Beranda / Fantasi / Menikahi Dewa Iblis / 2. Arthur&Alena(1) -- Pertemuan

Share

2. Arthur&Alena(1) -- Pertemuan

Penulis: ArenLucu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-30 16:36:56

"Putri Alena, Dewa Iblis sudah menunggu di Kastil Cendana," ucap dayang Istana Kerajaan Romana.

Alena menyisir rambutnya yang sangat indah dan lembut serta penuh dengan semerbak wangi Jasmine. Lalu, dia menatap dayang yang baru saja menyampaikan kabar tersebut melalui pantulan cermin riasnya,"apa dia membawa pasukan?"

"Tidak, Tuan Putri. Dewa Iblis hanya sendiri."

"Baik. Pergilah. Katakan padanya, aku akan segera menemuinya."

"Baik, Tuan Putri. Hamba mohon pamit."

Gemericik perhiasannya berbunyi ketika Alena berdiri dari kursi riasnya. Dia menatap kembali penampilannya.

Manik-manik bunga Tulip terpasang indah di gaun birunya. Berlian blue fire di rambutnya juga terpasang begitu indah. Alena Caitlyna Meijer, adalah bidadari dalam wujud manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi kecantikannya.

Di antara ke-9 Putri Raja Antonio, Putri Alena adalah putri yang tercantik. Sehingga sang Raja sangat menyayanginya.

"Apalah gunanya menjadi seindah ini? Jika harus menikah dengan iblis?"

Dengan langkah gontai dia berjalan. Hendak menemui calon suaminya.

Di sisi Arthur, dia melihat dari gelas kaca, mulai terlihat seorang perempuan yang didominasi dengan warna biru itu mendekat ke tempatnya saat ini duduk.

Di Kastil Cendana milik Romana ini, Arthur menemui perempuan yang akan segera dia nikahi.

"Berikan aku mahar sepuluh ribu kuda poni dari kahyangan jika memang benar-benar ingin menikahiku." Alena langsung duduk begitu saja di seberang meja di mana Arthur sudah menunggunya.

Arthur diam saja. Dia hanya memandang Alena, yang saat ini juga sedang memandangnya.

"Aku tidak menerima negosiasi mahar. Kau seorang Dewa Iblis, dan legenda mengatakan kau sudah menaklukan ribuan kerajaan dunia di 11 alam semesta. Tentu saja kuda poni ada di salah satu kerajaan itu kan?"

"Dunia bukan dongeng karangan, Kuda Poni hanya dongeng," jawab Arthur.

"Kuda poni bukan dongeng karangan," balas Alena.

"Apa kau tidak tahu diri?"

"Untuk apa aku tidak tahu diri di depanmu? Bukankah kau yang tidak tahu diri memilih aku untuk kau nikahi hanya karena aku putri yang tercantik?"

Arthur memicingkan sebelah mata kanannya lalu mengedip perlahan. Apa yang sudah Alan katakan ketika melamar perempuan ini? Memilihnya karena dia putri yang tercantik? Bukankah kalimat itu begitu sangat percaya diri?

"Romana sudah kalah. Menikahimu adalah pengampunan agar rakyat Romana tidak sengsara. Itu adalah maharmu. Jangan bermain denganku,"

Alena tertawa sinis. "Katanya kau Dewa Iblis yang perkasa."

"Itu tidak salah."

"Lantas mengapa sekedar kuda poni saja kau sebut itu dongeng?"

Raff langsung melayang menuju kepala Alena, niatnya hendak memberi jitakan ringan kepada perempuan sombong ini. Namun tongkat itu terpental, tak bisa mengenai wajah Alena. Membuat Arthur tercengang.

"Tameng Raja Surgawi?" tanya Arthur dalam hati.

"Lihat. Aku adalah putri Raja Madrw Antonio, anak penguasa Hutan Romana selama beribu tahun. Aku juga memiliki kekuatan. Senjatamu itu hanyalah mainan di kepalaku. Menyerangku saja dia tak bisa," ejek Alena.

Arthur diam menanggapi ejekan itu. Dia tak mau membuang energinya. Tujuannya kesini, adalah ingin melihat langsung bagaimana wujud dan karakter orang yang akan dia manfaatkan ini.

Pepatah mengatakan, kenali dulu musuhmu untuk mencari tahu kelemahannya. Itu sebabnya dia ada di sini sekarang.

"Kenapa? Apa kau benar-benar begitu terpesona dengan kecantikanku sampai tak bisa berkata-kata sedikitpun?" tuding Alena.

Arthur menatap Alena.

Lagi-lagi perempuan itu menyombongkan kecantikannya.

Tetapi, terpesona dengan kecantikan Alena?

Jujur saja, selama dia berpijak ke berbagai tempat, memang, perempuan di hadapannya ini adalah perempuan tercantik yang pernah dia lihat. Naluriah pria yang ada di dalam dirinya juga tidak menampik fakta itu.

Namun, terpesona? Dia adalah Arthur. Sang Dewa Iblis. Hal-hal seperti ini tidak mudah membuatnya goyah apalagi terpesona.

"Ah, memang. Semua orang memujiku, mengagumiku, bahkan sampai membisu saking cantiknya aku. Kau tahu? Lama-lama hingga aku bosan," kata Alena lagi, dengan masih memandang Arthur.

Arthur pun sekarang masih diam. Masih tetap meneliti karakter reinkarnasi Putri ke-11 ini. Sambil bertanya-tanya, di Surgawi apa benar wujud dan karakternya memang seperti sekarang? Sangat cantik, tetapi begitu sombong dan percaya diri.

Di sisi Alena, dia pun meneliti bagaimana karakter pria dengan julukan Dewa Iblis ini. Kakaknya, Amanda Flora Meijer, pernah menceritakan bahwa dia mengagumi Arthur. Seingat Alena, selera flora akan pria begitu tinggi. Dan sebagai perempuan normal, memang Arthur bukan termasuk pria buruk rupa.

Dia hanyalah pria buruk hati.

Persekian detik kemudian, Alena beralih menatap lengan kanan Arthur, nampak jubah kulit berwarna merah gelap milik Arthur sedikit tersayat, hingga menampilkan luka dari sana.

Luka itu mengalirkan darah berwarna putih. Alena tertegun, menurut cerita dari ibundanya, darah keturunan ras iblis itu berwarna hitam. Mengapa darah Arthur putih? Bukankah itu darah keturunan surgawi?

"Setelah menikah kau akan mengetahui."

Teralihkan dari lengan Arthur, Alena menatap wajah Arthur kembali. Dia sedikit terkaget karena pria itu tiba-tiba bersuara setelah sekian lama hanya diam. "Apa maksutmu?"

"Kau kebingungan melihat darah putihku. Sedangkan kau kira darahku berwarna hitam?"

"Apa kau memiliki kemampuan membaca pikiran? Dengar, kemampuan itu adalah kecurangan."

Arthur menatap tajam kepada Alena, kata itu sangat sensitif di telinga Arthur. "Kecurangan adalah hal yang paling tidak kusukai."

"Apa kau pikir pernikahan yang mendadak ini bukan kecurangan?" Alena balas menatap tajam Arthur.

Arthur berdiri secara pelahan dari kursinya. Dia berjalan menuju belakang Alena. Dengan tegas, dia membungkuk, menyamaratakan posisi wajahnya tepat di sebelah wajah Alena. Arthur semakin membungkuk hingga kini telinga Alena tepat berada di depan bibir Arthur.

Dengan posisi ini, Alena sedikit terkelu, ada perasaan takut yang menyelimuti hatinya. Namun, rasa takut itu tak lebih besar dari rasa bencinya, hingga ia tak gentar sedikitpun untuk terlihat lemah di hadapan Arthur.

Arthur berbicara, tepat di depan telinga Alena.

"Dengarkan baik-baik, Putri ke-5 Romana. Kau akan tahu, kehidupan yang sebenarnya di dunia ini. Kau akan tahu apa itu kecurangan. Selama ini kau hanya menikmati hidupmu di balik tirai kerajaan Romana. Sedangkan aku, sudah mengetahui berbagai kisah pahit manis di dunia ini. Dan menikahimu adalah bagian dari rencanaku. Kau cukup bekerja sama dengan baik, lalu kau akan memahami bahwa pernikahan ini bukan kecurangan. Aku memang sudah dikenal kejam atau mungkin kau menganggap aku iblis kejam. Tetapi, tanpa kau kenali dunia, kau tidak akan pernah tahu, siapa yang benar-benar kejam di dunia ini."

Arthur lalu tersenyum, dia kembali menegakkan tubuhnya. Lalu, meniupkan serbuk penidur secara tiba tiba tepat dihadapan Alena.

Alena seketika berbalik, dan tidak sengaja menghirup serbuk yang Arthur tiupkan. Putri kesayangan Raja Romana itu langsung terkulai lemas, tertidur begitu saja di atas meja emas Kastil Cendana.

Arthur menatapnya beberapa saat, setelah akhirnya berpaling ketika Alan sudah tiba pula di Kastil Cendana.

"Bawa dia ke Mansion Athlanta. Pernikahan dilakukan besok." Arthur langsung pergi begitu saja setelah memerintah Alan.

Alan merangkul Alena yang meringkuk tertidur pulas, membawanya ke kereta kuda. Sambil terheran-heran.

"Bukankah sebelumnya sudah berencana akan menikah satu tahun lagi?"

*****

Rosey menatap bayi-bayi yang terluka di Kastil Kesehatan kerajaan Romana.

Sebagai seorang ibu, dia tidak rela putri semata wayangnya, Alena harus menikah dengan Dewa Iblis.

Tetapi, bayi-bayi itu tidak bersalah. Seluruh rakyat juga tidak bersalah. Dan dia harus belajar mengikhlaskan Alena untuk mengambil tindakan ini. Pengorbanan memang harus dilakukan.

"Ibu."

Rosey terkesiap. "Bagaimana bisa kau di sini, Alena?"

Alena tersenyum. Dia memeluk sang ibu. "Hari ini aku akan menikah. Aku tidak melihat ibu di Istana. Jadi, aku datang kemari."

Rosey meneteskan air matanya, dan membalas pelukan sang putri. "Ibu tidak mau berada di istana jika kau tidak di sana. Ibu juga tidak bisa menghadiri pernikahanmu, Alena. Maafkan ibu."

"Alena sudah memahami perasaan Ibu. Alena hanya rindu. Setelah menikah, mungkin Alena tidak begitu punya waktu untuk menemui ibu. Alena juga ingin meminta, Ibu mendukung dan selalu mendoakan Alena. Agar Alena bisa menjalani ini semua dengan kuat."

Rosey melepaskan pelukan Alena. Mengusap lembut rambut halus dan membelai wajah cantik putrinya.

"Kamu adalah anak kandung ibu. Anak yang ibu lahirkan dengan darah dan perjuangan. Ibu selalu memimpikan kehidupan yang indah untukmu. Ibu harap, kau selalu bisa mendapatkan kebahagiaan dan perlindungan dari Tuhan."

"Alena sangat menyayangi ibu."

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menikahi Dewa Iblis   7. Malam Pertama

    Hari ini, Alena memasak begitu banyak sajian makanan. Meski dia seorang Putri Raja, keahlian memasaknya tidak ketinggalan. Alena suka belajar beberapa masakan di dapur istana ketika dulu dia bosan. Yah, akhirnya, dia lumayan suka dengan kegiatan masak-memasak. Apalagi, setelah dua hari ditinggal pergi di istana sebesar ini sendirian, Alena juga sangat bingung saking tidak punya teman. Ibu mertuanya juga sudah pulang ke Dunia Iblis. Ngomong-ngomong ibu mertua, Alena jadi teringat lagi tentang kisah hidup Arthur yang panjang dan sangat rumit itu. Membuat dia bergidik. "Ya namanya ibu, pasti menceritakan sisi baik anaknya. Tetapi, aku sebagai wanita yang bersandingan dengan iblis keturunan surgawi sepertinya tidak boleh terlena dengan cerita-cerita sedih itu," ucapnya seorang diri. Alena memang jadi tahu bagaimana cerita hidup pria yang dijuluki Dewa Iblis itu. Tetapi, cerita hanyalah cerita. Fakta yang bisa dia terima tentang kebenaran Arthur sebagai putra kandung Raja Bertodo

  • Menikahi Dewa Iblis   6. Tantangan Naga Shappire

    Mahkota yang mengambang di atas kepala hewan itu membuat Arthur tersentak. Jika tidak salah, itu adalah mahkota milik Raja Abadi sebelum Raja Abadi resmi pergi dari Alam Semesta. "Apa kau Naga Shappire?" Raungan menggelegar langsung terdengar. Hewan itu memiliki wujud yang begitu besar, tubuhnya panjang seperti ular, namun memiliki kaki serta tonjolan taring di punggung sisiknya. Hewan itu terbang tanpa bantuan sayap dan memiliki wajah Naga bermahkotakan mahkota milik Raja Abadi. Sorot mata hewan itu dipenuhi dengan sirat elemen api. "Benar. Aku adalah Naga Shappire! Kau datang kesini karena mengikuti sayembara itu bukan?" "Tentu saja." Naga Shappire tertawa licik sambil memutari Arthur, "Aku merasakan bau darah Raja Abadi darimu," ucapnya kemudian. "Aku adalah keturunannya. Keturunan dari tuanmu dulu." "Cih. Sekarang aku sudah tidak punya tuan. Apa gunanya mengungkit masalalu," decih sang naga. "Kau tidak perlu banyak bicara. Mari lakukan pertarungan, dan segeralah t

  • Menikahi Dewa Iblis   5. Sayembara Nirwana

    Analog jam berbalutkan batu safir Istana Athlana membuat Alena sejenak merasakan perasaan rileks. Hari ini, dia ditinggalkan seorang diri saja di Istana. Alan tadi memberitahunya bahwa Arthur mungkin tidak pulang beberapa hari. Alena tidak tahu apa yang sedang terjadi. Tapi, Arthur juga tidak mengatakan apapun dan pergi tanpa berpamitan. "Aku masih tidak mengerti. Sejauh ini, yang kutahu dia menikahiku karena dia tertarik dengan kecantikanku. Namun, kenapa perlakuannya terhadapku seperti biasa saja?" Alena bermonolog. Reinkarnasi ke-11 Putri Kerajaan Surgawi tersebut, mengitari isi istana. Benar-benar indah. Lantainya terbuat dari marmer berlapis kaca. Banyak vas tanaman yang sepertinya berasal dari berbagai tempat. "Ibu menikahi Ayah karena dia mencintai Ayah. Putri Kailash dan Raja Bertodo menikah karena memang saling mencintai. Sedangkan aku? Aku tidak mencintai Arthur. Apa Arthur yang mencintaiku?" Alena menduga-duga semuanya sendiri dengan ketidaktahuannya. "Dengarkan bai

  • Menikahi Dewa Iblis   4. Cerita Putri Kailash

    Alena merasakan sakit yang luar biasa di kepalanya. Perlahan kelopak matanya terbuka. Langit-langit kamar mulai terlihat. Biru pekat, membuatnya sedikit legah. "Akhirnya sadar." Alena mendongak, dia mendapati keberadaan Arthur berdiri tegak. "Ambilkan aku kismis." Namun Arthur hanya diam saja. "Aku tau kau tidak tuli. Cepat ambilkan aku kismis." "Aku tidak punya kewajiban melayanimu." Alena diam. Dia memalingkan wajahnya. Terbiasa hidup di Romana dengan segudang pelayan, dia kira dirinya masih di istananya sendiri. "Atap biru pekat itu persis atap yang ada di kamarku. Kukira kau pelayan." Arthur menghela napas. "Ada bubur yang Ibu buatkan. Aku diminta menyuapkannya padamu." Alena membelalak, sontak dia semangat untuk duduk dari baringnya. "Benarkah? Di mana ibuku?" "Ibuku. Di tempat ini orangmu tidak bisa datang dan tidak kuijinkan datang." Seketika itu juga Alena langsung terbaring lagi. "Cepat segera makan bubur ini. Kau bukan iblis sepertiku yang tahan penyaki

  • Menikahi Dewa Iblis   3. Arthur & Alena(2) -- Pernikahan

    Pernikahan antara Arthur Kailash dan Alena Caitlyna Meijer telah dilaksanakan. Kini, Alena adalah istri sah dari sang Dewa Iblis. Sejak saat itu juga, Alena telah berpisah dengan keluarganya di Kerajaan Romana. Dia saat ini berada di Istana, yang Arthur berikan kepadanya dengan nama Mansion Athlana. Istana ini dibangun dengan sembilan puluh sembilan persen material emas murni. Mutiara begitu banyak di mana-mana. Ornamen permata warna-warni juga tergantung apik di sisi-sisi lampu istana. Sangat indah, membuat Alena takjub. Padahal, Alena belum memasuki istana itu, namun rasanya kemewahan sudah terasa sangat pekat. Arthur Kailash mempersiapkan Istana yang begitu megah itu, memang khusus untuk tempat tinggal Alena. Bagaimanapun juga, perempuan itu sudah menjadi istrinya. Meski dikenal sebagai Dewa Iblis yang kejam dan bengis di dunia perang, namun faktanya Arthur adalah orang yang menghormati perempuan. Karena dia terlahir dari perempuan. Fakta bahwa Alena adalah reinkarnasi dar

  • Menikahi Dewa Iblis   2. Arthur&Alena(1) -- Pertemuan

    "Putri Alena, Dewa Iblis sudah menunggu di Kastil Cendana," ucap dayang Istana Kerajaan Romana. Alena menyisir rambutnya yang sangat indah dan lembut serta penuh dengan semerbak wangi Jasmine. Lalu, dia menatap dayang yang baru saja menyampaikan kabar tersebut melalui pantulan cermin riasnya,"apa dia membawa pasukan?" "Tidak, Tuan Putri. Dewa Iblis hanya sendiri." "Baik. Pergilah. Katakan padanya, aku akan segera menemuinya." "Baik, Tuan Putri. Hamba mohon pamit." Gemericik perhiasannya berbunyi ketika Alena berdiri dari kursi riasnya. Dia menatap kembali penampilannya. Manik-manik bunga Tulip terpasang indah di gaun birunya. Berlian blue fire di rambutnya juga terpasang begitu indah. Alena Caitlyna Meijer, adalah bidadari dalam wujud manusia yang tidak bisa dipungkiri lagi kecantikannya. Di antara ke-9 Putri Raja Antonio, Putri Alena adalah putri yang tercantik. Sehingga sang Raja sangat menyayanginya. "Apalah gunanya menjadi seindah ini? Jika harus menikah dengan ibli

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status