Share

Tidak penting

Detik kemudian barulah naik dan berbaring memunggungi Citra. Bagaimana pun sebagai laki-laki dia normal. Namun dia belum ingin menyentuhnya, apa lagi belum ada cinta diantara keduanya. Terutama di hati Yusuf belum mencintai Citra istrinya.

Pagi-pagi burung peliharaan Ikbal sudah berkicau menghiasi pagi yang cerah ini. Semua berkumpul di meja makan untuk sarapan.

"Gimana malam pertamanya nih pengantin baru?" goda Habibah pada putra dan mantunya

Uhuk-uhuk. Citra tersedak mendengar ucapan Ibu mertuanya.

"Sayang kamu kenapa? hati-hati makannya." Habibah memberikan Citra air minum, kebetulan dia duduknya lebih dekat dengan Citra.

"Tidak," sahut Citra setelah meneguk air minumnya dan melirik kanan dan kiri.

Yusuf tidak memberi respon apa pun, selain serius aja dengan makannya.

"Hati-hati Citra! makannya," ucap bu Fatma menatap cucu satu-satunya itu.

"Iya. Nek," Citra melirik neneknya sesaat.

"Kalian belum menjawab pertanyaan Ibu tadi? gimana malam pertamanya, dulu waktu Ibu menikah sama Bapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status