Share

Bab 6. Harus pergi

Penulis: dsifadian
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-16 08:02:58

Dimeja nomer 25, didekat pantai yang berjarak 4 meter dari air pantai, Aurora duduk sendiri menghadap pemandangan yang menakjubkan. Dia bertopang dagu menyaksikan sebentar lagi matahari terbenam. Semua pengunjung tidak sabar menyaksikannya. Mungkin sekitar 35 menit lagi!

Semribit angin menjelang malam sangat dingin menyapa tubuhnya sampai gaun bawahnya serasa ingin terbang. Restoran Romance dan beberapa restoran didekatnya sudah dipadati pengunjung, padahal bukan malam minggu.

Ditemani segelas Lemon Juicy dan Seafood yang menggugah selera diatas piring, tetapi tidak sedikitpun barang tersentuh sekedar saos tiramnya, sampai angin merebut kehangatannya menjadi dingin. Aurora hanya menyukai aromanya yang lezat dan hangat, dia merasa tubuhnya lebih ringan setelah beberapa hari pola makannya tidak teratur.

Patah hati membuat Selera makannya menurun dan membuatnya sedikit kurus. Tetapi kecantikan naturalnya tidak pudar meskipun tertelan beban dan banyak fikiran.

Aurora memejamkan mata dan menarik nafasnya, udara dingin masuk melalui hidung dan pantai Malavi memang tidak berbohong, udaranya sangat sejuk!

Seorang Waiters liwat dan tersandung batu karang lumayan besar dibawah, minuman jus Strawberry yang dibawanya tumpah dan sebagian terkena gaun indah Aurora. Mereka menjadi pusat perhatian pengunjung.

Aurora kaget dan langsung berdiri menunduk mengecek apa yang tumpah, Waiters itu gemetar dan ketakutan, matanya berkaca-kaca, "Nona, maafkan saya. Saya tidak sengaja."

Gaun itu sangat mahal, Setara dengan gaji bekerja di Restoran Romance selama 6 bulan. Tetapi itu hanya sebuah gaun, bisa dicuci nodanya hilang atau dibuang!

Aurora menyentuh bahu Waiters itu dan tersenyum, dia sangat tenang, "Tidak apa-apa. Aku akan membersihkannya." Selepas mengatakan itu, Aurora melangkah menuju Kamar mandi Restoran.

Semua pengunjung menatap kagum padanya, dia menjadi pembicaraan yang hangat! itu semua tak luput dari pandangan seorang laki-laki yang berdiri menyaksikan tidak jauh dari tempat Aurora.

Setelah membersihkan gaunnya, Aurora keluar dan berniat kembali kemejanya. Akan tetapi, matanya menangkap seseorang yang tidak asing berjalan terburu-buru menuju pintu keluar Pantai Malavi membawa sebuah koper berukuran sedang.

"Nona Alyra." Ya, Aurora mengingat gadis yang menyapanya dipesta pernikahan Alice.

Alyra menghentikan langkahnya dan berbalik. Dia melihat Aurora berjalan kearahnya. Sebelumnya Alyra menoleh kanan kirinya, "Nona Aurora. kamu disini?"

Aurora mengangguk kecil, "Aku melihat Kekasihmu didalam, mengapa kamu ada disini? Kamu mau kemana? Maaf, aku tidak bermaksud ikut campur!" Aurora menyadari dia terlalu ikut campur urusan orang lain.

Alyra terlihat gelisah dan melihat belakang, mengamati sekitar. Gadis itu seperti bingung dan...

Aurora mengamatinya! Meski bukan urusannya, namun Aurora lancang bertanya, "Ada apa, Nona Alyra? Kamu sedang bermasalah?"

"Nona Aurora, aku ingin bertanya sesuatu padamu... Jika kamu harus memilih, Karir ataukah cinta, manakah yang kamu pilih?"

Aurora mengernyitkan keningnya seolah bingung. "Nona Alyra, aku tidak mengerti..."

Alyra tidak memiliki banyak waktu, penerbangannya tak kurang dari satu jam lagi. "Kekasihku berniat melamarku nanti malam. Tapi... aku ternyata belum siap."

Aurora tercengang, jadi restoran sangat ramai karena akan ada acara penting!

"Nona Aurora, bisakah kamu membantuku?" Alyra mengeluarkan sebuah surat dari dalam tas tangannya. "Berikah ini pada Philip, kamu ingat kekasihku kan? Sampaikan padanya jangan mengejarku!" tatapannya memohon.

Aurora sangat bingung dan tidak mengerti. "Tapi..."

"Terima kasih, Nona Aurora. Selamat tinggal!"

Belum sempat Aurora bertanya lagi, Alyra sudah berlari menarik kopernya masuk kedalam mobil taxi!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 47. Sedang membutuhkanmu!

    Saat malam sudah semakin larut, Aurora belum bisa memejamkan kedua matanya dengan rapat. Dia terus membolak-balikkan badan diatas ranjang didalam sebuah kamar hotel yang telah dipesan untuk satu malam. Sedangkan Jeffry juga memesan satu kamar disebelahnya, Jeffry pendatang baru yang tentu saja belum terlalu mengenal kota Ivaly yang besar. Aurora memikirkan Philip, Pria itu sekarang sedang marah, Philip bukan orang sembarangan yang bisa melakukan apapun sesukanya. "Kamu satu-satunya keluarga mama sekarang. Maafkan mama hampir saja mencegahmu datang kedunia." Lirihnya seraya mengusap perut dengan perasaan amat bersalah. Sekarang dia berjanji akan menjaga calon anaknya baik-baik, dan tidak akan membiarkan siapapun melukainya ataupun membahayakan nyawanya. Pagi hari menjelang, Aurora sudah bersiap-siap untuk meninggalkan kamar. Ketika membuka pintu, dia berpapasan dengan Jeffry yang akan menghampirinya. "Selamat pagi, Aurora." Sapa Jeffry tersenyum. Senyumnya manis ditambah wa

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 46. Merasa dipermainkan

    Philip masih marah atas kejadian tadi. Seharusnya Aurora menepati janjinya, namun gadis itu rupanya tidak bisa dipercaya. Flashback on! "Aku mohon, anak ini tidak bersalah apapun. Jangan menghukumnya! Dia berhak lahir kedunia..." Aurora bersimpuh dibawah seraya menangis untuk nyawa calon anaknya. Kedua tangan Philip mengepal kuat, matanya menyala tajam seakan ingin menghancurkan apapun. Dia seperti iblis yang sedang marah, sampai Aura disekitarnya ikut terasa mencengkam menakutkan. "Aku nggak menginginkan apapun darimu, tuan. Pernikahan ini memang salahku, tapi anak ini... dia keluargaku satu-satunya. Aku mohon... Izinkan dia tetap hidup!" Aurora terisak-isak mengatakannya. Dia terus memohon agar Philip luluh, dia tidak perduli lagi grup Adelina ataupun Philip. Sekarang Aurora hanya menginginkan anaknya hidup. Meski anak itu akan terlahir tanpa seorang ayah. "Kau..." Philip menahan nafasnya lalu mendorong pundak Aurora menjauhi kakinya hingga Aurora jatuh. "Pergi dari s

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 45. Harusnya sedikit bersabar!

    "Menurutmu, kenapa Aurora bisa menikah?" Didalam mobil, Erick bertanya. Alice yang menunduk fokus pada ponselnya seketika menengadahkan kepalanya, "Mana aku tau. kenapa memangnya? Jangan pernah lupa kalau kita sudah menikah, Erick Axelio!" Ketus Alice dengan kesal. ia benci seseorang yang terus menanyakan saudara tirinya, terlebih Erick suaminya sendiri yang notabennya merupakan mantan kekasih Aurora. Erick mendecih lalu menyahut, "Aku hanya bertanya. Apa itu juga salah?" "Salah! Karena kamu sekarang sudah menikah! Jadi, jangan coba-coba mencari tau informasi apapun tentang Aurora atau gadis lain!" Ancam Alice. "Ya, baiklah sayang. Jangan marah-marah. Alangkah baiknya kita kepusat perbelanjaan untuk menyenangkan hatimu." Hibur Erick mengalihkan perhatiannya. Sifat Alice dan Aurora itu jauh berbeda. Mereka memang sama-sama punya pendirian kuat, tapi Aurora mudah diluluhkan dan dikendalikan, berbeda dengan Alice yang harus mengendalikan dan mendominasi. Kalau tau begitu,

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 44. Izinkan tetap hidup!

    "Apa kamu bilang?" Kedua bola mata Philip membulat tajam, dia mendekati Aurora mencengkram rahangnya kuat. Tidak ada yang boleh bermain-main dengan Philip Mayer! Siapa Aurora? berani sekali mempermainkannya! "Katakan sekali lagi!" Bentak Philip, suaranya menekan dan membuat Aurora ketakutan. Hasil USG-nya bahkan jatuh, kedua tangannya berusaha mendorong tangan Philip yang sangat kuat. Tenaganya kalah, wajah Aurora merah dan kehabisan oksigen. "Ka mu...A ku.. ti dak, bi sa ber nafas!" dada Aurora kembang kempis. Philip yang belum puas terpaksa menarik tangannya, Aurora langsung terbatuk dan menghirup udara sebanyak-banyaknya. "Jangan pernah bermain-main denganku!" Bentak Philip mengancam. Aurora tidak mampu melawan sekarang, tenaganya kalah, dan dia pasti kalah melawan pria berkuasa seperti Philip Mayer. Tidak berselang lama, pintu ruangan terbuka, muncul dokter Brave dan perawat serta Louis. "Nyonya, mari ikut kami keruang tindakan!" Perawat membantu merapikan pakaia

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 43. Berubah fikiran?

    "Panggil suster dan bawakan obat P3K untuk mengobati lukanya!" Philip memberi perintah terhadap Louis. Louis menjalankan tugasnya baru dia memindahkan mobil milik Philip keparkiran mobil. Aurora dibawa kekursi stainless diruang tunggu lalu mereka duduk disana menunggu suster yang datang. Bukan hanya siku, tapi beberapa bagian kaki juga lecet. Setelah perawat pergi, nama Aurora dipanggil untuk segera memasuki ruang pemeriksaan. Aurora harus menjalani serangkaian pemeriksaan terlihat dahulu, untuk memastikan bagaimana kondisi janin yang tumbuh dirahimnya. Seluruh tubuhnya merasakan ketegangan, keringat dingin menetes saat seorang dokter menyuruhnya berbaring diranjang pemeriksaan untuk melakukan USG. Bukan hanya dokter, ada juga dua perawat yang membantu lalu Philip dan Louis menunggu diluar ruangan. "Permisi nyonya, saya akan mengoleskan gel diperutmu..." Izin perawat. Aurora mengangguk ragu, suster mengeluarkan kemejanya dari dalam rok span hitam pendeknya lalu membuka

  • Menikah dengan Mr. Billionaire    Bab 42. Sanggupkah?

    Aurora sesungguhnya merasakan sakit di pinggulnya karena jatuh tadi. Tapi dia tidak sudi ditolong oleh Erick. Sedangkan ibu itu menggendong anaknya yang menangis karena ketakutan. Erick masih menawarkan diri. dia baru akan sedikit membungkuk, namun tiba-tiba saja bahunya ditahan seseorang. Seketika Erick menoleh dan langsung mendapatkan tatapan tidak mengenakkan dari pria disampingnya. "Tidak perlu repot-repot mengotori tangan anda untuk menolong istri saya, tuan muda Axelio!" Philip berkata pelan dan menekan. Philip mengulurkan tangannya kehadapan Aurora yang tercengang melihatnya, "Ayo sayang..." Philip berkata pelan. Seolah dia sungguh mencintai Aurora. Nada bicaranya yang lembut seolah memang dia sangat perhatian sebagai suami. Aurora tidak bisa berdiri. Dia menengadah keatas lalu menggeleng pelan, keningnya yang mengerut serta bibirnya yang sedikit terbuka, sudah membuktikan dia menahan sakit. Philip menyadarinya bahkan melihat kemana tangan istrinya yang terus mendek

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status