Beranda / Romansa / Menikahi Ayah Gebetanku / BAB 51: Dress cantik untuk si cantik 

Share

BAB 51: Dress cantik untuk si cantik 

last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-31 22:27:40

Mobil melaju menembus hujan deras yang mengguyur kota, Shani dan Gideon yang sudah berada didalamnya sejak lima belas menit yang lalu itu terlihat hanya saling terdiam.

Tak ada obrolan ringan untuk mencairkan suasana. Namun, dalam diamnya itu. Wanita yang sedang berada di kursi penumpang nyatanya tengah bertarung dengan pikiran campur aduk yang sejak tadi sudah memenuhi kepalanya.

Hingga tanpa sadar wajahnya jadi tampak muram, bibirnya mengerucut. Tetapi bagi si lelaki di kursi pengemudi, hal itu terlihat sangat lucu.

Ia melirik sekilas beberapa kali untuk melihat ekspresi lucu yang dikeluarkan oleh Shani, senyumnya dia kulum rapat-rapat. Tak mau ketahuan oleh wanita itu kalau dirinya sejak tadi tak bisa berhenti memandangi ekspresi lucu itu.

Tak lama, mobil itu Gideon tepikan di salah satu gedung yang cukup asing bagi Shani. Ditambah dengan hujan serta penerangan yang tak memadai membuat Shani jadi kesulitan untuk melihat plang nama tempat yang tertempel di sisi kiri atas dinding l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 52: Serangan pertama 

    Shani melongo saat dirinya baru saja memijakkan kaki di balairung hotel paling mewah di kota, karena ia mengira acara makan malam keluarga Bentley akan dilakukan dalam skala kecil. Tapi ternyata, acara ini bahkan menjadi acara paling mewah yang pernah ia datangi sebelumnya.“Saya pikir hanya makan malam keluarga biasa.” Ucap Shani. Gideon menoleh sejenak. “Ya, kamu tahu kan keluarga Bentley itu punya banyak kolega. Jadi pada acara ini pun mereka diundang, karena mereka sudah dianggap keluarga.” “Keluarga Bentley tak sesederhana yang orang-orang pikirkan.” Pak Bentley menimbrung, ia tertatih berjalan menghampiri Shani dan Gideon.Shani dan Gideon pun menoleh, mereka kemudian menunduk sopan pada lelaki sepuh itu. “Perusahaan juga termasuk bagian dari keluarga yang harus dijaga, menjaga nama baik perusahaan sama wajibnya seperti menjaga nama baik keluarga.” Tambah Pak Bentley. Shani hanya terdiam, sedangkan Gideon langsung menanggapi perkataan Pak Bentley. “Itu sudah jadi kewajiban

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 51: Dress cantik untuk si cantik 

    Mobil melaju menembus hujan deras yang mengguyur kota, Shani dan Gideon yang sudah berada didalamnya sejak lima belas menit yang lalu itu terlihat hanya saling terdiam.Tak ada obrolan ringan untuk mencairkan suasana. Namun, dalam diamnya itu. Wanita yang sedang berada di kursi penumpang nyatanya tengah bertarung dengan pikiran campur aduk yang sejak tadi sudah memenuhi kepalanya. Hingga tanpa sadar wajahnya jadi tampak muram, bibirnya mengerucut. Tetapi bagi si lelaki di kursi pengemudi, hal itu terlihat sangat lucu. Ia melirik sekilas beberapa kali untuk melihat ekspresi lucu yang dikeluarkan oleh Shani, senyumnya dia kulum rapat-rapat. Tak mau ketahuan oleh wanita itu kalau dirinya sejak tadi tak bisa berhenti memandangi ekspresi lucu itu.Tak lama, mobil itu Gideon tepikan di salah satu gedung yang cukup asing bagi Shani. Ditambah dengan hujan serta penerangan yang tak memadai membuat Shani jadi kesulitan untuk melihat plang nama tempat yang tertempel di sisi kiri atas dinding l

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 50: Akankah hubungan ini bisa terselamatkan? 

    Shani sebenarnya tak begitu menyukai acara yang biasanya diadakan oleh keluarga Bentley, alasannya tak lain karena orang-orang di dalamnya yang selalu berkata buruk tentang Shani karena statusnya yang hanya sekadar orang biasa. Tetapi malam ini cukup berbeda, sejak Shani mengetahui bahkan Gideon akan menjemputnya ke acara makan malam keluarga Bentley. Senyum wanita itu tak henti mengembangkan, dibarengi dengan wajahnya yang berseri. “Lebih baik pakai dress yang mana, ya?” Gumamnya pelan sembari bercermin, ia bimbang dalam memilih pakaiannya malam ini. Shani berbalik ke lemari bajunya, seketika ia tersenyum miris melihat isi lemari itu yang kebanyakan terisi dengan pakaian formal untuk bekerja. “Yah, memang sejak luluh kuliah dan bekerja, aku sudah tak pernah membeli dress untuk diriku sendiri. Sekarang aku jadi menyesal.” Keluh Shani pelan sambil menghela napas panjang. Sepersekian detik kemudian, Shani langsung menoleh ke arah luar kamarnya saat mendengar ketukan pada pintu apar

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 49: Dia melakukan apa yang demi diriku?

    Shani sejak dua puluh lima menit yang lalu sudah menatap lamat-lamat pintu tebal berbahan jati di hadapannya itu, ia juga sudah memegangi gagang pintunya. Hanya tinggal menarik gagangnya kebawah dan mendorong pintunya sedikit, Shani pun akan berhasil memasuki ruangan CEO. Tetapi tiap kali niat untuk memasuki ruangan itu muncul, jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya. “Harus! Aku harus masuk agar bisa membicarakan ini pada Gideon.” Gumam Shani pelan, sambil memegangi dadanya. Ia celingak-celinguk sejenak untuk melihat keadaan sekitar, baru setelah ia memberanikan diri untuk memasuki ruangan itu. Tapi pemandangan ruangan yang kosong menyambutnya. Shani pun menghela napas kecewa, ia hendak berbalik untuk keluar dari ruangan itu. Tapi saat gagang pintunya tiba-tiba bergerak sendiri, tubuh Shani jadi tersentak dan refleks bergerak untuk bersembunyi di bawah kolong meja kerja Gideon. Tak berselang lama, pintunya pun terbuka. Shani dapat melihat dua pasang kaki yang masuk ke dalam

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 48: Kesempatan?

    “Jadi kamu mau merelakan ayahku begitu saja!?” Tanya Daroll tak percaya.Daroll sedikit meninggikan nada suaranya hingga orang-orang yang berada di dekat sana jadi memelototi mereka kebingungan, tetapi Shani hanya terdiam dengan tatapan datarnya.Perlahan kepala wanita itu mengangguk pelan, ekspresi wajahnya tak berubah sedikit pun.“Ya, karena terlalu mustahil bagiku, Daroll.” Ucap Shani datar, pandangannya kembali ia alihkan ke gelas berisi minuman yang sudah bercampur dengan air dari es batu yang sudah mencair.Daroll terdiam sejenak, ia kemudian mengendus kesal. “Ibuku hanya mengancam seperti itu tapi kamu malah sudah menyerah.” Shani terdiam sejenak sambil menenggak minuman dalam gelas, ia kemudian menoleh ke arah Daroll. Tatapannya berubah masam, ia berdecak pelan sebelum menjawab perkataan lelaki itu.“Tembok ayahmu itu sangat tinggi, Daroll. Dan yang bisa memanjatnya hanya ibumu.” Balas Shani, bibirnya kini mengerucut ka

  • Menikahi Ayah Gebetanku   BAB 47: Akhir dari segalanya?

    Datang ke ruangan saya sekarang.Begitulah isi pesan yang dikirim oleh Gideon untuk Shani siang ini, si wanita yang mendapatkan pesan tersebut hanya dapat menghela napas kasar sambil mengutuki si pengirim pesan. “Padahal pekerjaanku banyak sekali hari ini, aku juga sampai mengabaikan makan siangku demi menyelesaikan pekerjaanku.” Keluh Shani di sela langkahnya menuju ruangan CEO. Tak lama, Shani tiba di depan pintu ruangan CEO. Wanita itu berhenti sejenak sambil dirinya menguatkan mental untuk mulai memasuki ruangan itu, setelahnya ia langsung mendorong pintu itu untuk ia masuki. Tetapi pemandangan yang tak mengenakkan menyambut Shani, wanita yang kemarin membuatnya jengkel juga ada di dalam ruangan itu. Gabriella menoleh sambil melayangkan senyum sinis, ia juga menyilangkan kakinya anggun. “Kenapa dia ada di sini?” Tanya Shani sambil menunjuk ke arah Gabriella yang sedang duduk manis di sofa.“Kenapa? Memangnya saya tidak boleh berada di sini?” Ucap Gabriella. “Ya tentu saja tida

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status