Share

Permintaan Gilang

Rara yang menatap depan pun kontan menatap Gilang, seakan ingin memastikan apakah ucapan lelaki itu benar. Apakah ucapan itu nyata atau ia hanya halu saja.

"Kalau kamu bosan di rumah kita bisa jalan-jalan ke luar, aku akan membawamu."

Rara berdengkus. "Aku tidak butuh dikasihani! Kamu tidak perlu mengasihaniku karena terperangkap di rumahmu."

Respon Gilang cuma gelengan kepala saja. Ia pegang tangan Rara tapi ditepis kasar.

"Cantik, jangan sekejam itu bicaranya. Aku tidak memenjarakanmu, apa aku menyiksamu? Tidak, 'kan? Aku bahkan menganggap kamu ratu di sini."

Rara kembali berdengkusnya. Ia malas melayani Gilang yang kembali menjadi buaya. Ia putuskan menatap depan dan menonton berita.

"Ra, aku memang tidak kaya, tapi paling tidak aku bisa memberikanmu sesuatu. Kamu ingin apa?"

Mata Rara kembali terarah ke Gilang. Ia menatap saat lelaki itu menatap depan. Saat ini Rara bisa melihat cetakan wajah Gilang. Jelas dan nyata. Dari samping begitu lelaki itu terlihat tampan, hidungnya bangir
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status