihan kalau k

  • Menikah Dengan Paman Tunanganku    Bab. 80: Menikah Dengan Paman Tunanganku

    Toko pakaian ini adalah butik mewah yang sering dikunjungi para selebritas dan wanita kelas atas.Begitu Anatasya melangkah masuk dan melihat label harga yang tertera pada pakaian, matanya langsung membelalak.Rompi biasa saja harganya 50.000 yuan!Refleks, dia ingin berbalik dan pergi. Anatasya memang tidak pernah suka menghamburkan uang hasil jerih payahnya untuk barang-barang mewah seperti ini.Namun Brielle segera menahannya, lalu dengan semangat mengeluarkan ponselnya dan mulai merekam video pendek."Aduh, senangnya! Adik iparku mengajakku belanja di butik ini! Beruntung banget punya Adik ipar yang memanjakanku dan perhatian!" katanya sambil tersenyum ke arah kamera.Belum sempat Anatasya membuka mulut untuk membantah, pintu butik terbuka dan Audrey masuk sambil menggandeng tangan ibunya, Adeline. Wajah keduanya tampak penuh amarah.Audrey menunjuk ke arah Anatasya dan berkata keras, "Kakak! Kalau kamu membelikan baju buat dia, terus gimana dengan aku dan Ibu?"Adeline, yang sebe

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status